CHAPTER 34

5.1K 341 0
                                    

Kesempatan kedua

Satu kata itu terngiang" di kepalanya, bagaimana bisa ia memberikan Ali kesempatan, sementara kesempatan itu nggak mungkin ada.

Ia sudah dengan jelas telah memilih Al, dan sebentar lagi akan ada acara lamaran dan itu artinya tak kan lama lagi ia akan menikah. Tapi perjodohan itu, apa benar? Prilly tahu betul bagaimana kedekatan mamanya dulu dengan tante eci bahkan setiap sabtu atau minggu tante eci akan berkunjung dengan kaia kerumahnya dan menghabiskan liburan bersama, maka dari itu prilly sangat dekat dengan tante eci dan juga kaia.

Kembali ke topik, perjodohan yg di rencanakan oleh mamanya dan juga tante eci dulu, menjadi beban pikirannya, kalau memang itu benar, berarti mamanya dulunya menginginkannya berjodoh dengan anak tante eci yg tak lain adalah Ali, lelaki yg yelah menyakitinya dulu.

Kak kirun, nama itu terlintas dipikirannya, ia harus pulang untuk menanyakan kebenaran ini. Dengan cepat ia merapikan meja nya dan mengambil tas miliknya, dan langsung meninggalkan butik dengan tergesa".

Dengan menumpang taxi, ia sampai dirumah, dia berjalan dengan sedikit cepat, sampai langkah kaki nya pun terdengar nyaring, membuat oma lia dan juga ule yg tengah duduk santai di ruang keluarga sambil menonton acara televisi.

"Prilly, kamu u sama udah pulang sayang?" tanya omalia dengan suara lembutnya

"Ya oma" suara manja prilly terdengar lembut, prilly langsung duduk di samping ule dan merebahkan kepalanya di pangkuan kakak iparnya itu.

"Manjanya kumat" ledek ule

"Prilly, jangan gitu ah, kasian kan kakak ipar kamu berat, capek nanti" nasehat oma lia yg melihat tingkah prilly.

"Ck, oma ya, nie bie bangun" prilly mencibikan bibirnya tanda tak suka

"Tumben pulang cepet prill, kenapa?" tanya ule yg penasaran dengan pulangnya prilly yg tak biasanya.

"Kak Kirun mana?" tanya prilly balik

"Kirun noh di ruang kerjanya, kenapa nyarik dia?" tanya ule lagi

Prilly bangun dari duduknya, sebelum itu ia membisikan sesuatu di telinga ule

"Rahasia, kepo lo" bisik prilly membuat ule mengerucutkan bibirnya, prilly tertawa lebar karena sukses menggoda kakak iparnya itu, oma lia hanya bisa geleng" kepala melihat tingkah pola cucu dan cucu menantunya.

"Prilly ke ruang kerja kak kirun dulu oma, le gue pinjem dulu ya suami lo, nanti gue balikin" Ujar prilly dengan gurauannya

"Balikin,lo kira suami gue barang" omel ule.

**************

Ceklek

Suara pintu terbuka, kirun yg tengah sibuk dengan kerjaan nya langsung mengalihkan pandangannya kearah pintu, dilihat nya prilly adik kesayangannya itu berdiri di depannya.

"Ada apa bie?" tanya kirun

"Kak?"

"Emm" kirun hanya berdehem menjawab

"Kakak inget tante eci kan?" tanya prilly, kirun mendengar tante eci langsung menatap prilly,

"Inget, kenapa?"

"Tadi tante eci ke butik nemuin prilly"

"Apa tante eci cerita kalau Ali itu?" tanya kirun dengan sedikit menggantung

"Ya, kak kirun tahu?, kenapa nggak cerita sama prilly kalau Ali itu anak tante eci?" tanya prilly

"Nggak penting" jawab kirun santai membuat prilly kesal dibuatnya

"Kak, prilly serius"

"Kakak juga serius, itu memang nggak penting" ujar kirun santai menanggapi prilly

"Terus perjodohan itu?" suara prilly terdengar pelan

"Tante eci cerita?" Kirun bukannya menjawab malam bertanya balik

"Ya" jawabnya singkat

"Lupakan, kamu sudah memilih Al bukan? Jadi lupakan soal perjodohan gila itu, itu hanya guyonan mama dan juga tante eci, walaupun itu serius kakak yakin mama pasti akan membatalkannya jika mama masih bersama kita, mana mau mama nyerahin barbie nya kepada lelaki yg udah nyakitin barbienya" ucap kirun,Prilly sedikit menyetujui ucapan nya

"Jadi sudah batal?" tanya prilly sekali lagi untuk meyakinkan

"Ya, jadi tidak usah di pikirkan lagi"

Prilly memilih untuk diam,dan langsung meninggalkan ruangan kakak nya itu, langkah kaki nya membawanya ke kamarnya, badan nya terasa lelah dan juga pikirannya pun juga sama dengan badannya.

****************

3 hari ini prilly tampak sedikit menjadi pendiam, pikirannya masih melayang tentang perjodohan itu, walaupun sebenarnya jawaban yg ingin ia ketahui sudah ia dapatkan jawabannya, tapi tetap saja pikirannya tidak bisa berhenti untuk memikirkan hal itu. Di tambah dengan kepergian Al yg kembali ke amerika, karena ada urusan pekerjaan yg harus ia selesaikan dan juga ia akan mempersiapkan lamaran nya, prilly sangat senang karena pria itu serius dengan hubungan mereka.

Seperti biasa hari ini ia ke butik dengan di antar oleh kevin, tidak ada Al kevin pun dengan senang mengantar prilly.

Waktu hampir menunjukan makan siang, tapi prilly masih saja berkutat dengan beberapa kertas di depannya itu. Tanpa ia sadari ada sepasang mata yg menatap nya intens dengan senyuman di wajah itu.

Ali ya, Ali sedari tadi sibuk melihat wajah prilly yg menurutnya sangat menggemaskan itu. Cukup lama ia memeperhatikan prilly, dia pun akhirnya memutuskan untuk mendekati prilly.

"Ehemmm" deheman Ali membuat prilly tersentak kaget

"Ya tuhan" prilly mengelus dadanya,

Ali terkekeh melihat keterkejutan prilly, Ali tak menyangka kalau prilly bisa sebegitu kaget nya.

"Maaf" ucap Ali

"Ali ngapain kamu disini?"

"Aku butuh kamu" prilly mengerutkan dahinya tanda tak mengerti

"Ayo ikut aku" ucap Ali, tampa menunggu jawaban prilly,ia langsung menarik tangan prilly dengan sedikit kasar.

"Lepas Ali" sentak prilly

"Nggak, aku nggak ada waktu lagi" geram Ali

"Lepas atau aku teriak" ancam prilly

Ali mau tak mau melepaskan genggaman tangan prilly, prilly mengelus sedikit tangannya yg memerah karena di tarik kasar tadi oleh Ali.

"Maaf" lagi" Ali meminta maaf kepada prilly

"Sekarang kamu keluar li, aku lagi sibuk" ucap prilly dengan ketus

"Nggak, sebelum kamu mau ikut aku" kekeh Ali

"Aku nggak mau" tolak prilly

"Ok, aku akan paksa kamu" Ali tetap dengan pendiriannya

"Terserah"

"Ok, kamu yg mau aku berbuat ini prilly" geram Ali, langsung menarik prilly dan langsung menggendong prilly, prilly merasa dirinya seolah karung beras yg di gendong seperti ini, di pukulnya punggung Ali agar mau melepaskannya, tapi itu hanya sia", prilly masih tetap dalam gendongan Ali.

Prilly hanya bisa pasrah,melawan pun sudah tidak bisa, tenaga nya sudah habis untuk melawan Ali tadi.

Tbc

Maaf ya part ini agak gaje ya

Tapi tetap tolong tinggalkan jejaknya yaa, vote and comentnya

Thank you😊

Mona

MAAF ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang