PROLOG

402 37 3
                                    

Kepalanya mulai menunduk, bertumpu pada setir mobil.

Tidak..
Aku tidak akan mati disini.
Seluruh kerluargaku sudah tidak sabar menungguku. Ibu, Ayah, Indah.. Aku pasti kesana.

Kalimat itu terngiang dalam kepala, yang tiba-tiba membuat Ia kembali bangkit. Akhirnya, dengan susah payah Ia melewati semua orang yang tiba-tiba menjadi ganas--memakan manusia menuju rumah di desanya.

Namun, setelah sampai di sana Ia cemas melihat rumah lamanya. Pintu rumah bercat cokelat tua sudah terbuka lebar.
Ia bergegas kesana dengan harapan keluarga dalam keadaan selamat.

Di dalam, ruang tamu telah berantakan hingga menambah kecemasan padanya. Sesaat, Ia mendengar suara erangan dari dapur.

Ibu!

Pikirnya resah seraya berjalan menuju belakang dapur.

Nampak sesosok wanita berdiri membalakangi dirinya, wanita itu mengerang tidak jelas.
Ia hanya diam memandangi sosok wanita itu dengan penuh penyesalan, sampai-sampai air mata sudah jatuh membasahi pipi.

Ibu.. inikah Ibu ku yang sekarang?!
Ibu.. maafkan aku Ibu!

"Ibu," Ia bersuara tiba-tiba sambil terisak.
Sekejap wanita itu menghadap.
Ia melebarkan mata dan tersentak melihat ibunya telah benar-benar berubah.
Seperti orang sekitar, yang gila dan menjadi kanibal ganas.

Biter: Dead JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang