Derap langkah yang tegas terdengar menggema ke seluruh penjuru sekolah, angin berhembus kencang menerbangkan dedaunan kering beserta bungkus permen Kiss. Didekat parkiran sana, bosnya-bos preman-yang-mimpin-geng troublemaker-SMA-Alabas baru saja turun dari mobilnya. Semua mata tertuju pada sosok pemimpin preman sekolah yang berjalan anggun melewati parkiran, rambut panjangnya yang indah tergerai tertiup angin membuat beberapa helai melayang-layang diudara.
Paras sempurna si bos memang sangat mempesona, hampir seluruh anak adam di sekolah tersebut memujanya. Sementara para gadis SMA Alabas justru iri dengan kecantikan yang dimiliki oleh gadis paling menyeramkan disekolah itu. Kulitnya putih bersih, tubuh ideal dan tinggi semampai, ditambah bentuk wajah yang cantik menambah kemolekan si bos yang paling ditakuti tersebut.
Sebenarnya dia ramah dan supel, tapi setiap ia mendekati teman-teman yang lain, mereka sudah kabur duluan. So, dia tidak punya teman kecuali para anak buahnya dan seseorang-yang-tidak penting-untuk-disebutkan. Begitu katanya.
Eh, bosnya cewek?
Iya, bosnya-bos-preman-yang mimpin-geng-troublemaker SMA-Alabas itu adalah...
BRUK!
"Assalamualaikum we er we beh Ify sayang." Sapa Rio setelah menyengkat kaki sang kekasih -----yang lagi tebar pesona ke semua penghuni sekolah tersebut- hingga tersungkur.
Ify, si bosnya-bos-preman yang-mimpin-geng troublemaker-SMA-Alabas itu mendongak dan mendapati Rio yang sedang tersenyum manis sambil mengedipkan sebelah matanya. Jantung Ify langsung 'dumtakdungdungdung' ketika menatap sosok kekasih yang baru saja mempermalukannya didepan seluruh warga sekolah itu. Nih dia, seseorang-yang-tidak-penting-untuk-disebutkan sudah datang.
Ify berdiri dengan bantuan uluran tangan Rio, lalu gadis tirus itu mencubit pipi Rio dengan gemas. Rio terkekeh geli sambil mengacak rambut Ify dengan lembut hingga kemudian dia menoyornya, seperti biasa. Adegan manis yang sebenarnya agak kecut itu mengundang tatapan iri dari siswa-siswi sekolah tersebut. Betapa tidak, gadis paling cantik disekolah lagi tatap-tatapan sama cowok yang paling ganteng, paling pinter, paling alim, dan paling pesek yang selalu jadi incaran kakak kelas. Parahnya lagi, kedua sejoli tersebut memang berpacaran.
Berawal dari kegiatan MOS setahun lalu yang membuat Rio tergila-gila dengan Ify, ketika gadis manis yang tampak polos itu menonjok salah satu senior cowok tepat di pusat tubuhnya karena senior tersebut mencolek dagu tirus milik Ify. Sejak kejadian itulah, Rio terus berusaha mendekati Ify meskipun berkali-kali ia merasakan hal yang sama seperti si senior cowok itu. Namun akhirnya Ify berhasil menjadi miliknya ketika dengan gentlecat, Rio menyelamatkan kucing Ify yang kelelep dikolam ikan halaman belakang. Mungkin karena reflek atau emang pengen, Rio memberi nafas buatan kepada kucing tersebut. Dan kucing Ify selamat, yeay!
Ify langsung lari-lari ke pelukan Rio dan she's say yes!
Sejak itulah mereka berdua selalu bersama dan saling melengkapi. Bersama si Ncuss, kucing kampung Ify yang berperan sebagai anaknya. Mereka hidup bahagia -belum- selamanya. Kan Ify dan Rio masih 16 tahun.
Rio tersadar dari lamunannya tentang perjuangan yang ia lakukan dulu. Dan lihatlah, hasil dari segala usahanya untuk mendapatkan hati seorang Ify, gadisnya itu -ceilah- memeluk erat lengannya sambil tersenyum penuh cinta. Uuu... tayang.
"Kok kamu tadi nyengkat kaki aku, sih?" Tanya Ify yang memulai sweety talknya.
"Aku kan sayang kamu." Jawab Rio lembut.
"Aku juga sayang sama kamu." Balas Ify.
"Oh ya? Buktiin dong." Pinta Rio manis. Ify tersenyum makin lebar. Ia mendekatkan diri pada Rio, tangan halusnya mulai naik ke dada Rio. Dengan gerakan yang pelan, tangannya semakin merayap naik ke atas hingga akhirnya Ify membelai pipi kekasihnya tersebut. Ya Tuhan, betapa Ify mencintai sosok seseorang-yang-tidak-penting-untuk-disebutkan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Ify
Jugendliteratur[SUDAH TERBIT] "Lo tau? Setidaknya hidup gue nggak hancur-hancur amat semenjak kehadiran lo. Lo... buat hidup gue punya arti sedikit, dan selalu bikin gue bahagia. Gue cinta sama lo." -Ify- "Lo mabok ya? Omongan lo ngawur gitu. Tapi, okelah. Setidak...