"Nay, buka pintunya..., bangun, Sayang!!" Tak ada jawaban dari dalam kamarnya. Masih tidur, pikir Mama. "Kamu tidak ingin terlambat datang, kan? Ini hari pertamamu masuk sekolah sebagai siswa kelas dua." Mama melanjutkan. Mendengar itu, Nayra pun langsung bergegas bangun dari tempat tidurnya dan memasuki kamar mandi. Ia tak ingin mengecewakan sahabatnya karena datang terlambat. Mereka sudah berjanji akan bertemu di gerbang sekolah.
Nayra pun dengan cepat menuruni anak tangga tanpa takut jatuh sedikit pun, sambil tangannya memakai dasi. Di ruang makan, sudah ada mama dan kakaknya, Jemy. Nayra langsung mengambil roti isi dan menyalami mamanya dan bergegas pergi.
Sesampainya di sekolah, Nayra bingung memperhatikan banyak anak-anak yang berseliweran di lapangan sekolah. Ia pun mengambil ponselnya dan segera menghubungi sahabatnya Sinta yang mungkin sudah datang lebih dahulu darinya. Sebenarnya, ia tidak punya keberanian untuk masuk sendirian. Ia berharap Sinta mau menjemputnya.
"Halo, Nay..""Ta. Lo dimana? Gue udah sampai depan gerbang nih, kesini dong samperin gue bareng anak-anak!"
"Mmmhh.. mendingan lo langsung masuk aja. Kita nunggu lo di depan kelas 2IPA1, kelasnya di lantai atas, lo udah tahu kan?"
"Oh. Oke. Gue kesana ya.."
Dengan mata yang masih sipit, jalannya sedikit sempoyongan, Nayra berjalan menuju kelasnya. Tanpa sengaja, ia menabrak seorang cowok yang juga sedang terburu-buru. Cakep.., manis,.. keren.., pikir Nayra dalam hati.
"Eh.. maaf ya. Aku lagi buru-buru. Permisi!" Cowok itu hilang begitu saja dari pandanganya. Nayra menaiki anak tangga dengan senyum-senyum sendiri, tanpa terasa ia sudah di depan kelasnya. Sinta dan Icha yang sudah menunggu kedatangan Nayra pun heran melihat tingkahnya.
"Hey.. lo kenapa, Nay? Datang kesiangan, senyum-senyum sendiri pula.. lo nggak mau nunjukin gejala crazy kan?" ceplos Icha. Nayra tak menggubrisnya, dan langsung nyelonong masuk ke dalam kelas dengan hati berbunga-bunga. "Naay.. lo kenapa, sih? Hey, cerita sama kita dong!" suara Sinta memecah khayalan Nayra yang memikirkan cowok tadi. Nayra pun terkejut, belum sempat berkomentar. Pak Teja, guru Sejarah memasuki kelas. Pak Teja adalah guru killer yang terkenal di saentero jagat raya SMAN 01. Sampai murid pun menghindar untuk berpapasan dengannya.
E&F
Di kantin sekolah..
"Eh,Nay.. tadi lo tuh sebenarnya kenapa, sih? Kayaknya lagi gembira banget.. cerita dong!" bujuk Icha.
"Nggak ada apa-apa kok!!"
"Nggak perlu bohong sama gue. Ayo cerita, dong!!"
"Udah lah, Cha. Kayaknya Nayra nggak suka kita ganggu." ucap Sinta.
Tiba-tiba Tyo pun datang dengan membawa iPod kesayangannya.
"Haaaaii.. " tak ada komentar yang terucap dari Sinta, Icha maupun Nayra.
"Eh, tahu nggak? Tadi ada anak baru di kelas gue. Gila! Cakep banget, sampai buat rebutan cewek-cewek.. Lo udah pada tahu belum?"
Mendengar celoteh Tyo, Nayra pun teringat pada cowok yang ditabraknya tadi pagi. Mungkin cowok yang dimaksud Tyo adalah cowok yang ditabraknya tadi pagi. Dan kali ini, Nayra pun berani berkomentar.
"Serius lo? Dia masuk kelas lo? Namanya siapa? Dia pindahan darimana?" Nayra menyerbu Tyo dengan banyak pertanyaan.
"Woow..., santai aja, Nay. Tumben banget lo mau peduli sama cowok kayak gitu." ledek Tyo. Nayra memajukan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tak ke Mana
RomancePenerbit: Media Pressindo Tahun : 2O13 aku pernah mencari-cari sampai tertelan lelah berkali-kali bermimpi tentang mereka dengan sedikit susah payah atau mengharapkan kasih mereka agar selalu siaga. mungkin aku tak menyadari, cinta takkan pernah kem...