Prilly berlari menyusuri setiap lorong rumah sakit, sambil menangis ia terus berlari pikiran nya melayang saat Kaia mengabari kalau Ali kembali kritis dan lebih parah nya Ali kemungkinan tak mungkin sanggup bertahan.
Hancur dunia Prilly seakan hancur saat didepan matanya orang yg ia cintai terbaring lemah dengan beberapa alat bantu yg menempel di tubuh kurus itu. Ia baru saja merasakan bahagia saat Ali dan Al sama" membuka matanya dan ia berharap keadaan itu akan terus semakin membaik tapi kenyataan nya keadaan Ali memburuk bahkan ini lebih buruk.
Prilly hanya bisa menangis dan menyesali keadaan yg membuat nya tak bisa berbuat apa" untuk menyelamatkan Ali, donor hati satu" nya cara untuk Ali tetap bertahan tapi dimana dan siapa orang yg bersedia mendonorkan hati mereka untuk Ali. Jika ia bisa ia akan melakukan nya tapi sayang hatinya tak cocok untuk Ali.
"Aku mencintai mu, aku mencintai mu sangat Li, bertahan lah untuk ku, aku mohon" bisik Prilly di telinga Ali, dan tubuh nya tak tahan untuk tidak memeluk erat tubuh Ali yg terlihat lebih kurus itu.
Tangis nya tak bisa ia tahan,semakin ia menahan nya tangisan itu semakin ingin keluar membasahi matanya. Prilly terluka dengan keadaan ini.
******************
Al merasakan sakit di kepalanya, bahkan sesekali penglihatannya mengabur, sesekali ia meringis kesakitan membuat tashya di hinggapi kecemasan melihat putra nya meringis.
"Sakit ma" keluh Al
"Sakit sayang, tunggu mama panggil dokter dulu ya nak" tashya keluar mencari dokter yg menangani putra tercinta nya itu.
Tak lama dokter datang dengan tashya mengikuti di belakang nya, melihat raut wajah dokter, tashya yakin keadaan anak nya tidak baik" saja, dia seorang dokter ia tahu betul bagaimana ekspresi seorang dokter yg menangani seoarang pasien yg keadaan nya tidak baik atau di katakan buruk.
Dokter dengan cepat memberitahukan teamnya untuk menyiapkan ruangan khusus untuk melakukan pemeriksaan lebih detail untuk Al. Tashya semakin yakin ada hal yg buruk dalam kondisi Al saat ini.
"Dokter bagaimana keadaan anak saya? Apa yg terjadi?" Tanya tashya tak sabaran
"Maaf buk, kita perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut lagi, saya rasa operasi tidak berjalan dengan baik, pendarahan mungkin kembali terjadi, maka dari itu saya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana keadaan putra ibuk "
Tashya terdiam mendengar ucapan dokter itu, firasat buruknya ternyata benar, putra nya kembali harus berjuang melawan sakit nya.
Dengan cepat dokter dan team nya membawa Al keruangan pemeriksaan, keadaan Al sangat mengkhawatirkan sesekali Al terus meringis dan mengeluh akan sakit kepala nya yg tak bisa ia tahan, sakit sangat sakit.
Saat melewati salah satu ruangan mata Al terpaku melihat kekasih nya menangis dan memeluk seseorang yg ia tahu bahwa itu Ali, kekasih nya menangis dan terluka, Al tahu betul jika Prilly saat ini ketakutan dan terluka secara bersamaan.
"Berhenti" suaranya bergetar
"Kenapa nak?" Tanya tashya yg bingung dengan aksi anaknya itu.
"Prilly ma?"
"Kenapa dengan Prilly sayang, ia sedang keluar nanti mama hubungi dia untuk menemani mu ya sayang, sekarang kita ikuti dulu dokter nya ya Al" bujuk tashya
"Prilly disana ma, menangis?" Al dengan cepat menunjukan Dimana Prilly dengan telunjuk nya
Tashya melihat kearah telunjuk Al matanya menangkap sosok gadis mungil yg tengah menangis dan memeluk seseorang yg tengah terbujur lemah di atas ranjang rumah sakit, tashya tahu siapa itu, karena memang Prilly tadi pamit mengatakan jika ia ingin melihat kondisi Ali yg tengah memburuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAAF ( COMPLETE )
FanfictionCerita aku private, menghindari dari hal yg tidak diinginkan Disaat aku sangat mencintainya, disaat aku sudah jatuh sejatuh"nya ia malah mengecewakan ku, cintanya palsu, pembalasan dendam masalalu yg tak pernah ku perbuat Prilly Maaf, maaf...