Part.8

2.8K 272 8
                                    

Jeng.. jeng.. jeng..

Aku kembali lagi dengan next part yang semakin gaje dan berantakan XD heheee

Ada yang bilang "kenapa sih tetep nulis padahal udah tau ngak bisa buat cerita yang bagus dan rapi." hahahahhahahaha aku-kan udah pernah bilang, aku ini masih penulis amatiran.. kalau terus di latih, nanti lama kelamaan pasti bakalan bisa jadi lebih baik. Semua itu ngak instan. Butuh proses. Jadi kalau ngak suka ya jangan di baca ^^

Aku tetep nulis cerita ini karena aku suka dan aku pengen menyelesaikan ini sampai akhir walaupun ngak ada orang yang mau baca sekalipun.

Pokoknya intinya terserah aku mau nulis seperti apa dan hasilnya bagaimana.. karena sekali lagi, aku masih penulis amatiran. Jika kalian tidak suka dengan cerita ku, tolong jangan di baca ^^ terimakasih

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kyuhyun membantu Hara berbaring di tempat tidurnya. Pria itu juga menarik selimut untuk Hara.

"Kau yakin tidak ingin menyusulnya?" Kyuhyun menahan selimut Hara saat gadis itu akan lebih meninggikan posisi selimutnya.

Hara menatap mata Kyuhyun "Memangnya kau rela jika aku mengejarnya?"

Pria itu membeku saat mendengar ucapan Hara. Dia berdehem sambil mengambil posisi duduk dipinggir ranjang.

Kyuhyun merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna hitam "Saat ini aku tidak memiliki hak untuk melarang mu jika kau ingin menyusulnya ke bandara." Kyuhyun meletakan tangannya yang memegang kotak itu di paha sebelah kirinya "Hari ini seharusnya kita bertunangan." Kyuhyun membuka kotak itu dan memperlihatkannya pada Hara. Isi didalam kotak itu adalah dua buah cincin yang memiliki model sama persis, dengan ukuran yang berbeda.

"Itu milik kita?" Hara menatap cicin cantik ditangan Kyuhyun.

"Ehmm seharusnya iya."

Hara bangun dari posisi tidurnya "Kalau begitu pasangkan untuk ku." Hara menjulurkan tangannya kearah Kyuhyun.

Pria itu tertegun melihat tangan Hara yang terulur kearahnya.

"Ayo pasangkan. Bukankah kau ingin kita bertunangan?"

Kyuhyun menelan salivanya dengan susah payah. Apakah dia tidak salah dengar? Hara menyuruhnya memasangkan cincin itu?!

Sepertinya gadis itu salah diberi obat saat dirawat dirumah sakit kemarin.

Tanpa berfikir lebih lama lagi, Kyuhyun segera menyematkan cincin itu dijari manis Hara. Dia tidak ingin gadis itu kembali berubah pikiran.

Hara menatap jari tangannya saat cincin itu sudah menggantung indah disana. Seharusnya dia bahagia ketika ada seorang pria yang menyematkan cincin pada jarinya. Tapi hatinya tidak bisa berbohong.

"Sekarang giliran kau yang memasangkannya." Jari Kyuhyun terulur pada Hara.

Tanpa berkata apapun, dengan cepat dia memasangkan cincin satunya lagi pada jari Kyuhyun.

Kini jari manis mereka telah memakai cincin yang sama. Keduanya telah resmi bertunangan. Seperti keinginan Kyuhyun.

Pria itu tersenyum kecut memandangi cincin dijarinya "Kau melakukan ini karena terpaksa-kan?"

"Lebih tepatnya sedang mencoba. Bukan terpaksa." Hara menatap kearah Kyuhyun. Kini mata mereka saling menatap "Kau menyusul ku ke Jepang dengan cepat setelah tau aku ada disana. Selama aku disana kau juga selalu melindungi ku. Kau sudah tidak pernah lagi bersikap jutek pada ku. Jadi tidak ada salahnya jika aku memberi mu kesempatan ini."

MAGIC [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang