kehilangan

1.7K 71 0
                                    

Drrrtt drtt

Satu pesan masuk di handphone prilly

Papah

Prill kamu kerumah sekarang ya. Papah ada dirumah.

Dengan sigap prilly membalas pesan dari ayahnya yang mengabarkan kalau dirinya sedang ada dirumah.

Serius pah? Kangen banget. Kok gabilang sih kalo balik? I'll be there soon. Muah

Send

Tidak ada balasan lagi dari papanya. Sekarang dia tau kemana malam ini singgah.

"Pak ke beverly resident ya." Titahnya pada driver taxi.

"Baik mba"

***

"Surprise!" Ucap rawles merentangkan tangannya saat prilly baru saja menutup pintu rumah.

"Papah kok gabilang aku sih? Kan bisa aku jemput ke bandara." Prilly merajuk seperti anak kecil. Mendekati rawles kemudian merengkuh tubuh ayahnya sangat erat.

"Kejutan sayang. Lagi pula papa cuma seminggu disini. Ada masalah sama perusahaan. Jadi kemungkinan kita jarang ketemu walaupun papa disini." Jelas rawles membuat prilly sedikit kecewa tapi sedikit bersyukur setidaknya ayahnya hadir disini saat dia benar-benar membutuhkannya.

"Ih kok gitu? Padahal aku kangen banget sama papa. Papa jangan terlalu capek dong, jaga juga kesehatan papa.Atau aku ikut papa aja ya? Biar bisa nemenin papa kemana-mana" prilly melepaskan pelukannya mengajak rawles duduk disofa ruang tamu. Rawles tersenyum mendengar keluhan anaknya, menggenggam tangan prilly,

"Papah juga kangen banget sama kamu sayang." ucapnya memeluk prilly sangat lama, "makasih ya udah khawatir sama papah. Gabisa dong, Kamu kan udah nikah.. kalo kamu ikut sama papah nanti ali sama siapa?"

"Yaa.. dia sama papahnya lah." Jawab prilly sekena nya.

"Masa gitu? Oh iya.. kok kamu sendirian? Ali mana?" Tanya rawles membuat prilly bingung. Ayahnya tidak boleh sampai tahu kalau mereka sedang bertengkar saat ini.

"Nghh.. itu pah lagi ada shooting di jogja seminggu. Emang papah gak ngasih tau ali sama papah nya kalo papah balik?" Jawab prilly berbohong. Tidak bermaksud membohongi rawles, hanya saja prilly tidak ingin ayahnya khawatir hanya karena masalah ini.

"Engga.. belum sempet. kamu aja yah yang kasih tahu mereka, Setahu papa Papah nya ali lagi di makassar kurang lebih seminggu juga disana."jawab rawless

"Iya emang ada urusan disana. 3 hari lagi balik sih pah." Prilly sempat melamun sepersekian detik sampai rawles memecahkan lamunannya.

"Yaudah nanti kamu aja yang kasih tahu ke ali ya kalau papah disini. Papah juga kangen sama mantu papah," titah rawles pada anaknya. Prilly mengangguk, walaupun hatinya enggan melaksanakan apa yang disuruh oleh ayahnya.

"Yaudah papah istirahat aja yaa..pokoknya selama papah disini. Aku bakalan nginep dirumah. Nemenin papah deh pokoknya" prilly tahu, berbohong seperti ini sangat tidak benar. Tapi ini semua demi kebaikan papahnya. Prilly tidak ingin papah nya sakit jika tau masalah yang sedang dia hadapi. Dia tidak ingin menjadi beban pikiran bagi papahnya.

"Makasih ya kesayangan papah" ucap rawles sambil memeluk erat anaknya, saat sebelum meninggalkan ruang tamu menuju kamar rawles berbalik menghadap prilly kembali

"Nak, kamu akan tetap menjadi kesayangan papah. Kamu adalah anugerah yang terindah dalam hidup papah. Semua yang papah punya di dunia ini hanya untuk kamu. Maaf kalau papah sering meninggalkan kamu sendirian dirumah. Itu semua juga demi kamu sayang. Kamu harus menjadi wanita yang kuat. Kamu harus menjadi wanita tegar. Kamu juga harus menjadi istri yang baik buat suami kamu, kamu juga harus menjadi anak yang baik buat mertua kamu. Papah rasa semua tugas papah sudah selesai. Sekarang kamu tinggal melanjutkan semuanya dengan baik dan bahagia. Papah mohon jangan pernah keluarin airmata kesedihan kamu ya sayang?" Prilly menangguk menangis mendengar ucapan ayahnya " keluarkan air mata kamu unguk kebahagiaan, karena kebahagiaan kamu adalah kebahagiaan papah juga. Kamu janji ya gak akan pernah bersedih?" Tanya rawles membuat prilly menangis sejadi- jadinya dalam pelukan ayahnya.

True Love (In Any Condition)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang