The Reason (crazy)

702 102 11
                                    



Jarum jam dipergelangan tanganku terus berputar, kenapa hari ini waktu terasa berjalan sangat lambat. Aku mengarahkan pandanganku pada ponsel yang tergeletak dihadapanku, mengapa ponselku tidak berbunyi sama sekali.

"taemin" aku menyebut nama taemin. Hari ini, dia membolos kuliah, ia ada urusan pekerjaan. Mengingat dia adalah pewaris dari perusahaan besar, ia harus ikut serta dalam setiap proyek baru perusahaannya. Tampaknya, aku telah terbiasa dengan kehadiran taemin.

Beberapa kali aku menghembuskan nafasku, rasanya bosan sekali. Aku menatap kesekelilingku, mereka tengah asik bercengkrama tampaknya dikantin ini hanya aku saja yang sendirian. Lebih baik, aku mencari tempat yang tepat untuk sendirian.

Aku melangkahkan kakiku keluar kantin, aku langsung menuju ruangan perpustakaan. Perpustakaannya tak terlalu jauh dari sini, aku masuk kedalam ruangan ini cukup luas, tak banyak orang disini, ini tempat yang cocok untuk ku sekarang. Aku mencari tempat yang enak, mataku mendapatkan sebuah tempat yang nyaman, disini hanya ada satu buah meja dengan dua kursi yang berhadapan, sedangkan disebelah kanannya terdapat kaca besar yang mengarah ke taman kampus.

"setidaknya aku bisa menghabiskan waktu disni, menunggu jam selanjutnya"aku membuka buku yang aku ambil, tapi tidak ada yang menarik, aku hanya membolak-balik membuka tiap halamannya . "kenapa hari ini membosankan sekali, taemin!" aku menangkupkan wajahku diatas buku yang sedari tadi kubuka

"jika ingin tidur bukan disini tempatnya" aku segera menganggat kepalaku, mencari sumber suara yang ternyata bersumber tak jauh dariku. Sosok Kim Myungsoo, berdiri bersandar pada deretan rak panjang yang hanya berjarak sekitar satu meter dariku, sejak kapan dia berada disini "mengganggu?"

Aku sedikit menggeleng, dengan mengedikan bahuku. Dia menggeser kursi didepanku, ia duduk tanpa permisi, ia mengambil buku yang berada di hadapanku, dan membukanya dengan tenang. Aku hanya menatapnya dalam diam.

"buku sebagus ini sebaiknya dibaca, bukan untuk jadi bantal tidur" ucapnya, masih fokus dengan bukunya. "kau sedang kesepian, karena pacarmu tak ada" ucapnya lagi

Aku mendengus kesal dibuatnya, dia banyak bicara sekali. Dia juga sudah sok tahu dengan menyebut taemin pacarku, dia bukan pacarku.

"aku tak menyebut taemin sebagai pacarmu" dia menutup bukunya, dan menatapku.

Omo! Dari mana dia bisa tahu jika aku memikir taemin yang dia sebut sebagai pacarku tadi, apa dia bisa membaca pikiran orang. Ohh...Rian kau ceroboh sekali. Aku mengumpat diriku sendiri.

"aku tidak bisa membaca pikiran orang"

Lagi? Dia tahu yang kupikirkan

"aku hanya menebak, lagi pula kau selalu bersama taemin " ia sedikit tertawa, aku ikut sedikit tersenyum asam mengingat kekonyolanku ini.

"Rian.." dia memanggilku , "kau harus tanggung jawab" aku mengerutkan keningku.

"tanggung jawab untuk apa? Aku tak melakukan kesalahn apapun padamu" protesku,

Tiba-tiba ia mencondongkan wajanya padaku, otomatis membuatku mundur menjauhkan wajahku dari wajahnya, dan sialnya aku melupakan punggung kursi ini, punggunggu tertahan, kalau aku semakin memundurkan tubuhku, aku akan mempermalukan diriku dengan terjatuh diruang perpustakaan. Dia memandangku , aku memandang tepat bola matanya hingga aku bisa melihat pantulan diriku sendiri dimatanya, tiba-tiba tangannya meraih beberapa helai rambut dan mengaitkannya ke belakang telingaku, susut mataku mengekor melihat tangannya. Apa yang dia lakukan?

"kau harus bertanggung jawab atas kejadian beberapa hari yang lalu" aku memejamkan mataku, ketika aku merasakan hembuan nafasnya menerpa wajahku, membuatku bergidik. "chagiya.." Cup

The Reason 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang