TWENTYONE : COCKROACH

12.7K 924 41
                                    

"Lo sekarang nggak asik, Bos. Kemana-mana selalu bareng Rio. Lo nggak pernah lagi kumpul bareng kita. " kata Riko, mewakili teman-teman satu gengnya.

Ify menghela nafas sejenak, merasa tak enak dengan teman-temannya yang memang semenjak ia tak lagi bersama mereka, sekumpulan cowok-cowok bertampang lumayan sangar tetapi berotak geser itu tak pernah lagi berbuat onar disekolah. Semua itu karena Ify melarang mereka. Karena jika dibiarkan mereka berbuat dengan pikiran dan ide-ide mereka, kelar. Tak ada yang sukses ataupun berjalan lancar. Jadi bisa dibilang, Ify adalah otak dari segala kejahilan geng troublemaker ini, sementara yang lain hanya menjadi eksekutor, sekretaris, dan seksi konsumsi.

"Gue bisa aja kumpul dan jahilin orang lagi bareng kalian. " balas Ify, "Tapi pas pulang, abis gue."

"Cemen lo! Biasanya nggak papa, bokap sama Abang lo doang kan?" tanya Dion, cowok bongsor bertato Dora diperut bulatnya.

"Udah nambah nenek gue! "

"Halahh, sama nenek doang lo takut. Senggol dikit asam urat, hahaha... " balas Dion yang diiringi tawa teman-temannya.

"Heh, nenek gue itu sehat wal'afiat. Kalo gue senggol, gue yang mental. " kata Ify keki karena teringat Omanya. Haduh, cuma ingat sebentar Ify sudah merinding. Apalagi kalau ketemu? Nyaris bengek!

"Emang nenek lo badak? " tanya Riko.

"HEH!!! " bentak seseorang, dan itu bukan Ify. Melainkan Sivia yang berjalan cepat dengan mata menyalang marah. Alvin tergopoh-gopoh mengikutinya dari belakang.

"Sembarangan banget lo kalo ngomong! Nenek gue bukan badak! Kudanil! "

Lah?

Ify menoleh, "Apa bedanya, Vi? Sama-sama gede. "

Sivia meringis, "Iya, sih. Tapi kudanil aja, kan Oma jalannya lambat, gak banyak gerak, cuma kalo ngamuk aja yang sadis. " kata gadis itu pelan pada Ify. Ify pun mengangguk-anggukan kepalanya.

"Pokoknya kalo lo berani ngata-ngatain Oma gue, gue sumpahin lo jauh jodoh! " seru Sivia kesal.

Riko tertawa kecil, "Emang lo Tuhan apa? Mau lo sumpahin kayak gimana pun, jodoh gue nggak bakal kemana. " balasnya.

"Oh ya? " sinis Sivia, "Kasian jodoh lo! Yuk, Fy. Ngapain sih lo temenan sama mereka?! " ajak Sivia sambil menarik tangan Ify.

"Eh, iya bentar-bentar. Lo duluan aja. " kata Ify sambil berusaha melepaskan tangannya.

"Rio udah nunggu. "

"Iya, bentar lagi gue kesana. Gue mau ngomong sesuatu sama mereka. " jawab Ify. Sivia pun melepaskan cekalannya dan akhirnya pergi ke kantin bersama Alvin yang sedari hanya diam.

"Lo mau ngomong apa? " tanya Riko yang terlihat mulai kesal. Cowok yang menobatkan Ify sebagai bos mereka itu pun tak lagi memanggil Ify Bos. "Lo mau nyuruh kita buat gak bikin onar lagi untuk yang kesekian kalinya? "

Ify kembali menghela nafas, "Sorry. Tapi kali ini gue emang mau bilang itu. Jangan bikin onar untuk beberapa waktu ke depan. " kata Ify.

"Lah? Kenapa? Kita bosen tau nggak! Noh, anak-anak SMA Cempaka ngajak rusuh tapi kita diem aja kayak gini. Kalo mereka nyerang SMA gimana? "

"Gak mungkin lah mereka nyerang sekolah. Udah deh, kalian nurut aja kenapa?! Gak ada ruginya juga kan kalian jadi diem? " ujar Ify.

"Ah, serah lo deh! "

Riko berjalan meninggalkan teman-temannya, termasuk Ify. Dan beberapa saat kemudian, anggota geng yang lain pun juga sama. Tinggalah Ify dan Ray yang masih Setia duduk dibangku koridor yang sedari tadi tak berbunyi sedikitpun.

My Bad IfyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang