Semoga suka... :)
Hari ini adalah hari penentuan kelulusan seorang Prilly Rawless. Menempuh pendidikan selama 6 tahun untuk mendapat-kan gelar yang diimpikan oleh seorang mahasiswa maupun mahasiswi. Perjuangan yang sangat tidak mudah. Penuh dengan drama. Seperti kisah asmara nya.
Sudah pukul 5 sore belum ada yamda tanda selesainya prilly dari urusan perangnya.
Tak lama prilly menampakkan batang hidungnya.
"Gimana?" Tanya ali yang saat itu menunggu di kantin universitas persada tempat prilly bertarung untuk mendapat-kan gelar sarjana-nya, melihat prilly menghampiri meja dimana dia duduk. Ali terlihat ketar ketir dan penasaran?
Sedangkan prilly hanya memasang wajah muram. Perlahan ali mendekatkan diri pada prilly memasang mimik wajah seolah berkata 'sabar ya prill'. Semakin mendekat sehingga hampir tidak ada jarak diantara mereka. Dengan tiba- tiba prilly Mengulaskan senyum manisnya kepada ali.
"gue lulus!!" Ucapnya kemudian memeluk ali erat. Hampir saja mereka terjatuh karena ali tidak siap menerima dorongan dari tubuh prilly. Membalas pelukan gadis itu, mengangkatnya. Mengangkat tubuh sang gadis lalu memutarnya.
"Selamat ya prill! Aku kira kamu gak lulus"ucap ali memberilan selamat pada prilly. Aku? Sejak kapan ali menggunakan kata aku pada prilly.
"I..iya makasih ya li" jawabnya berterima kasih. Prilly gugup. Setelah adegan berputar dan penggunaan kata aku yang digunakan ali. Prilly Merasa mendapatkan sebuah penerimaan dari ali.
"Ehem" suara deheman seseorang dari balik tubuh ali. membuat dua orang yang sedang kasmaran ini menoleh secara bersamaan.
"Loh elo ngep..."
"Eh li kenalin ini cowok gue." Ucap prilly memotong ucapan ali. Ali sedikit shock.
'Cowok? Bimo cowoknya prilly. Sialan nih bocah nikung gue. Liat aja entar. Lagian genit banget udah punya cewek juga' sungut ali dalam hati.
"Prilly dipanggil pak nata diruangannya sebentar." Ucap salah seorang mahasiswa pada prilly.
"Oke. " Prilly mengangguk.
"Gue keruangan dosen dulu ya bentar. Kalian ngobrol aja dulu. Oh iya bim kenalin, ini ali. Temen gue. Yaudah gue ke sana dulu ya...." ucap prilly. Tidak menyadari ada keganjalan didedapannya.
"Duh bro. Biasa aja ngeliatinnya. Lu inget kan curhatan gue semalem? Yang tiba tiba nesa cewek gue minta tolong buat jadi pacar pura pura sahabatnya. Ya ini.... gue juga gak nyangka kalo prilly sohibnya nesa ternyata prilly-nya elo juga." Terang bimo sebelum mendapatkan cacian dari ali.
"Anjrit! Gue kira lo beneran!" Umpat ali.
"Jadi gimana? Kita kasih tau atau....?" Tanya bimo pada kelangsungan drama yang dibuat prilly dan sahabatnya Nesa.
"No! Biarin aja. Lo lanjutin aja tugas lo yang dikasih sama cewek sialan lo itu. Gue bakal pura-pura kaget. Jadi anggep aja kita beneran baru kenal. Selanjutnya kita omongin nanti aja." Jawab ali menjelaskan rencana selanjutnya sebelum prilly datang.
"Anjrit. Gue gibeng sekali lagi kalo ngatain cewek gue dengan kalimat lo barusan" sungut bimo kesal.
Tak lama, prilly pun muncul. Dengan senyum mengembang. Berpikir bahwa rencana yang tengah dibuat nesa dan dirinya berhasil.
"Makasih ya yank udah sempetin dateng. Aku seneng banget deh. Ohiya, ali ini temen aku. Tadi pagi dia yang anter aku kesini. Kamu udah ngobrol belom sama dia?" Tanya prilly. Demi tuhan pikirnya. Kenal dengan lelaki ini saja tidak sama sekali. Hanya tahu dari foto yang dikirimkan nesa padanya semalam. Ali menyaksikan drama yang sedang dimainkan prilly hanya bisa menahan tawa-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love (In Any Condition)
Romance"mimpi apa bisa dijodohin gini sama dia, Ali my fav idol?. Serius kan Naufal Aliansyah? Thanks papah!! " Prilly Moonela Rawles, 20 tahun. "Dijodohin sama anak sahabat papah? Fans sendiri pula. Ya tuhan pah, masih jaman emangnya?!" Naufal Aliansyah...