The Reason (Who Are You??)

917 99 12
                                    


                                                 WARNINGG!! Typo bersebaran


Akhirnya..

Akhirnya hari ini datang juga, kakiku menginjak kembali tanah kelahiranku seoul. Setelah sekian lama menetap di Jepang, dan menutup buku kisahku disini. Dan kini harus ku mulai kembali catatan baru kehidupan di seoul.

Aku menghirup dalam udara diluar airport, selagi menunggu mobil jemputan. Harum, kota seoul tercium sangat wangi, dan terlihat indah dimalam hari. Tapi entah bahaya apa yang akan mengancam nantinya, siapa yang tahu.

"kau baik-baik saja" aku melirik donghae oppa yang berdiri disebelahku, dan memegang erat pundakku. Aku mengangguk mengiyakan "tak usah kuatir, oppa bersamamu disini. Akan menjagamu juga kaka mu"

"aku percaya padamu oppa." Ia tersenyum, aku bisa melihat dengan sudut mataku, tangannya menggenggam erat jemari Yoona eonni. Terima kasih..terimakasih Oppa.

.

.

"sudah sampai" suara oppa menyadarkanku, dari penglihatanku yang sedari tadi mengamati jalanan seoul.

"oppa, ini rumah baru kita?" aku mengalihkan pandanganku pada rumah yang berada didepanku saat ini, ketika eonni bertanya. Sesaat aku takjub, rumah ini besar. Sangat besar untuk yang tinggal hanya tiga orang saja.

Halaman luasnya ditanami rumput hias hijau yang menghampar menyejukan, warna rumah yang didominasi warna coklat dan sedikit hitam, memberi kesan elegan, aku suka.

"nde ini rumah baru kita. Kalian suka?" aku dan eonni kompak mengangguk "baiklah, adik dan kakak ini sangat kompak. Ayo masuk, disini dingin" oppa menggirinng kami masuk.

Esok paginya, aku telah bangun pagi. Aku membuka jendela kamar, menatap langit biru yang menghampar luas. Hari ini sangat cerah, bahkan tak terlihat awan putih setitikpun. Kehidupan barumu dimulai Rian, eomma, appa lindungi aku.

"hari yang cerah!" aku tersentak, mencari sumber suara. Ternyata eonni dan oppa sudah berada didepan kamarku. Eonni membawakan nampan, aku lihat ada sebuah piring juga cangkir kecil yang bertengger diatasnya. "ayoo sarapan kau harus melihat kampus barumu" titah oppa. Aku mengerutkan keningku.

"oppa, kita baru sampai semalam. Dan kau sudah menyuruhku masuk kampus baru. Aku saja belum mebereskan kamarku" protesku. Namun, mereka saling tatap dan tersenyum jail.

"kau tenang saja. Oppa mengambil libur untuk beberapa hari ini. dan oppa tak mau adik ku ini ketinggalan jam kuliahnya, kau juga harus menyesuaikan kembali bukan?"

"aww..appo" aku melepaskan hidungku dari oppa,

"cepatlah bersiap dan sarapan. Selagi eonni mendapat asisten gratis, kau bebas tak membantu eonni"

"haha.." kami tertawa, semoga keluarga kami selalu begini.

"aku mandi dulu" cup ...cup

"dia terlihat bahagia oppa, terimakasih telah membuatnya selalu tersenyum"

"itu kewajibanku"

Sebelum aku kekamar mandi aku mendengar percakapan mereka, mereka begitu memperhatikanku. Mereka begitu mementingkanku, aku janji aku takan mengecewakan kalian . aku memulai kehidupan baruku disini, meski aku belum sepenuhnya dapat melupakan semuanya.

**

Aku berjalan menyusuri setiap koridor dari bangunan kampus baruku, ini cukup membingungkan melihat kampus ini sangat luas, dan kaki ini mulai lelah terus berkeliling. Oppa kenapa bisa menguliahkanku dikampus sebesar ini, bukankah dia tahu aku sedikit tidak suka keramaian dan lingkungan baru terutama orang baru. Ahh..ayolah Rian ini bukan waktunya kesal pada oppa, kau harus menemukan kelasmu sebelum pukul sembilan. Aku melihat jam ditanganku yang mengakibatkan, tubuhku menabrak seseorang.

The Reason 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang