BB vs GG - 11

13.4K 597 96
                                    

Tawa semua terhenti saat miss Dona memasuki ruang uks. Beliau mengangkat sebelah alisnya seperti meminta penjelasan.

"Ini sudah bel masuk! Bastian, Erik dan Joshua kalian kenapa belum kembali ke kelas??" Teriak miss Dona karena semua orang disana tidak mengerti maksud dari alis terangkat itu—pura-pura tidak mengerti lebih tepatnya.

"Kita sakit miss!!" Jawab ketiganya kompak.

"Kalian bertiga bangun dan ikut saya kekelas! Kalian akan berdiri didepan kelas sambil mengangkat sebelah kaki sampai jam pelajaran berakhir!" Kata miss Dona sambil menepuk-nepuk kayu kebanggaannya yang suka memakan bagian tubuh siswa ke sisi ranjang yang kosong.

"hukumannya ga seru nih!!" Sahut Joshua polos, membuat semua orang terkekeh kecuali miss Dona yang menatapnya dengan tatapan membunuh.

Mau tak mau mereka bertiga pun berjalan mengikuti miss Dona ke ruang kelasnya. Sehingga hanya tersisa Deva dan Abi. Seketika suasana hening menyelimuti mereka.

"Syaratnya apa?" Tanya Abi menyudahi keheningan diantara mereka.

"Jadi lo setuju??"

"Hm." Jawab Abi singkat.

"Tetap jadi guru les gue dan bilang ke nyokap gue kalo kata-kata gue ke elo dua hari yang lalu itu cuma becanda." Kata Deva dengan satu kali tarikan napas.

Abi hanya mengerjapkan matanya berkali-kali mendengar pernyataan Deva. Jujur, Abi tidak mengerti apa yang Deva maksud.

"Kapan gue bilang gue berenti jadi guru lo?? Dan satu lagi, sampai detik ini gue belum ngomong apapun sama nyokap lo."

"Bener juga. Jadi, lo akan tetap ngajarin gue??"

"Menurut lo?? Ehem, lo takut banget ya kalo gue ga ngajarin lo lagi??" Tanya Abi sambil menahan tawanya.

"Stop ngetawain gue dan jangan geer dulu! Gue cuma ga mau kehilangan hak gue sebagai anak-anak kece kalo lo berenti ngajarin gue! Ngerti!??!" Jelas Deva seketika tawa Abi pecah.

"Yayaya serah apa kata lo. Ahahaaa." Tawa Abi kembali pecah.

"Nih iphone lo!" Deva menyodorkan iphone Abi.

"Syaratnya apa Bi??" Tanya Deva lalu menarik iphone Abi yang hampir saja berhasil ditarik oleh si empunya.

"Tetap ngajarin lo dan enggak ngadu soal ucapan KASAR lo ke gue." Abi menjawab sambil melakukan penekanan pada kata kasar.

"Goodgirl!" Balas Deva lalu benar-benar mengembalikan iphone Abi.

'The game is not over girl!' Batin Deva.

Abi mengambil iphonenya dari tangan Deva dengan cepat. Buru-buru dia mengecek kondisi fisik iphone-nya, mulai dari bagian depan, belakang hingga pada sisi kiri dan kanannya. Semua diperiksa secara detail.

Tidak ada yang salah dan tidak ada yang berubah pada kondisi fisiknya. Namun entah mengapa, sekarang adalah kali ke tiga Abi mencoba untuk membuka passcode iphonenya. Tapi iphonenya tidak dapat dibuka.

"Ga bisa dibuka ehm??" Tanya Deva yang cenderung mirip ejekan.

"Geezz!! Lo apain iphone gue!!?" Pekik Abi karena untuk kesekian kalinya passcode yang dia masukan salah.

Badboy Vs GoodgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang