3 // D & A

241 7 0
                                    

☆☆☆

Pagi Itu.

Matahari telah merangkak naik
Bersinar dengan teriknya
Hingga terasa seperti menusuk
Membuat kelopak mata itu terbuka

Mata bulatnya terlihat
Mengerjap indah
Bergulir lembut
Bergerak ke kanan dan ke kiri dengan lucunya

Mulutnya terbuka
Terlihat ingin menggerutu pada temannya
Namun temannya pura-pura tertidur
Memejamkan mata sekuat tenaga seperti terkena lem

Aku tertawa
Dalam diam, dalam hati
Kamu ternyata lucu
Wajahmu memerah karena menahan marah

Penumpang kereta melihatmu bingung
Tapi tak urung ada yang tertawa
Lalu pandanganmu jatuh padaku
Aku menunduk, takut

Indah, matamu selalu indah jika sedang mengarah padaku
Jatuh, pasti!
Aku terjatuh lagi karena pandangan itu

Pagi itu, untuk pertama kalinya pandangan kita bertemu lagi
Dan selalu, selalu indah

*Untuk si angin, cowok dengan mata bulat menggemaskan.

☆☆☆
[Note's]

Ketemu again and again. Ada yang nungguin kah? Ah, semoga ada. Wkwkwkwk. Sekedar info, abis puisi bakal ada satu cerpen tentang kisah si "angin" dengan "aku". Jadi, harap terus pantengin meski lamaaaaaaaaa updatenya. Abis puisi A&D ada puisi tentang kisah baru kok. Dan terus berlanjut gak tau sampe kapan. Wkwkwk. Jadi terus tungguin yah. Love ya!

Rangkaian KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang