Telat.
Matahari sudah bersinar sejak jam 6 lalu. Kendaraan beroda dua, berbaris dengan klakson yang saling menyahuti. Lampu-lampu jalan sudah redup semenjak 30 menit lalu. Langit telah biru, awan putih menggantung, indah.
Gerbang telah ditutup sejak 1 menit lalu. Sinar matahari terasa menyengat ketika menyentuh kulitku. Panas! Lelah! Dan... malu. Karena kamu tersenyum geli melihatku telat.
Aku malu, sungguh.
*Hai Brian, tolong jangan tersenyum. Wajahku akan semakin memerah karenamu.
***
a.n
Yahahaha! Oke besok atau lusa gue update cerpennya. Kisah ini gak bakal gue buat lama. Wkwkwk. Lagi gak dapet ide buat nulis puisi cinta-cintaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangkaian Kata
PoetryMenantimu untuk mengobrol denganku itu hanyalah sebuah mitos Melihatmu tertawa bersamaku hanyalah sebuah ilusi Tapi perasaanku tetap sama Bukan mitos, juga bukan ilusi ☆☆☆ Puisi itu adalah ungkapan perasaan yang berasal dari hati. Meski kadang beris...