CHAPTER 57

5.9K 391 18
                                    

Prilly memasang wajah cemberut nya di depan Ali, kini mereka tengah berada dalam pesawat dengan penerbangan menuju Indonesia.

Ya dengan sedikit paksaan dan bujuk rayu dari Ali, Prilly akhirnya mengiyakan ajakan Ali untuk pulang, padahal Prilly masih memiliki banyak sekali agenda untuk berkeliling dunia mengunjungi berbagai negara yg belum pernah ia datangi, entah dari mana datangnya iya kini begitu ingin mengelilingi negara" dan mencari tren fashion di setiap negara yg iya kunjungi.

"Jangan ngambek lagi" bujuk Ali yg kesekian kalinya, sebenar nya Ali sangat suka melihat wajah cemberut Prilly begitu menggemaskan baginya tapi jika tak ada suara sama sekali pun keluar dari bibir manis kekasihnya itu juga membuatnya tak nyaman.

"Ayoo lah, kamu tahu bukan aku sudah nggak sanggup jauh" lagi sama kamu sayang, aku janji nanti kita pergi ke negara yg kamu mau tapi nanti ok, aku mau kita pulang, aku mau hubungan kita jelas sayang" bujuk Ali lagi, dengan wajah memohon nya membuat Prilly tak kuasa lagi mengabaikan Ali

"Jelas bagaimana maksudnya, memang kemarin kurang jelas" sela Prilly

"Jelas, hanya saja aku ingin melamar mu dan kita segera menikah, aku nggak mau takdir merubah keadaan kita lagi, cukup dan aku nggak mau lagi, kamu mau kan nikah sama aku?" Wajah Prilly merona mendengar ungkapan kata" itu dari Ali, tapi ia sedikit kesal bagaimana bisa Ali melamar nya dengan cara tak romantis sama sekali.

"Kamu ini ngelamar mau ngajak nikah atau ngajakin main catur sih, enak banget tuh mulut ngomong, nggak ada romantis" nya" sentak Prilly mencibikan bibir nya kesal

Ali terkekeh mendengar sentakan Prilly, tapi ia membenarkan juga ucapan Prilly jika kata" nya melamar Prilly tak ada romantisnya sama sekali.,

"Baiklah aku akan mengulang nya nanti, jadi persiapkan dirimu sayang" goda Ali, Prilly merona dan itu semakin membuat Ali senang menggoda Prilly, kekasihnya itu begitu menggemaskan.

_____________________

Sesuai rencana Ali dari bandara Ali dan Prilly di jemput oleh supir pribadi dari keluarga Ali, bahkan Ali menolak keras keinginan Kaia untuk menjemputnya, ia sudah mempersiapkan dirinya untuk langsung mengantar Prilly pulang dan langsung mengutarakan niatnya kepada keluarga Prilly jika ia ingin mengikat kekasihnya itu dalam hubungan yg lebih serius yaitu ikatan pernikahan, ia tak ingin bertunangan ia ingin langsung saja ia tak ingin mengambil resiko kehilangan Prilly kembali, cukup baginya selama bertahun" tersiksa kehilangan kekasih yg amat ia cintai itu.

Perjalanan cinta yg tak mudah membuatnya kini semakin berhati", dan mengambil gerakan cepat untuk memiliki gadis yg ia cintai itu, ia tak ingin ada Al lain lagi yg mengambil hati gadisnya.

Di depan rumah mewah yg amat Prilly dan Ali kenal, rumah mewah yg menjadi saksi hidup seorang Prilly, rumah itu tampak tak ada yg berubah setelah beberapa bulan Prilly tinggalkan, Prilly tersenyum ia begitu merindukan semua yg ada di rumah itu.

Prilly dengan riangnya keluar dari mobil tanpa menghiraukan panggilan Ali, dan sedangkan Ali hanya bisa menggelengkan kepala nya melihat tingkah gadis nya itu

"Sayang jangan lari" peringat Ali setengah berteriak membuat langkah Prilly terhenti dan membalikan badannya menatap Ali yg masih berjalan di belakang nya

"Tunggu aku Ok" perintah Ali yg di jawab anggukan kecil dari Prilly

Prilly dan Ali berjalan beriringan menuju pintu besar rumah Prilly, wajah gugup Ali membuat Prilly tersenyum geli, ia bisa merasakan jika Ali pasti sangat gugup menemui kakak" nya, apa lagi masalah mereka dulu yg membuat hubungan kakak" nya dengan Ali sangat lah buruk.

Pintu besar itu terbuka, wajah Ule terlihat begitu sumringah melihat Prilly, bahkan Ule langsung memeluk sahabat sekaligus adik iparnya itu, ia begitu merindukan Prilly yg sudah lama pergi dengan alasan untuk memantapkan diri dan hatinya.

MAAF ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang