Kita

489 40 10
                                    

Ting,,tong

Suara bel yang terdengar dari pintu utama memaksa Shania yang sedang asyik menonton film kartun kesukaan nya menjadi terganggu. Gadis itu beranjak berdiri lalu menaruh toples yang berisikan cemilan makaroni di meja lalu menutupnya .

"Iya bentar." Teriaknya saat tamu yang sedang menunggu itu semakin tak sabar hingga menekan bel itu berkali-kali.

"Duh iya ,,iya ." Kesal nya sambil menarik kasar knop pintu hingga tubuh jangkung nya sedikit terhuyung mengikuti pintu itu .

"Eh bo,eh Caesar ,,eh siapa sih namanya lupa." Bingung nya saat melihat pria jangkung yang kini menatap nya datar .

"Bobby Caesar ." Ucap pemuda itu menjawab kebingungan Shania .

"Mau apa kesini .?" Tanya Shania mendongak menatap Bobby aneh .

"Aku ada janji dengan Ve ."jawabnya sesingkat mungkin .

"Jadi beneran dia menerima perjodohan itu ." Batin Shania memutar otaknya kembali pada malam sebelum nya.

Flassback .

"Jadi gimana nih mar,mel siapa yang bakal kita jodoh in .?" Tanya gery menatap melody dan Marco bergantian ,sementara itu tampak expressi Shania dan juga Ve yang begitu berbeda mendengar pertanyaan gery .

"Kok ayah sama Mami ngk bilang ada acara perjodohan segala .?" Tanya Shania bingung,Marco menghela nafas panjang lalu menyenderkan tubuh tegap nya di sofa berwarna hitam yang kini ia duduki.

"Ayah sengaja ngk bilang ,karna ayah mau lihat langsung tanggapan kalian tentang ini sekaligus ingin mendengar secara langsung jawaban kalian saat tau klau ayah mau menjodohkan kalian dengan salah satu anak dari om gery." Jawab Marco santai .

"Salah satu,?emang anak om gery ada berapa,?bukannya cuma satu.?" Tanya Shania lagi dan lebih banyak.

"Aduh adek tanya nya satu-satu dong ." Sela melody saat melihat putri bungsu nya begitu bersemangat untuk bertanya.

"Anak om gery ada dua tapi yang satu sedang tidak bisa ikut karna ada urusan ." Lanjut melody tersenyum ke arah Shania yang kini cuma manggut-manggut lucu.

"Jadi gimana.? Klau nak Caesar suruh pilih ,mau yang mana ,shanju atau veranda .?" Tanya Marco menatap ke arah Bobby yang sedari tadi hanya mendengar .

"Ck ,udah kayak ngk laku aja ya ,di tawar-tawarin." Dumel Shania pelan namun masih terdengar oleh sang ayah yang kini menatap nya tajam .

"Adek." Tegur Marco lembut ,gadis itu hanya tersenyum pasrah lalu mengangguk.

Sementara itu bobby yang ditanya seperti itupun kini sedang menatap Ve dan Shania bergantian .

"Kayak nya nih cewek cerewet banget ,dan klau gue pilih dia pasti bakal ribet hidup gue ." Batin Bobby menatap Shania secara intens,dan yang ditatap pun hanya sibuk Menaik turunkan alisnya secara bergantian .

"Beda dengan kakak nya yang terkesan kalem dan anggun ,sepertinya kepribadian kita sama,dan pasti akan lebih menarik klau mempunyai kesamaan sifat." Ucap Bobby dalam hati menatap Ve yang sedang menunduk memainkan ujung kain yang ia pakai .

"Seperti nya anak saya lebih tertarik dengan veranda ,bukan begitu Caesar.?"Sela gery membaca kebingungan putra nya ,yang kini mengangguk menyetujui ucapan ayah nya .

"Oke baik lah ,klau begitu kita akan benar-benar jadi besan mar." Lega gery menatap Marco berbinar .

Flassback off.

The Sister Love Story (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang