ULANG TAHUN

35 0 1
                                    

Satu minggu lagi adalah hari yang sangat ditunggu oleh Nayra. Karena 1 April adalah tanggal kelahirannya. Dan tepatnya minggu depan, ia akan mengadakan acara pesta ulang tahunnya yang ke 16 tahun. Angka 16 akan menjadi angka yang spesial baginya. Karena mungkin di ulang tahunnya kali ini, ia akan mendapatkan kado istimewa dari orang yang spesial. Itu yang akan menjadi kejutan bagi Nayra.

Selama minggu ini, ia sibuk menyiapkan semua keperluan pestanya. Sahabatnya pun ikut membantu Nayra untuk mempersiapkan segala keperluannya. Mereka sibuk sekali minggu ini. Padahal pestanya masih minggu depan ,tapi kerepotan dan kesibukan untuk pesta itu sudah terlihat sejak minggu sebelumnya. Selama Nayra sibuk untuk mengurusi pestanya,ia dan Bass hampir tidak ada waktu untuk bertemu. Hal ini membuat Tyo mengambil kesempatan untuk menjauhkan Nayra dengan Bass. Semakin mendekati hari H, Nayra menjadi semakin sibuk. Tyo pun berusaha membuat agar Nayra hanya memikirkan pestanya, tidak memikirkan yang lain atau Bass sepertinya Nayra sudah tidak sabar untuk menunggu hari ulang tahunnya tiba.

Nayra pun sudah menyiapkan undangan untuk pesta ulang tahunnya itu, dan yang akan bertugas membagikan undangan tersebut adalah Icha. Sinta dan Kak Jemy mendekorasi ruangan hingga taman belakang, karena tempat yang akan digunakan adalah ruang tengah, taman belakang sampai ke kolam renang. Tyo yang menyusun acara hingga selesai, walaupun dia bukan pembawa acaranya dan memang tidak ada pembawa acara dalam pestanya nanti. Nayra sengaja tidak menggunakan jasa pembawa acara, karena ia ingin pestanya berjalan sederhana dan lancar. Tidak perlu memakai pembawa acara.

H-3, persiapan acara pesta ulang tahun Nayra sudah berjalan tujuh puluh persen. Dan kabar pesta ulang tahun Nayra sudah menyebar ke semua anak. Bahkan, Bass pun sudah mengetahui itu dari teman basketnya. Bass sedikit kecewa karena ia tidak diberitahu lebih dahulu. Ia mengira Nayra telah melupakannya. Oleh karenanya, setelah pulang sekolah ia ingin hal itu pada Nayra.

Bel tanda pulang telah berbunyi, sebelum Nayra meninggalkan kelas,Bass sudah mencegahnya. Ia tak peduli dengan adanya Sinta, Icha dan Tyo yang sejak tadi memperhatikannya. Yang ia butuhkan hanyalah penjelasan dari Nayra.

"Nay, tunggu. Ada yang mau aku tanyain sama kamu."

Nayra menghentikan langkahnya, Tyo yang melihatnya tak berniat untuk menghalangi Bass. Ia ingin tahu apa yang akan dibicarakan Bass pada Nayra.

"Ada apa?"

"Apa benar kamu akan mengadakan pesta ulang tahun?"

"Iya. Aku rasa semua anak disini sudah tahu."

"Kenapa kamu nggak ngasih tahu aku? Dan aku harus mengetahui itu dari orang lain. Akhir-akhir ini juga kamu menghindar dari aku. Apa kamu udah ngelupain aku?"

"Pertanyaan kamu banyak banget sih, jawabannya, pertama aku sibuk, kedua aku sibuk dan yang ketiga aku sibuk. Minggir aku mau pulang!"

Nayra mendorong Bass agar menyingkir dari hadapannya. Bass hanya terdiam mendengar jawaban Nayra. Terlihat ada rasa kecewa yang sangat dalam dari wajahnya. Setelah itu, Sinta, Tyo dan Icha pun berjalan berjalan keluar lewat di hadapannya. Ketika Icha melewatinya, ia sambil berkata, "lo pasti diundang, tenang aja!". Dengan rasa geram, Bass pun meninggalkan kelas.

Sinta, Icha dan Tyo mengikuti Nayra menuju tempat parkir, sampai di parkiran pun Nayra tidak berani angkat bicara tentang persoalan tadi. Sinta dan Icha pun hanya mampu berpandangan bingung. Mereka tak berani berbuat banyak jika kondisinya sudah begini. Begitu pula Tyo, ia yang biasanya berani menanyakannya pada Nayra, yang kini hanya terdiam acuh. Mereka pulang dengan Nayra, karena masih ada hal yang perlu dipersiapkan di pesta Nayra nanti. Di dalam mobil, Nayra terlihat melamun. Mungkin ia masih memikirkan kejadian tadi. Tyo yang mengetahui bahwa Nayra pasti sedang memikirkan kejadian tadi hanya mampu terdiam, mencoba menanyakannya pun ia tak ada niat sedikit pun. Ia pikir, Nayra sedang tak ingin di ganggu. Demikian pun Sinta, tapi, panggilan Icha memecahkan lamunannya. "Nay, lo nggak apa-pa kan?" Nayra tersenyum dan menggelengkan kepala. Icha pun mengangguk pelan, ia tahu bahwa sahabatnya itu berbohong,karena sudah jelas terlihat dari wajahnya, bahwa ia sedang memikirkan sesuatu yang tak ingin orang lain tahu. Tapi, kita ini adalah sahabatnya, apa Nayra tak sadar akan itu? Kini, giliran Sinta yang penasaran, "Nay, lo lagi mikirin apa sih?" Nayra masih terdiam. " Nggak perlu bohong sama kita, kelihatan kok dari wajah lo yang lagi mikirin sesuatu, lo lagi mikirin kejadian tadi kan?" kata Tyo menimpali. Nayra menoleh.

Cinta Tak ke ManaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang