Haiii aku kembali.. enjoye this chapter yaa... hope you all like this story.
Kalian tahu kan? Suatu kebohongan yang telah dibuat pasti akhirnya akan terungkap juga. Tidak perduli seberapa kuat kalian menutupinya dengan kebohongan lain.
Setelah menempuh perjalanan selama sejam menuju rumah Bimo. Akhirnya ali sampai pada tempat tujuan.
"Udah malem gini jakarta masih aja macet" gerutu ali saat turun dari mobil sedan miliknya. Langsung memasuki rumah bimo, bersalaman dengan ibu nya bimo yang tengah duduk diruang keluarga.
"Bimo dikamar li" ucap tante niken.
"Oke tan" sahut ali.
Ali dan bimo sudah berteman sejak kecil. Rumah ali adalah rumah bimo, begitupun sebaliknya. Jadi tidak heran kalau ali langsung memasuki rumah bimo tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Lo ngamen dulu dijalan? Janji jam berapa nyampe-nya kapan. Jam berapa ini kampret? Gue ada janjian sama nesa." Seru bimo saat mengetahui siapa yang masuk kedalam kamarnya.
"Heh jigong tuyul! Lu kata jalanan kerumah lu macem kulit model? Macet setan! Udah batalin aja dulu. Ini lebih penting dari acara pacaran lo berdua." Sahut ali kesal.
"dasar upil setan!" Timpal bimo menggeplak kepala ali, "Gue bilang apa nih ke nesa?"
"Udah lu sms aja bilang, bokap lu baru pulang mendadak jadi gak mungkin bisa keluar" saran ali, bimo menganggukan kepalanya. Ya ayahnya bimo adalah seorang angkatan laut. Hanya beberapa bulan sekali dia berada dirumah.
"Gue punya rencana nyet" ucap ali memecahkan keheningan.
"Apa?" Tanya bimo yang masih memainkan game di Hape nya.
"Gimana kalo kita ngadain blind date besok malem" ucap ali mengutarakan ide-nya.
"Blind date? Lo? Gue? Nesa? Prilly?" Tanya bimo menyebutkan nama mereka satu persatu dengan jeda.
"Iya kita berempat" jawab ali.
"Lah kan si nesa lagi nge-drama sama calon elu? Gue terlibat pula di dalem drama mereka." Ucap bimo.
"Iya gue tau. Maka dari itu men! Kita bongkar drama recehan mereka! Gimana?" Tanya ali.
"Enggak..enggak" seru bimo mengibas- ngibaskan tangannya, "nanti nesa marah sama gue. Jangan ngebuat hubungan gue jadi rumit deh macem hubungan lo, gue nggak mau titik!" Tolak bimo.
"Ayolah men... bantu gue? tega apa ngeliat temen lo nggak jadi kawin nantinya? Pinta ali memelas pada bimo.
"NIKAH! nikah aja belom udah ngomong kawin." Timpal bimo.
"Sama ajalah ujung- ujungnya juga kawin. Gue kasih lo hadiah liburan ke maldives berdua sama nesa deh. Asik gak tuh?" Tawar ali pada bimo.
"Serius nih?" Tanya bimo.
"Serius udah bubar" sahut ali.
"Kampret! Beneran apa enggak?!" Sungut bimo.
"Iya dua rius, puas lo?" Jawab ali.
"Asik.. gue bisa nananina disana." Ucap bimo.
"Bokep banget sih otak lo" umpat ali mengernyit jijik dan melempar majalah pria dewasa yang ada didekatnya pada bimo.
"Tsk... gak usah jijik gitu monyong! Nanti juga lo ngerasain kalo udah nikah" ucap bimo pada ali.
"Emang lo udah nikah?" Timpal ali.
"Gue belom nikah tapi gue udah pernah kawin" sahut bimo, "lo mau gue tunjukkin film nananina gak? Itung itung belajar buat persiapan lo nananina sama prilly setelah nikah nanti"
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love (In Any Condition)
Romance"mimpi apa bisa dijodohin gini sama dia, Ali my fav idol?. Serius kan Naufal Aliansyah? Thanks papah!! " Prilly Moonela Rawles, 20 tahun. "Dijodohin sama anak sahabat papah? Fans sendiri pula. Ya tuhan pah, masih jaman emangnya?!" Naufal Aliansyah...