The Reason (abandoned)

456 80 11
                                    


baiklah, yang bertanya-tanya kemana Myungsoo. kaburkah? atau kemana? semuanya akan terungkap disini, nde.

.

.

.

Udara dingin terasa menusuk kulit, angin yang bertiup membuat tubuh mengigil kedinginan. Padahal, hari telah menunjukan tengah hari, ya! Tentu saja , hujan dihari itu yang selalu turun dalam beberapa hari berturut turut di kota Seoul, tampaknya menyebabkan suhu udara terasa semakin dingin.

Tubuh Myungsoo mengigil semenjak tadi, ia merasakan dinginnya udara seoul di siang hari. Indera pendengarannya menangkap suara gemericik air hujan jatuh kepermukaan. Gelap, dan ia tak bisa melihat apapun sekarang, tubuhnya terdududuk disebuah kursi, dengan tangan juga kaki terikat kuat. Tubuhnya mencoba berperang untuk melepaskan diri.

"awww...ternyata ada yang berusaha untuk melepaskan diri" ucap seseorang, mendapati tubuh Myungsoo yang berusaha melepaskan ikatannya.

Ia membuka tutup mata Myungsoo, membuatnya mengerjap beberapa saat untuk menyesuaikan pencahayaan diruangan itu. Tak banyak pencahayaan memang, disana terkesan remang, hanya saja ada satu buah lampu yang tepat berada diatasnya.

"neo!" Myungsoo menggeram, ketika mendapati sosok itu.

Lee Taemin

"ya, ini aku. Lee Taemin, sahabat kecilmu" terangnya menegaskan

"apa yang kau inginkan?" Tanya Myungsoo, ia memasang wajah dinginnya dihadapan Taemin, meski pada sebenarnya ia merasa terkejut.

"tak banyak, aku telah mendapatkan semuanya sekarang. Aku mendapatkan apa yang telah kau curi..DULU"

Myungsoo terkekeh mendengarnya

"aku tak mencuri apapun darimu, eoh. "

"mwoya?? Kau bilang tidak?" Taemin mulai geram, ia mencengkram kerah kemeja Myungsoo "kau mencuri ayahku, kau mengambil kebahagian eommaku, kau telah mengambil jiyeon. Kau mengambil semuanya dariku"

Myungsoo menggeleng, menolak semua perkataan Taemin.

"aku tidak mencuri ayahmu, akupun tidak pernah mau terlahir sebagai keturun keluarga LEE! Seharusnya aku adalah anak ayahku tuan Kim, bukan ayahmu... itu semua diluar kendali ku. Kita sama-sama tahu itu ketika beranjak dewasa, aku tak pernah menginginkannya"

BUGHHH... taemin memukul Myungsoo, membuat sudut bibirnya berdarah.

"kau ...ahh, kau membuatku menderita, ibuku, hyung..kau tau penderitaan kami waktu itu "

"mianhe" gumam myungsoo, air matanya tertahan dikelopak matanya.

Myungsoo ingin sekali memungkiri semua itu, namun itu adalah kenyataannya. kenyataan dimana mereka adalah sodara sedarah, meski ibu mereka berbeda Myungsoo dan Taemin nyatanya mengalir darah yang sama dalam tubuh mereka masing-masing. Ia tak pernah ingin terlahir dalam hubungan seperti ini. Ia mengingat jelas, ketika ayahnya Tn.Kim meregang nyawa dihadapan matanya, begitupun Tn.Lee karena kesalahan ibunya, ia terlalu kecil untuk bertindak dulu, dan penyesalannya hingga saat ini. Menderita? Keduanya menderita, tak ada yang hidup bahagia jika semua tahu, baik Myungsoo ataupun Taemin.

Mungkin karena hubungan itu jugalah, mereka dipertemukan, dan ditakdiran selalu bersaing dalam hal apapun. Termasuk hal cinta.

"maafkan aku, kau bisa membunuhku sekarang, jika bisa menebus semuanya. Itu lebih baik" gumam Myungsoo kembali,

"annia" taemin tersenyum, kemudian ia meninggalkan Myungsoo yang merenung menatap kepergian Taemin.

Tak selang berapa lama, Myungsoo mendengar derap langkah kembali mendekatinya. Perlahan ia mengangkat wajahnnya yang tertunduk, kini terlihat jelas banyak lebam diwajahnya, ternyata bukan sekali ia mendapatkan pukulan diwajahnya.

The Reason 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang