The Reason (stay)

642 93 13
                                    

.

.

.

"pagi eonni, oppa" sapa ku, ketika aku mencapai meja makan untuk sarapan.

"pagi, sayang"

Saat tengah menikmati sarapan, aku mendapatkan sebuah pesan, pesan itu dari taemin. Aku yakin pipiku sedang memerah sekarang, dan buktinya yoona eonni, juga oppa menatapku curiga seperti itu. Hanya mendapat pesan darinya saja membuatku salah tingkah, taemin kau benar-benar membuatku tak karuan.

"tampaknya, sedang ada yang bahagia" ucap oppa, menatap Yoona eonni.

"nde kau benar oppa, sampai kita dilupakan disini"

"kalian bicara apa?"

"coba, oppa lihat ponselmu. Pasti kau akan mengerti"

Aku menggeleng, dan menjauhkan ponselku dari jangkauan oppa. Donghae oppa memang memiliki sifat jail. "oppa, aku bukan anak kecil"

"ash, chagi. Jadi dia benar sudah berkencan" goda eonni

"jadi kau berkencan dengan taemin?" kini giliran oppa menggodaku dengan sedikit berbisik didepanku, dan nyatanya itu terdengar jelas oleh eonni, membuatnya tersenyum terkekeh.

"kyaa..aku tidak berkencan. "protesku "sudahlah aku berangkat" aku berlari cepat, mereka benar-benar membuatku salah tingkah.

Aku berjalan tergesa, karena aku tahu taemin sudah menunggu sedari tadi. itu semua karena eonni, juga oppa yang terus menggodaku. Aku jadi membuatnya menunggu lama. Aku membuka pintu, dan ketika itu, sebuket bunga mawar indah berada didepanku. Aku mengerutkan keningku, mencari tahu siapa yang berada dibalik buket itu.

"taemin" aku tak percaya, dia manis sekali. Datang pagi hari menjemput, dan membawakanku sebuket mawar merah.

"bunga terindah, untuk yeoja tercantik"

"gomawo" aku meraih buketnya,

"kau suka?"

Aku mengangguk antusias, "tentu. Bunganya indah"

"baguslah" ia tersenyum lebar, sangat tampan menurutku. "ayo kita berangkat"

Aku mengangguk dan mengikuti langkahnya yang lebih dulu, dan masuk kedalam mobilnya.

Sesampainya dikampus senyumku tak pernah hilang, aku selalu memajang senyumku ini. hari ini diawali dengan baik, semoga akan berjalan dengan baik samapi nanti. Namun, tampaknya kesenanganku ini harus terganggu oleh pesan masuk yang ternyata dari kim mmyungsoo.

Jangan terlalu dekat namja lain, apalagi kau tersenyum untuknya. Atau tidak kau harus menggantinya nanti.

Jatungku berdebar, ku pikir namja ini benar-benar sudah gila. Aku mencari sosoknya disekelilingku, namun aku tak menemukannya.

"kau baik-baik saja?"

"eoh?" aku mengangguk, namun taemin melihat kesekitar.

"kau tampak mencari seseorang? Nugu?"

"annia, sebaiknya kita masuk kelas saja. Kita hampir terlambat" aku menarik tangan taemin tanpa kusadari, dan yang tahu pegangan taemin sekarang mengguat kurasasakan, dia membalas genggamanku.

.

.

Jam kuliah baru saja selesai, aku melihat taemin meregangkan badannya. Ia tampak lelah sekali hari ini, apa pekerjaannya kemarin sangat berat sehingga membuatnya terlihat sangat lelah sekali hari ini.

Aku menyodorkan sebotol mineral padanya, ia menatapnya. Dan mengangkat sebelah halisnya.

"minumlah"

The Reason 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang