The Reason (really hurts)

531 78 11
                                    

sebelum uts semester, publish dulu kelanjutannya...untuk kalian yang menunggu.

.

.

.



Beberapa hari telah berlaru semenjak kejadian dimana myungsoo diseret dan dipukuli, hingga hari ini genap 4 hari dia belum muncul dihadapanku, pikiranku benar—benar tak bisa berpikir jernih sekarang, bayangan menyeramkan menghantuiku, otakku memikirkan jika terjadi sesuatu yang fatal dengannya, berkali-kali aku memejamkan mataku mengusir pikiran menjengkelkan ini, tetap saja hal itu tak mau pergi dari otakku, sial.

Yoona eonni datang, ia melingkarkan lengannya di pundakku.

"gwenchana?"

Berulang kali eonni selalu menanyakan hal yang sama, aku terdiam, mataku kembali mengeluarkan cairan bening hangatnya. Aku benci keadaan seperti ini, suaraku seakan nyaris menghilang aku tak bisa membuka mulutku, bahkan sekedar untuk menjawab pertanyaan simpel eonni aku tak bisa.

"rian-ah, kau tahu myungsoo namja yang baik, dan orang baik akan selalu Tuhan jaga"

Aku menatap yoona eonni, aku menghambur kepelukannya. Aku tak bisa menahan air mataku ini, bagaimana ini.

"aku tak tahu bagaimana keadaannya sekarang, dia baik-baik saja atau –" aku menghentikan kalimatku, aku tak ingin kata-kata sialan itu keluar dari mulutku "saat itu keadaannya sangat tak berdaya eonni, darah dimana-mana, dia terluka, aku takut"

"stt... tak ada yang perlu kau kuatirkan, pergilah. Kau harus mencari tahu keadaannya kau juga harus kuliah"

"ahh, jadi kalian disini. aku mencari kalian" sebuah suara bass, muncul dari arah belakang kami. Aku dan eonni, memutar tubuh kesumber suara, donghae oppa tengah berdiri menatap kami.

Detik berikutnya ia menatap Yoona eonni, kali ini aku mersakan tatapan yang aneh dari donghae oppa pada yoona eonni, tatapanya tajam juga dingin, ada kemarahan disana. Aku melirik eonni, aku melihat wajah tegangnya, bahkan aku bisa melihat raut wajah ketakutannya, ada apa ini sebenarnya. Apa yang mereka sembunyikan dariku, selain amnesiaku. Jika saja saat itu aku tak kembali, mengikuti yoona eonni mungkin aku tak akan tahu kenyataan itu.

Flashbcak

"chagiya, jiyeon adikku juga. Biarkan dia hidup sebagai Rian dengan setengah dari memorinya yang hilang, aku juga tak akan tega melukainya. Mengertilah"

"oppa, dia namja yang baik. Myungsoo berbeda"

"sudahlah, kau tak seharusnya berpikiran keras. Kau tengah hamil. Lebih baik kau istirahat"

"tapi –"

Flashback off

"oppa, sejak kapan kau disana?"

"cukup lama, sebelum kau menyuruh Rian untuk masuk kuliah" tegasnya, tatapannya tak beralih dari yoona eonni "sebaiknya kau tidak usah masuk saja, kau tinggal saja dirumah. Jika tidak kau berhenti saja kuliah"

"mwo?"

" oppa, rian sebentar lagi menyelesaikan kuliahnya, dia tidak boleh berhenti"

"baiklah! Rian – " aku menatap oppa, yang juga menatapku, "kau lanjutkan kuliahmu. Tetapi..... jauhi Myungsoo, jangan harap kau bisa berhubungan lagi dengannya" lanjutnya

"nde?"

"apa kurang jelas yang ku katakan tadi!"

"oppa!" yoona eonni sedikit meninggikan suaranya,

The Reason 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang