RANIA?

1.1K 67 1
                                    


"Kamu mau kemana?" Tanya ali mengagetkan prilly yang tengah memakai sepatu nike ungu kesukaannya di ruang tamu.

"Eh? Hmm mau ke mall sama nesa." Jawabnya yangbkini tengah mengikat cepol rambutnya. "Kamu gak shooting?"

"Nggmmh...." gumam ali ragu membuat prilly mengernyitkan jidatnya.

"Kenapa?" Tanya prilly.

"Aku udah bilang sama papah. Pernikahan kita ditunda dua minggu lagi" ucap ali mengusap tengkuknya. Prilly terkejut.

"Kk..kenapa?" Tanya prilly sedikit kecewa.

"Sory prill, aku lupa ngasih tau ke kamu. Kalo aku punya project film dua minggu kedepan. Dan shooting nya dimulai besok" Jelas ali tidak enak.

"Ohh.. yaudah" ucap prilly sedikit jutek. "Yaudah aku berangkat dulu ya. Nesa udah nungguin" melangkah keluar rumah. Tapi tiba tiba ada seorang perempuan yang menghalangi jalannya di depan pintu.

"Haii.." sapanya tersenyum.

"Lo kan artis ya?" Tanya prilly.

"naufal ada?" Tanya perempuan itu lagi, tersenyum.

"Na..naufal? Ohh ali?" Prilly menyadari siapa yang dimaksud perempuan yang ada dihadapannya.

"Prill nanti pulang jam be..... loh Rania?" Ucap ali tiba tiba terhenti saat melihat Rania. Ya... perempuan itu adalah Rania, Masa lalu-nya.

"Rania?" Tanya prilly pada ali meminta penjelasan.

"Fal aku kangen banget sama kamu" ucap Rania tiba tiba memeluk ali. Mendekatkan wajahnya pada ali. Ali merasakan ada sapuan lembut dibibirnya. Tidak ada penolakan dari ali membuat prilly marah dan pergi meninggalkan mereka berdua menyetop taksi yang lewat. Mengurungkan niatnya membawa mobil sendiri, perih. Apa tadi? Fal? Naufal? Mulai sekarang prilly membenci panggilan itu.

"Ran, apa-apaan sih?" Ucap ali melepaskan pelukan dan ciuman dari Rania.

"Kamu kenapa sih? Aku kan kangen" ucap rania tersenyum.

"Kamu yang kenapa! Tsk.. kangen? Kemana aja kamu selama ini hah?" Ucap ali sedikit membentak. "Mendingan kamu pergi deh" ujarnya sedikit menjauh.

"Yaudah sampe ketemu besok di lokasi ya" ucapnya membuat ali bertanya.

"Lokasi? Besok?" Tanya ali.

"Iyaaaa, kamu emang gak tau? Kita satu project fal. Aku gantiin diandra yang tiba tiba batalin film ini. Udah dari seminggu lalu loh li masa kamu gak tau sih?" Jawabnya.

'Untung diandra gak satu frame sama gue'  ucapnya bersyukur dalam hati.

"Aku seneng banget sih waktu tau kamu terlibat dalam project ini.yaaaaa...biarpun gak satu frame sama kamu. Tapi kita satu lokasi. Jadi kita bisa ketemu terus disana. Kamu juga seneng kan?" Ucap Rania riang.

"Seneng kamu bilang? Bahkan aku berharap gak akan ketemu kamu lagi disudut dunia manapun." Ucap ali sakartis.

"Kamu masih marah sama aku? Come on fal. Kita dulu masih labil, ya maksud aku, aku yang salah. Oke aku akuin aku salah. Tapi semakin bertambahnya usia. Aku sadar, gak semestinya aku ngelakuin hal itu. Demi popularitas aku ngelepasin kamu gitu aja. Aku minta maaf fal.. sekarang aku udah ninggalin om- om gila itu. Kamu mau kan maafin aku?" Tanya Rania.

"Kamu pikir aku mau nyicipin bekas kakek kakek tua itu? Mending kamu keluar dari sini sebekum aku panggil petugas keamanan buat nyeret kamu. PERGI RANIA" ucap ali menekan kan setiap kata- katanya.

"Naufal!" Bentak rania marah. Malu dengan apa yang telah diucapkan oleh ali. Malu pada dirinya sendiri.

Yaaa... Rania andista seorang Model Profesional berusia 26 tahun seumuran dengan Naufal aliansyah. Mantan kekasih-nya, tepatnya Cinta pertama ali. Ali dan Rania merintis karir didunia artis bersama, memulainya dengan casting sana sini. Menerima berbagai penolakan membuat Rania lelah karena tak kunjung mengalami peningkatan pada karirnya. Membuatnya memutuskan menerima penawaran untuk menjadi simpanan seorang Producer yang bisa di katakan seumuran ayahnya sendiri. Meninggalkan ali. Tidak lama namanya melambung tinggi berkat Film pertama yang dia terima, tentu saja berkat producer tua itu. Ali sendiri heran, kenapa perempuan seperti Rania bisa nekat mengambil keputusan seperti ini. Kecewa, kecewa dengan Rania. Selama ini ali berusaha melupakan Rania. Mengalihkannya pada Karin. Tapi apa yang didapat? Marina ibunya, Rania dan Karin sama saja. Sama sama pecinta dunia perselingkuhan pikirnya. Hingga sekarang dia hanya yakin pada satu perempuan. Prilly.

True Love (In Any Condition)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang