ONE: "MR. & MRS. ABSURD"

81.4K 4.1K 174
                                    

Gadis tirus itu menundukkan kepalanya dalam-dalam, berusaha menghindari tatapan tajam dari cowok yang berdiri dihadapannya saat ini. Dia berjengit kaget ketika tiba-tiba tubuhnya digendong kayak koala dan dibawa masuk ke dalam mobil cowok tersebut. Dia sama sekali tidak berontak ataupun protes seperti biasanya, karena saat ini kondisinya tidak pas untuk berulah. Dengan keheningan yang meliputi mereka, si cowok melajukan mobilnya dari tempat tersebut, dimana ada beberapa cowok yang babak belur sambil memandang ke arah Ify dengan prihatin.

Didalam mobil, gadis manis berkulit putih dengan bentuk wajah yang cantik tersebut masih tak berani menatap si pengemudi mobil. Ia terus diam sampai akhirnya cowok itu menghentikan mobilnya di pinggir jalan yang sepi. Ada jeda hampir setengah jam sebelum si gadis berkata,

"Maaf."

Cowok tersebut masih mengeraskan rahangnya sambil mencengkram setir mobilnya untuk menahan emosi. Ia marah karena gadis itu masih saja melakukan hal bodoh, tak pernah memikirkan diri sendiri. Kalau terjadi apa-apa bagaimana? Yang repot siapa? Dasar gadis tak sayang nyawa.

"Lo tuh bengal amat sih?! Udah gue bilang jangan berantem-berantem lagi." Cowok itu menatap gadis yang masih menunduk itu, "Ini malah tawuran, sok jagoan lo!"

"Ya habis geng sebelah bikin gue sama temen-temen kesel, siapa coba yang nggak marah kalo dikatain pengecut?!" Balas gadis itu sambil mengerucutkan bibirnya lucu, suaranya terdengar seperti rengekan.

"Ya ngapain diladenin?!" Tanya cowok itu, "Lihat nih, muka lo udah jelek malah jadi makin ancur kan? Putus aja kita, lo jelek." Katanya lagi sambil melipat tangannya didada.

Ify, gadis itu menatap cowok disampingnya dengan tatapan tak percaya, lalu ia meraba wajahnya sendiri. Gadis itu berjengit ketika tak sengaja menyentuh dahinya yang terluka. Ya, saat ini keadaannya memang sangat buruk. Dahinya luka karena terkena lemparan batu dan bengkak. Dipinggir bibirnya terdapat lebam hasil tonjokan dari musuhnya, serta beberapa lebam lain ditangannya.

"Lo pikir lo cakep?" Sindir Ify.

"Iyalah."

"Terus gue jelek?" Tanya Ify.

"Banget."

"Terus kenapa dulu lo nembak gue?" Ify memanyunkan bibirnya dan mencondongkan duduknya agak menyamping menghadap Rio, si cowok yang lagi bersedekap tersebut.

"Khilaf."

Anjir!

Ify melotot kesal dengan nafas yang menderu. Bibirnya mencibir dengan tatapan tajam yang diarahkan ke Rio yang sedang menguap. Ify memutar tubuhnya untuk membelakangi Rio.

"Oke. Nyesel gue pacaran sama lo." Kata Ify sambil menatap ke luar mobil.

"Sama." balas Rio cuek.

"Mulai sekarang kita putus!"

"Alhamdulillah..."

"Dasar otak geser."

"Jelek."

"Item."

"Ceking."

"Cungkring."

"Pemalas!"

"Pesek lo!"

Mata Rio melotot, tidak menyangka bahwa kata keramat yang sangat diharamkan untuk disebut itu keluar dari bibir mungil yang merah muda nan seksi milik kekasihnya sendiri.

"Terus lo apa? Troublemaker, kebo, maruk, dasar jadi-jadian!" Caci Rio dengan nada suara yang meninggi sambil menatap gadis yang juga menatapnya tersebut. Nafas Ify tercekat mendengarnya, air matanya sudah berlinang dan tinggal satu kedipan, mutiaranya akan keluar.

"Lo segitu cintanya sama gue ya, sampai semua sifat aib gue lo ketahui. Uuu... tayang" kata Ify dengan muka yang mesem-mesem dan airmata haru yang mengalir. Rio menoleh dan mendapati gadis tercintanya itu menatapnya dengan lembut. Sialan, Rio jadi gemas. Karena tak tahan, lantas cowok hitam manis itu mencubit pipi Ify sambil menggerem gemas.

Keduanya tersenyum dan menarik satu sama lain, berpelukan dengan erat dan saling membisikkan kata-kata cinta. Betapa Rio mencintai Ify dan betapa Ify tak ingin kehilangan cowok gantengnya ini. Mereka terus berpelukan, saling memperdengarkan detak jantung mereka yang berdetak tak wajar, seolah memompa darah lebih deras sekaligus cinta ke seluruh tubuh mereka. 

Emm... Ini jadi putus gak sih?

"Putus?" Tanya Ify setelah melepas pelukannya.

"Kagaklah, lo kira gampang ngejinakin cewek kayak lo. Ya kali pas udah dapet gue tendang lagi." Jawab Rio dengan senyum yang lebar. Ify hanya tersenyum sembari meringis mendengar kata-kata Rio yang terkesan kurang ajar. Ngejinakin? Emangnya Ify gorila dijinakin?

Tapi meskipun begitu, Ify sangat cinta dengan Rio. Cuma dia, cowok yang menerima Ify apa adanya. Dia hadir dengan dirinya yang tak pernah jaim, tidak malu bila saat jalan berdua tiba-tiba Ify ngupil, bahkan ketika lagi dimobil dan Ify kentut pun Rio tak membuka kaca mobil.

"Jangankan kentut lo yang gue hirup, upil lo pun rela gue pegang." Kata Rio saat itu pada saat malam minggu kedua mereka berpacaran. Mereka baru saja makan kerak telor dekat monas, jadi kebayang kan hawa didalam mobil Rio bagaimana? Meskipun ada AC dan pewangi, tetap saja bau kentut Ify yang juara.

"Oh ya?" Tanya Ify antusias.

"Iya." Jawab Rio sambil mengangguk dengan semangat.

"Kalo belek gue?" Tanya Ify sambil menunjuk matanya.

"Boleh." Jawab Rio.

Ify menjerit senang dan memeluk Rio yang sedang mengemudi dengan erat. Akhirnya Ify menemukan sosok pemuda yang rela mencintai kekurangannya. Rio mengelus rambut Ify dengan lembut, lalu sedikit kasar, nyaris kasar, kasar sedang, kasar, kasar banget, sampai akhirnya ia menoyor kepala Ify. Ify tertawa dan kembali duduk dengan normal dikursi samping kemudi.

Ini, pasangan macam apa sih?

☆☆☆

Ehem...
Hehehe...
Haloooo....
Ini pertama kalinya gue bikin cerita, dan entah kenapa di cerita pertama gue, ide yang muncul malah yang begini. Ehehe...
Vote dan Komen ya guys, terutama yang RFM hehe...
♡♡♡

My Bad IfyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang