Hari ini aku tengah ketiban sial. Aku lupa membawa kotak bekal juga kemarin cesanku kebawa oleh teman. Jangan lupakan soal buku tugas Matematika minat yang tertinggal di rumah. Memang ada baiknya aku membeli sticky notes untuk menempelkan jadwal, kegiatan, juga soal PR dan mata pelajaran.
Aku menelusuri koridor kereta hingga menemukan dua orang laki-laki. Yang satu pernah aku sukai. Yang satu sedang aku kagumi. Keduanya terpisah ruang, Angin berada di pintu dekat dengan kursi prioritas. Sedangkan Langit, laki-laki jangkung dengan sweeter berwarna hitam untuk lengan dan kuning untuk bagian badannya. Ia melihatku dan aku membalas tatapannya sekilas.
Jantungku berpacu cepat. Sungguh, ini nyata. Ku pikir setelah melihat perubahan Angin yang sepertinya ingin memiliki hubungan denganku seperti dulu saat kami dekat, ternyata itu masih ada. Membekas dan belum ingin pergi.
Maka yang bisa aku simpulkan adalah, seaneh apapun tingkah aneh Angin padaku, aku tetap menyukai satu orang. Dan dia bukan sekadar pelampiasan atau benda untuk melupakan sesuatu.
Dia adalah Langit. Orang yang disukai aku, Jingga.[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangkaian Kata
PoetryMenantimu untuk mengobrol denganku itu hanyalah sebuah mitos Melihatmu tertawa bersamaku hanyalah sebuah ilusi Tapi perasaanku tetap sama Bukan mitos, juga bukan ilusi ☆☆☆ Puisi itu adalah ungkapan perasaan yang berasal dari hati. Meski kadang beris...