Di salah satu kamar kediaman Marco.
"Ihh adek diem dong,mbk nya susah tu Bantuin kamu nya." Ucap Melody memegangi kedua bahu Shania yang tidak mau diam.
"Mami,emang harus ya kek gini segala .?" Tanya Shania memperhatikan tampilan wajahnya saat ini di depan cermin.
"Ya harus lah,kamu lupa beberapa bulan yang lalu kakak juga kek gini ribet nya ,tapi kakak ngk se heboh kamu." Jawab Melody yang kini menatap si bungsu tengah memajukan bibirnya beberapa senti.
"Lagian kenapa juga sih orang menikah aja harus pake ginian." Gerutu Shania yang masih sedikit risih dengan polesan make up di wajahnya .
"Udah kamu diem aja,bentar lagi ijab kabul nya mulai jadi cepetan deh." Suruh Melody kembali memegang kedua tangan Shania untuk tidak mengobok-ngobok muka nya sendiri.
Di kamar sebelah.
Terlihat di depan cermin seorang pria gagah dan tampan sedang membentuk pola dasi nya dengan pelan dan hati-hati. Perlahan pintu di buka secara pelan dari arah luar.
"Sayang kamu belum selsai.?" Tanya seorang gadis menghampiri lelaki itu,pria itu tersenyum senang saat tangan mungil gadis nya menggantikan tugas tangan nya untuk menyelesaikan pola dasi nya.
"Istri nya Bobby udah cantik banget ,wangi lagi." Ucap Bobby menarik pinggang Ve untuk mempersempit jarak dengan nya.
Ve yang sudah berhasil menyelesaikan tugasnya menempatkan kedua tangan nya di dada bidang milik Bobby sambil mendongak menatap mata elang milik suami nya.
"Kamu juga udah ganteng banget,jadi makin cinta." Balas Ve lalu sedikit berjinjit untuk mendaratkan ciuman di bibir lelaki itu singkat.
Merasa kurang puas Bobby sedikit menunduk dan kembali meraih bibir Ve dan melumatnya lembut.
"Sayang di lanjut nanti malem aja ya,ntar aku harus dandan lagi dong klau kamu minta nya sekarang." Ucap Ve melepaskan ciuman mereka saat tangan Bobby menginginkan lebih dari bibir nya.
Bobby menghela nafasnya pasrah,pasalnya ia harus menahan nafsu birahi nya dan tidak bisa menuntaskan nya karna beberapa hari ini Ve yang tengah mendapatkan giliran bulanan rutin seorang wanita.
"Emang kamu udah selsai tanggal merah nya.?" Tanya Bobby masih menatap Ve lembut,gadis itu mengangguk mantap membuat binar mata Bobby menyambutnya.
"Yes,berarti malam ini akan jadi malam yang panjang untuk kita." Ucap Bobby menempelkan keningnya di kening Ve hingga kedua nya kembali menautkan bibirnya .
------
"Saya terima nikah nya Shania junianatha binti Marco genoveva Nathaniel Devo dengan maskawin tersebut di bayar tunai." Itulah ijab kabul yang berhasil di ucapkan farish dengan satu tarikan nafas membuat orang-orang yang ada disana bernafas lega,pasalnya beberapa menit yang lalu farish harus mengulang beberapa kali karna salah pengucapan dalam kata-kata sakral itu.
Seperti biasanya proses sungkeman adalah momment yang paling haru,apalagi Melody yang kini sedang menangis sesegukkan mengelus puncak putri bungsu nya.
"Jadilah istri yang patuh sama suami dengan melaksanakan tugasmu dengan baik,layani suami mu secara lahir batin dengan ikhlas dan tawakal ,maka surga akan senantiasa ada pada genggaman mu." Ucap Melody mencium puncak kepala Shania. Gadis itu mendongak menatap wajah sendu sang mami.
"Makasih mami udah sabar menghadapi Shania dengan semua kenakalan,trima kasih sudah menjadi ibu yang hebat hingga Shania menjadi seorang pengantin ,Shania bahagia punya mami." Ucap gadis itu kembali menenggelamkan wajahnya di pangkuan Melody.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Sister Love Story (complete)
أدب الهواةSebuah kisah kakak beradik yang mencintai pria yang sama,namun karna sebuah penyakit yang di derita Jessica veranda sang kakak memilih mengalah, Namun apakah sang adik shania junianata akan menerima itu semua begitu saja??