"Abi!!!"
Pagi Abi diisi oleh kegaduhan Rasti yang heboh membahas kejadian di UKS kemarin.'Kalo tau ni anak bakalan heboh, ga akan gue ceritain!' Dengus Abi dalam hati.
"Kok telfon gue lo matiin gitu aja? Pas gue telfon balik udah mati nomor lo. Terus-terus pas guntur elo gimana? Elo meluk dia ya?? Curi kesempatan ya lo?"
"Ya enggalah." Bohong Abi.
"Terus gimana?"
"Ya gitu. Kita nyanyi bareng terus udah. Pas mau pulang dia bilang gaya belajar gue dia suka." Kata Abi sambil membayangkan senyum Deva sambil mengucapkan kalimat itu.
"Ciyeciyee." Goda Rasti.
"Ga ada yang bisa diciyein Ras!" Balas Abi sambil berjalan meninggalkan Rasti.
Sesampainya di perpustakaan, Abi segera mengambil buku yang dia perlukan dan melapor untuk meminjam buku tersebut. Dalam perjalanan kembali ke kelas, Rasti kembali mengoceh hingga...
"Bi..." Panggil Rasti tidak seheboh tadi. Abi hanya menjawab dengan deheman karena dia sedang sibuk dengan buku yang baru saja dia pinjam.
"Itu Deva kan?" Tanya Rasti, membuat Abi mengarahkan pandangannya searah dengan telunjuk Rasti.
"Terus?" Tanya Abi cuek, tapi pandangannya tetap kearah Deva.
"Gayanya aja kayak ga suka, tapi diliatin terus." Cibir Rasti.
"Paan sih." Lalu Abi berjalan cepat meninggalkan Rasti di belakangnya, hingga...
*Brukkk*
"Auchh." Ringis Abi kesakitan karena dia baru saja menabrak seseorang atau orang itu yang menabraknya, ah entahlah yang jelas sekarang pantat Abi sudah mencium lantai.
"Sorry gue ga sengaja."
"Kak Ryu" Kata Abi sedikit pelan.
Ya, orang yang di tabraknya adalah Ryu. Wajahnya sudah jauh lebih segar dari 2 hari yang lalu, seingat Abi terakhir dia bertemu Ryu di kantin dan berakhir dengan perkelahian antara Ryu dan Deva.
"Kakak udah gapp?" Tanya Abi sambil meraih uluran tangan Ryu.
"Menurut lo??" Ryu sambil menunjukan bekas memar yang sudah samar.
Abi hanya tersenyum menanggapinya.
"Ada yang mau gue tunjukin ke elo." Tiba-tiba Ryu menarik tangan Abi dan sedikit berlari, hingga Abi secara refleks berlari mengikuti Ryu dan dengan tidak sadar melempar buku yang dipegangnya kearah Rasti dan menyuruh Rasti ke kelas duluan.
Abi tanpa pikir panjang dan bertanya hanya berlari mengkuti langkah kaki Ryu yang mengarah ke taman belakang sekolah dan memang disitulah tujuan mereka.
"Gue punya kabar gembira!" Kata Ryu sambil mengambil sesuatu di dalam tasnya.
"Maaf gue lancang sebelumnya untuk ikut campur urusan osis. Tapi, gue udah masukin ini ke miss Dona." Sambil menunjukan proposal prom night yang tak berani Abi masukan karena acara itu sudah dilarang oleh sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy Vs Goodgirl
Teen FictionBagaimana jadinya bila Raditya Deva Pratama seorang badboy yang harus berurusan dengan Abigail Zefanya Hartono seorang goodgirl? Bertengkar?? Adu mulut?? Itu sudah pasti Tapi apa jadinya kalau mereka saling penasaran?? Saling menaruh perhatian?? Hin...