Hari kedua Bass sekolah di SMA Negeri 01, ia sudah mulai merasa nyaman bersekolah disana. Ia pun merasa telah menemukan hidupnya kembali. Ia sepertinya sudah menemukan cintanya yang akan berlabuh di hati Nayra. Tapi, sepertinya Nayra masih bersikap cuek dengannya. Bass pun harus berusaha ekstra hanya untuk bisa mendapatkan perhatian Nayra.
Bass berpikir bahwa yang membuatnya sulit untuk mendekati Narya adalah sahabatnya, dan tak lain adalah Tyo. Bass selalu memandang Tyo dengan diliputi rasa kesalnya. Tapi, Tyo pun selalu cuek dengan semua sikap Bass. Tyo sebenarnya tahu bahwa Bass menyukai Nayra. Tapi, Tyo juga tak ingin kehilangan Nayra, cewek yang selama ini telah diincarnya meski rasanya mustahil bagi Nayra.
Hari itu, matahari sangat terik, panas sangat menyengat. Warna cat tembok sekolah yang cerah memantulkan sinar matahari sehingga menyilaukan mata. Bahkan angin yang berhembus kencang, tak membuat udara menjadi lebih sejuk.
Nayra yang sedang berjalan di koridor sekolah, dan melihat Bass sedang bermain basket bersama teman-temannya. Nayra merasa tertarik untuk menontonnya. Ia mencoba mengintip dari balik pilar yang diselimuti akar-akar yang merambat di tembok.
Nayra memerhatikan Bass secara diam-diam. Belum lama Nayra melihatnya. Tiba-tiba, ada segerombolan cewek yang langsung menghampiri Bass dan menggiringnya seperti bola ke kantin sekolah. Di kantin, cewek-cewek itu mencoba mencari perhatian terhadap Bass. Nayra memperhatikan secara cermat tingkah laku cewek-cewek itu. Ia bosan melihatnya. Ia berniat untuk kembali ke kelas. Tapi ketika ia membalikan badan, ia terkejut karena di hadapannya sudah berdiri seseorang. Tyo memandang Nayra dengan wajah penuh tanya. Nayra jadi bingung sendiri. Nayra mencoba menghindar, awalnya Tyo mencoba mengahalanginya, tapi Nayra berhasil kabur dengan wajah sedikit tersiupu malu. Mungkin yang ada di pikiran Tyo adalah pasti Nayra tadi sedang mengamati Bass. Tapi, dalam hatinya tak terbesit sedikit pun rasa cemburu, di kala itu.
E&F
Ketika pulang sekolah, Nayra tidak langsung pulang. Ia sengaja meluangkan waktunya untuk pergi ke perpustakaan. Walau hampir semua buku sudah ia baca, tapi tak pernah ada jenuhnya ia membaca. Kalau ia harus pergi ke toko buku atau perpustakaan nasional, tak akan bisa. Karena Jemy sangat melarangnya pergi hanya untuk ke toko buku. Karena menurutnya, terlalu banyak membaca yang tak perlu itu membuat gairah untuk belajar jadi berkurang. Begitulah pengertian tentang membaca buku di perpustakaan menurut pandangan kakaknya. Sedikit aneh memang.
Saat itu sekolah sudah sepi. Nayra memang tak mengambil ekskul apapun di sekolah. Karena, ia sangat tertarik dengan novel. Namun, di deretan ekskul di sekolahnya itu, tak ada yang mendukung hobinya. Tak ada yang menarik baginya. Tapi, ia sangat senang menonoton pertandingan basket. Jemy pun salah satu orang yang sangat jago dalam bermain basket.
Selama di perpustakaan, awalnya memang tak ada yang mengganggunya. Tapi, setelah ia sudah tenang selama kurang lebih setengah jam, terdengar ada suara sepatu seseorang. Sepertinya orang itu masuk ke perpustakaan dengan mengendap-endap. Nayra menjadi takut, ia takut kalau itu adalah orang jahat yang ingin melukainya. Karena saat itu, satu-satunya orang di perpus hanyalah dirinya. Nayra masih mendengarkan suara itu, dan ketika didengarkan dengan cermat suara itu menuju ke arahnya. Nayra mencoba mendekati ke arah orang itu. Nayra mencoba mencari darimana sumber suara itu. Ditelaahnya sudut-sudut perpustakaan, tapi tak ada tanda-tanda suara itu lagi. Ketika ia mulai menelusuri dibalik rak-rak buku. Dari balik rak tersebut, muncul seorang cowok yang sangat mengejutkan Nayra. Sehingga ia pun berteriak, namun dengan cekatan cowok itu menutup mulut dan hidung Nayra agar tidak terdengar sampai keluar.
Ditatapnya kedua bola mata cowok itu dengan saksama. Terpancar sorot ketulusan dari dalam matanya. Cowok yang telah membuat Nayra takut dan terkejut itu adalah Bass yang sedang bersembunyi dari kejaran cewek-cewek yang menggilainya. Tapi, Nayra justru takut berada didekatnya. Karena dari dalam matanya itu pula terlihat sorot kebencian, dan niat jahat. Nayra lalu meninggalkan Bass yang masih terbengong memandangi Nayra. Bass mengikuti Nayra, ia duduk dan membaca suatu artikel. Namun, Nayra menjadi tertawa melihat tingkah Bass yang sangat pandai, sampai ia mampu membaca dengan buku terbalik. Bass yang tahu ditertawakan Nayra, menjadi salah tingkah. Dan untuk memecah kecanggungan diantara keduanya, Bass memulai obrolannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tak ke Mana
RomancePenerbit: Media Pressindo Tahun : 2O13 aku pernah mencari-cari sampai tertelan lelah berkali-kali bermimpi tentang mereka dengan sedikit susah payah atau mengharapkan kasih mereka agar selalu siaga. mungkin aku tak menyadari, cinta takkan pernah kem...