BB vs GG - 5

9.4K 469 3
                                    

Deva berjalan dengan penuh rasa penasaran. Sesampainya di sana dia melihat seseorang sedang duduk memunggunginya.

        'Jangan bilang itu dia' Batin Deva.

         "Lama banget sih datengnya. Lumutan gue nungguin lo kambing!" Protesnya sambil memandangi Deva. Doa Deva tak terkabul. Ini memang dia.

        "Abii?? Lo yang..."

        "Iya gue yang disuruh nyokap lo buat kasih pelajaran tambahan. Duduk! Udah setengah jam gue nungguin lo." Teriak Abi kearah Deva yang masih berdiri diam di tempatnya.

       "Lo sebegitu fansnya sama gue ya?? Sampe mohon-mohon sama nyokap gue buat ngajarin gue??" Tanya Deva usil sambil berjalan kearah Abi.

       "In your dreams Deva. In your dreams." Jawab Abi kesal.

       "Terus? Kenapa lo mau banget ngajarin gue?"

       "Nyokap sama bokap lo minta ke gue. Lebih tepatnya mohon-mohon ke gue. Mana tega gue nolak."

Flashback on
      "Bi lo di panggil miss Sarah di ruangannya." Teriak salah satu siswa dari luar kelas, karena saat itu memang jam istirahat. Jadi siswa banyak yang sudah keluar. Namun tidak bagi Abi. Dia bosan dengan keributan kantin dan lebih memilih untuk menitipkan makanannya pada Rasti.

Tok...tok...tok

      "Masuk." Sambut seseorang dari dalam sana.

      "Good morning miss." Sapa Abi lembut.

      "Morning Bi. Duduk. Langsung aja ya. Saya mau minta tolong sama kamu." Kata Sarah tanpa basa-basi.

      "Minta tolong apa ya miss?"

      "Saya mau minta tolong kamu untuk..." Sarah ragu untuk melanjutkan kata-katanya.
  
      "Untuk memberikan pelajaran tambahan bagi Deva. Gimana?"

Seketika tubuh Abi menjadi lemas. Dengan susah payah, ia menelan saliva-nya.

     "Gimana ya miss..."

     "Bi saya mohon sama kamu. Sekarang saya mohon ke kamu bukan sebagai kepala sekolah kamu. Tapi sebagai mama teman kamu. Sebagai mamanya Deva. Abi saya mohon." Kata Sarah tulus.

     "Miss maaf. Bukannya saya ga mau. Tapi saya juga sedang memberikan pelajaran tambahan untuk anak SD."

     "Kamu ngundurin diri aja gimana?? Abi saya mohon. Kamu tau sendiri kan seperti apa Deva itu. Dia butuh orang yang tegas sama dia dan saya yakin, kamu orangnya Abi. Abi tolong saya. Saya ga tau lagi harus minta tolong ke siapa." Ucap Sarah tak terasa air matanya sudah menetes.

     "Miss.." Ucapan Abi terpotong saat Sarah menggenggam tangannya tulus.

     "Panggil tante aja. Saya bicara ke kamu sekarang sebagai mamanya Deva."

     "Tapi tan,.."

     "Bentar, tante telpon om dulu." Kata Sarah sambil meraih handphonenya.

     "Maksud tante, papanya Deva?" Tanya Abi memastikan.

Sambil menunggu Sarah berbicara dengan Dimas, Abi sibuk dengan pikirannya. Dia sangat ragu untuk menerima tawaran Sarah. Dia takut gagal. Tau sendiri Deva seperti apa. Mamanya saja kualahan menghadapi dia. Apalagi Abi, yang notabennya bukan siapa-siapa Deva. Bukan siapa-siapa.

Tepukan pelan Sarah di bahu Abi berhasil membawanya kembali didunia nyata.

      "Om mau ngomong sama kamu." Kata Sarah sambil menyodorkan handphonenya.

Badboy Vs GoodgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang