SORRY FOR MAKING U GUYS WAITING SO LONGGG
SO, LETS THE STORY BEGIN
-------------------------
Sejak insiden bunga kemarin, hubungan Abi dan Deva bisa terbilang cukup dekat, tapi entahlah suasana menjadi lebih canggung-canggung menggemaskan. (*lol). Tepat seperti persetujuan kemarin, pagi ini Deva benar-benar datang sebelum jam setengah tujuh untuk pergi sekolah bersama Abi. Melihat kedatangan Deva, Abi buru-buru keluar sebelum diinterogasi lebih lanjut oleh mamanya.
"Yakin ga mau pegangan?" Tanya Deva usil.
"Ga mau. Ga usah mengambil kesempatan dalam kesempitan ya lo." Ancam Abi.
"Yaudah, yang penting udah gue tawarin ya." Deva balas dengan membalas Abi.
Benar saja, Deva melajukan motornya cukup cepat membuat Abi mau tidak mau harus berpegangan pada tali tas Deva, tapi Deva semakin menambah kecepatannya, akhirnya Abi menyerah, perlahan dia melingkari tangannya di perut Deva.
"Ginikan aman, gue ga takut lo nyusruk ke belakang." Kata Deva diikuti senyum miringnya, kemudian mengurangi laju motornya.
Abi hanya bisa menggeleng sambil menyembunyikan senyumnya dibalik kaca helm.
Setibanya mereka disekolah, puluhan pasang mata melihat dengan penuh rasa penasaran siapa yang di gonceng Deva kesekolah pagi ini, setelah kabar putusnya dengan Bella tersebar. Melihat siapa yang turun dari boncengan Deva semakin membuat banyak orang menganga tak percaya.
'The real benci jadi cinta tsayy.' Kata salah satu penyebar gosip di sekolah itu.
"Helmnya buka dong." Kata Deva kepada Abi yang hampir berjalan sambil mengenakan helm.
"Ga mau ah. Malu gue. Banyak yang liatin." Balas Abi sambil meletakan kedua tangannya di atas helm yang dia kenakan.
"Ck, apaan sih. Biasa aja kali." Cibir Deva lalu menarik helm Abi dengan sekali hentakan.
Abi berjalan dengan risih karena semua orang terus memperhatikannya, sebenarnya terbesit sedikit rasa takut dihati Abi. Dia takut dibully karena dikira mendekati salah satu pangeran di sekolah. Harus Abi akui teman-temannya yang menggilai Deva sangatlah berbahaya dan anarkisss cenderung barbar, tapi untuk kali Abi akan sedikit mengurangi rasa takutnya dan berusaha memberanikan diri.
"Maaf ya guys gue agak terlambat. Gue ke atas dulu ya naroh tas terus balik lagi." Kata Abi sungkan kepada beberapa teman-teman osis yang sudah berjaga lebih dulu.
"Sini tasnya gue bawain, kasian kalo lo bolak-balik ke sini." Kata Deva sambil berusaha mengambil tas ransel dari pundak Abi. Melihat wajah Abi yang ragu-ragu, Deva lalu berusaha untuk meyakinkannya.
"Udah gapp." Akhirnya Abi luluh dan memberikan tasnya kepada Deva.
Entah apa yang sedang terjadi pada Abi belakangan ini, dia merasa sering berdebar dan blushing dengan hal-hal kecil yang dilakukan Deva padanya.
Setelah melewati jam pelajaran pertama yang membosankan akhirnya tiba saat istirahat. Abi lalu menarik Resti dan segera bergegas ke kantin karena perut yang sudah tidak bisa diajak kompromi. Mereka lalu berjalan beriringan menyebrangi lapangan menuju kantin. Sesampainya disana mereka lalu memesan makanan kemudian membawanya pergi menuju kelas, karena dihari yang panas ini kelas menjadi tempat tersejuk mereka untuk menikmati makan siang. Memang panas melewati lapangan basket yang lebar ini, tapi ini lebih mempersingkat waktu dibanding harus mengintari lapangan untuk sampai kesebrang.
*Brughh
"Lo apaan sih?!!?" Pekik Resti ke arah Bella cs sambil membantu Abi berdiri setelah ditabrak oleh Bella cs.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy Vs Goodgirl
Teen FictionBagaimana jadinya bila Raditya Deva Pratama seorang badboy yang harus berurusan dengan Abigail Zefanya Hartono seorang goodgirl? Bertengkar?? Adu mulut?? Itu sudah pasti Tapi apa jadinya kalau mereka saling penasaran?? Saling menaruh perhatian?? Hin...