The Reason (believe.... thank you)

641 89 12
                                    

sebelumnya saya ucapkan terimakasih untuk yang telah menyempatkan membaca ff ku ini, dan meluangkan untuk voment nya, jeongmal gomawo...

selamat membaca ....

.

.

.

Seminggu lebih sudah, aku selalu berangkat kuliah sendiri. Tak ada taemin lagi yang menjemputku, alasan akan memakan waktu jika menjemputku, dia harus menjemput suzy terlebih dahulu . jika di kampus aku akan menelan pil pahit melihat mereka berdua yang semakin dekat dan intim didepanku.

Seperti saat ini, kami bertiga menikmati jam luang kami di taman kampus. Keromatisan mereka tunjukan didepanku.

"kau cantik sekali hari ini" puji taemin, pada suzy. Ia memakai dres selutut bermotif bunga, rambut yang ia biarkan terurai membuatnya cantik, bahkan sangat cantik.

Aku menelan ludahku, ketika tanpa ragu taemin mencium singkat bibir Suzy dihadapanku. Bebarapa saat aku terdiam mengamati perlakuan taemin yang manis terhadap suzy, bahkan sekarang taemin tak pernah mengacak rambutku tiba-tiba, tentu saja sudah ada suzy yang diperlakukan manis olehnya sekarang. Dibandingkan dengan suzy aku bukan apa-apa di mata taemin.

"oppa, ada rian" protes suzy, memukul pelan pundak Taemin.

Aku hanya tersenyeum samar, dan mengedikan bahuku pada taemin yang baru melihatku dengan senyuman tak bersalahnya.

"tak apa, kalian pasangan yang tengah kasmaran wajar jika melupakan keberadaanku disini"

Aku berusaha bercanda, menutupi perasaanku yang sebenarnya.

"lihatlah, rian memang teman yang pengertian" aku kembali tersenyum samar mendengar perkataan teman muncul kembali dari mulut taemin, apa dia tak bisa menganggapku ada ? meski hanya sekali cukup jangan lakukan hal itu dihadapanku, aku sakit melihatnya "eoh, aku lupa. Aku harus keperpustakaan sebentar. Kalian tunggu disini"

Belum sempat kami menjawab taemin sudah lebih dulu berlari, suzy hanya menggeleng melihat perilaku taemin itu. Tiba-tiba saja suasana menjadi canggung, meski aku dan suzy telah menjadi teman, tanpa diketahui taemin. Kami tidak bisa dekat, suasana akan canggung ketika dia tidak ada, bahkan raut wajah suzy akan terkesan dingin jika tidak ada taemin, aku tak mengerti dengan situasi ini.

"kau merasa ini aneh bukan?"

Suzy membuka mulutnya, aku mengerutkan keningku mendengar pertanyaannya.

"aku tahu kau menyukai taemin. Tapi, sayang taemin lebih menyukaiku dan memilihku"

Aku menatapnya heran, dia tahu perasaanku. Dan apa dia sekarang sedang menyombongkan diri jika dia lebih dipilih taemin dibandingkan memilih diriku.

"itu tak masalah, dia mencintaimu"

Dia berdecak menanggapi pernyataanku, dan tersenyum, dia menggeleng gelengkan kepalanya. Aneh, dia yeoja aneh, aku rasa aku menemukan alasan aku tak meyukainya bukan karena taemin lebih memilihnya, tetapi karena sifatnya yang menyebalkan.

Perhatian kami tersita ketika mendapati Myungsoo dan baekhyun melewati kami, myungsoo menatap sekilas dan kembali fokus berjalan, meski ia melihatku sesaat tapi matanya memancarkan keteduhan.

"myungsoo-ya," aku menatap suzy yang memanggilnya, myungsoo refleks menghentikan langkahnya. "ku dengar beberapa hari kau tak masuk, kau sakit? Apa kau baik-baik saja?"

Aku bingung dengan sikap suzy, jelas-jelas beberapa waktu yang lalu dia menyuruhku untuk menjauhi myungsoo, karena dia tidak baik. lalu sekarang aku melihatnya seolah menghawatirkan myungsoo, bahkan dia bertingkah lebih manis dihadapan Myungsoo, sepertinya dia menyembunyikan kelicikannya diwajah polosnya itu.

The Reason 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang