Ali berdiri di balkon kamarnya, menatap nanar ke arah langit malam yg tak berbintang, malam ini tampak mendung yg ia yakini akan turun hujan. Pikiran nya terus melayang jauh memikirkan prilly. hanya prilly yg saat ini ia pikirkan. Semenjak kemarin bertemu prilly, bertemu cintanya ia sangat bahagia sekaligus terluka.
Bahagia karena berjumpa dengan cintanya,terluka karena harus menerima kenyataan prilly nggak ingat tentangnya,dan terlebih lagi prilly menjadi milik orang lain.
"Kenapa prill, sejahat itu kah aku sama kamu dulu, sampai kamu nggak inget aku, nggak inget cinta kamu ke aku, walaupun aku terlambat mengatakan nya aku bener" tulus cinta sama kamu prill, aku mau kamu jadi milikku, 6 tahun aku menunggu kamu, untuk mendapatkan maaf dan milikin hati kamu lagi, aku rindu kamu prill, rindu manjanya kamu, rindu panggilan sayang kamu prill, rindu pelukan kamu prill, aku rindu semua yg ada di diri kamu, disana kamu rindu aku juga prill, walaupun kamu nggak inget aku, apa sedikit pun nggak ada rasa rindu kamu saat lihat aku kemarin,aku sakit prill liat kamu sama dia, apa sesakit ini saat aku nyakitin kamu dulu, maaf..... Maaf..... Maaf" lirih ali, airmatanya turun membasahi pipi nya yg mulai kurus. Hujan turun mulai lebat seolah ikut bersedih dengan kesedihan Ali saat ini. Ali benar" terluka dan hancur menahan kerinduaan nya kepada prilly.
"Seandainya kamu disini prill, aku pasti sudah memelukmu melepas kerinduan ku selama ini sama kamu, prill cobalah mengingat ku" gumamnya lagi, hari ini dia benar" larut dalam kesedihannya.
"Besok aku akan menemui kamu prill, aku akan berusaha buat kamu inget aku, inget tentang cinta kamu ke aku" ucap Ali penuh tekad.
****************
"Bang" ucap kevin, yg tiba" langsung masuk ke dalam ruangan kerja kirun kakaknya.
"Lo kenapa vin,tumben malem" nyamperin gue?" tanya kirun yg heran melihat kevin yg nggak biasanya menghampirinya keruang kerja miliknya.
"Gue mau ngomong serius sama lo bang,ini masalah bie bang!" ucap kevin
"Maksud lo? Bie kenapa? Apa ada masalah lagi?" tanya kirun cemas
Kevin menghembuskan nafasnya pelan, berusaha mencari kata" yg tepat untuk mengutarakan nya kepada kirun, dia sangat tahu kakaknya itu sangat cepat tersulut emosinya, apa lagi jika itu berhubungan dengan adik mereka prilly.
"Kemarin saat peresmian butik prilly dan mila, Ali datang, dan akhirnya mereka ketemu bang" ucap kevin akhirnya
"APA........ Kenapa bisa sih, kenapa lo nggak cegah vin" ucap kirun agak meninggikan suara nya
"Gue nggak tahu, gue telat datang karena ada pasien gawat kemarin" ujar kevin memberi penjelasan ke kirun.
"Trus apa yg terjadi? Lo tahu kan kita berusaha mati"an buat bie nggak ketemu cowok itu lagi, sekarang kenapa bisa terjadi sih, gue yakin prilly nggak mungkin undang dia, ataupun juga mila, lalu siapa yg bawa dia masuk ke dalam pesta, sedangkan kita sudah suruh orang buat tidak memperbolehkan orang selain tamu undangan untuk masuk ke dalam acara peresmian nya kemaren" ujar kirun
"Gue tahu, dia dateng bareng Rasya, lo inget sahabat mila dan prilly waktu di amerika, sahabat Al juga, ternyata sahabat Ali, mereka bersahabat, gue kemarin juga di ceritain sama mila, waktu gue tanya gimana reaksi Ali, kata mila kalau Ali kelihatan bahagia banget, lain halnya bie yg memang nggak inget sama lelaki brengsek itu" ucap kevin
"Gue nyesel kenapa gue nggak dateng kesana kemarin, gue nggak mau bie inget dia lagi kev, lo tahu" ujar kirun masih emosi
"Lo sama gue sama bang, kita sama" nggak mau kalau mereka ketemu, tapi lagi" ini permainan takdir, apa sebaiknya kita biarin aja semua ini berjalan bang" ujar kevin sedikit ragu
"Maksud lo" menaitkan Alis nya tanda tak mengerti
"Biarin aja semua nya mengalir, kita udah cukup bang buat ngejauhin prilly dari dia, sekarang biar takdir yg nentuin kemana arah takdir bie, sekarang ada Al kan bang, Al juga sudah tahu jelas gimana masa lalu prilly jadi gue yakin Al pasti tahu harus gimana,kita pantau aja" ucap kevin memberi penjelasan pendapatnya kepada abangnya itu.
"Gue rasa apa yg lo omongin tadi bener juga, tapi kita harus tetep jaga prilly" ucap kirun
"Pasti" jawab kevin, yg lalu pergi meninggalkan kirun di ruang kerjanya.
****************
Dikamar prilly tampak terlihat sibuk dengan beberapa lembar kertas dan juga pensil di tangan nya, dia tampak sibuk menggambar beberapa desain baju yg sudah banyak di pesan oleh para pelanggan nya, tanpa dia sadari ada yg masuk ke kamarnya dan duduk di depan nya, membuat prilly sedikit kaget karena tiba" ada pergerakan di depannya
"Astaga ule, lo ngagetin gue aja," sentak prilly
"Hehehe maaf, habis lo gue ketuk beberapa kali nggak ada jawaban, ya udah gue masuk aja, gue masuk juga lo nya nggak ngeh, sibuk amet lo ampek nggak nyadar gue dateng" cerca ule
"Gue lagi desain baju nie, tapi otak gue mumet nggak dapet ide deh, lo tumben malem" ke kamar gue,nah gue tahu nie lo pasti di tinggal kak kirun yg lagi sibuk di ruang kerja nya kan?" tebak prilly,yg di balas anggukan oleh ule
"Udah gue duga" ucap prilly terkekeh
"Gue denger acara lo sama mila kemarin sukses besar ya, ah gue bangga punya sahabat sekaligus adik ipar kayak kalian, maaf ya gue nggak bisa hadir, kirun tu nyebelin banget harus banget gue ikut dia ke malaysia ngurusin pekerjaan nya disana" cibir ule dengan wajah kesal nya
"Lo kayak gak tahu kak kirun aja, dia mana bisa lepas sama lo, hehehe makasih le, le gue mau tanya dong, emm lo kenal Ali?" tanya prilly tiba" yg langsung membuat raut wajah ule berubah menjadi tegang
"Ahh Ali,? Emmm lo tahu Ali dari mana?" tanya ule gugup
"Koq muka lo berubah tegang gitu le, mila juga sama setiap gue tanya Ali muka nya langsung berubah sama kayak lo, emang Ali siapa sih kayaknya lo sama mila nggak seneng banget" cerocos prilly yg bingung melihat perubahan ekspresi ule
"Emm dia temen kita waktu sma dulu, sebelum lo pindah, kita nggak terlalu deket kok, cuma temen sekelas biasa aja, ehh Al gimana?" ule mencoba mengalihkan perhatian prilly, yg ternyata berhasil yg langsung mendapatkan senyuman dari prilly saat mendengar nama Al.
"Dia.. Aaa dia tu nggak berubah seneng banget ngasih gue kejutan, itu yg buat gue nyaman banget sama dia, dia tu memperlakukan gue kayak princess, sekarang dia stay disini, nemenin gue" jawab prilly antusias
"Gue seneng kalau liat lo seng prill,gue rasa Al memang cinta banget sama lo, gue harap lo bakalan trus bahagia prill" ucap ule tulus
"Aaa makasih kakak ipar aku yg cantik ini, pantesan kak kirun klepek" sama lo, lo baik banget" ucap prilly yg memeluk ule erat
"Prill peluk nya jangan kenceng banget dong, kasian ponakan lo yg dalem perut ni, sakit tahu" pekik ule
"Hehehe maaf" yg langsung melepas pelukan nya
"Udah ah,gue ngantuk, lo tidur juga, udah malem ni, lo lanjut besok aja" perintah ule
"Ok nyonya Ricky Harun Casanc, perintah di terima" jawab prilly terkekeh,ule yg mendengarnya pun ikut ketawa kecil, lalu berjalan pergi meninggalkan kamar prilly.
Ule tersenyum simpul berjalan menuju kamarnya,dia bahagia bisa melihat sahabat sekaligus adik iparnya bahagia, demi apapun ule memang sudah menganggap kalau prilly adalah adiknya sendiri.
************
Bahagia yg dirasakan prilly saat ini karena di kelilingi oleh orang yg mencintainya dan ada Al yg saat ini menemani hari" nya yg sekarang lebih berwarna. Tapi tidak dengan Ali, dia bahagia melihat prilly yg sudah lama sangat ia rindukan, tapi di saat yg sama dia harus menerima kalau Prilly tidak mengingat nya,tidak mengingat cinta nya.
To be continue
Maaf yg typo bertebaran, inget vote and coment nya
Jangan lupa di follow juga yaaa
Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
MAAF ( COMPLETE )
FanfictionCerita aku private, menghindari dari hal yg tidak diinginkan Disaat aku sangat mencintainya, disaat aku sudah jatuh sejatuh"nya ia malah mengecewakan ku, cintanya palsu, pembalasan dendam masalalu yg tak pernah ku perbuat Prilly Maaf, maaf...