“ayo berangkat sekarang!” aku menarik tangan maisie dan menggenggamnya erat erak seakan aku tak ingin kehilanganya kembali , mungkin aku harus berterima kasih pada restoran sugarfish , karena jika pagi itu aku tak jadi sarapan bersama chloe mungkin aku tak akan bertemu maisie dan merasakan hal yang paling membahagiakan seperti ini , melewatkan waktu yang menyenangkan dengan maisie . thank you sugarfish restaurant , bright stars preschool and daycare and griffith park , I do really love these awesome spots!
***
Maisie POV
Mobilku melaju kearah sisi lain dari los angeles dengan suasana yang sedikit tenang , tanpa ada bunyi klakson mobil , geraman knalpot hingga suara suara yang berasal dari jalanan . hingga aku berhenti disebuah rumah yang tak berbeda dari rumah rumah di samping kanan kirinya , rumah itu nampak di tutpi dengan pagar tinggi menjulang dengan banyak cctv yang terpatri di sudut sudut tanaman yang dibuat hingga menutupi pagar . aku memencet bel yang ada di samping kanan pintu pagar sebanyak 2 kali agar terdengar oleh pemilik rumah ini .
Pintu itupun terbuka dan muncul seorang gadis berambut blonde dengan outfitnya yang lucu , rambutnya yang sedikit berantakan dengan flat shoes polos .
“hi , there you are maisie!” teriaknya girang
Ia memelukku singkat dan membuka pintu pagarnya lebar lebar mempersilahkan aku untuk masuk .
“kau tak membawa vil kesini?”
“hey , ini hari kamis dan sekarang juga masih jam 10 pagi . apa kau lupa bahwa ini masih dalam jam jam sekolah?” kataku sembari berjalan mengikuti langkahnya yang menuju kedalam rumahnya yang tergolong klasik dan nyaman ini .
“don’t be amazed , aku sudah tak sekolah secara formal sejak kecil . jadi ya mana kutahu” ia mengangkat bahunya dengan face palm yang masih melekat di wajahnya , jelas saja ia termausk remaja yang sukses di bidang akting , bahkan lebih dari 25 judul film sudah menayangkan wajahnya sebagai pemeran pembantu dan pemeran utama di saat umurnya masih sangat muda , lebih tepatnya dibawah 19 tahun . terkadang aku sangat ingin mempunyai kehidupan sepertinya , mempunyai kedua orangtua yang selalu mendukungnya , mempunyai 2 kakak lelaki yang selalu menjaganya kemana mana , mempunyai wajah cantik yang menawan , hingga kehidupanya yang sangat sangat menyenangkan menurutku , meskipun aku baru saja mengenalnya tapi aku bisa membaca kepribadianya lewat sikap yang ia tunjukkan kepadaku , oh Chloe Grace Moretz i can’t find a little flaw on you , really .
“duduklah , apa kau mau secangkir teh hangat dan kue? Aku baru membuatnya tadi bersama ibuku”
“tea? Ouyea sure I want . kapan lagi bisa meminum seteguk teh dari seorang remaja yang biasanya jam segini membaca skenario , bukan membuat teh”
“dan kapan lagi aku bisa membuatkan seorang fotografer vogue yang sidah bertemu banyak sekali artis hollywod , I do really envy on you buddy!”
Kakinya berjalan kearah berlawanan dari ruang tamu dan sofa yang sekarang sedang aku duduki , she’s such a sweet girl in honest . aku bersyukur bisa berteman dengannya , sejak kita bertemu di teen vogue office beberapa waktu lalu dan ia selalu memintaku untuk menjadi fotografer pribadinya saat di teen vogue ataupun vogue magazine . sejujurnya aku tak tau kenapa ia mau berteman denganku tapi setelah aku mengetahui alasanya dari teri moretz , ibunya . ia bilang bahwa anaknya itu memang kesulitan dalam hal mencari teman , hanya dengan orang orang yang juga mempunyai kesulitan sepertinyalah ia bisaberteman seperti pada umumnya . dan itu memang aku , aku tak mempunyai banyak teman di UCLA dan di lingkungan sekitarku termasuk kalangan yang ada di people magazine dan vogue .
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unavoidable (Greyson Chance Love Story) (EDITING)
Fanfictionsejarah tak mencatat jalan rumit yang menghiasi kehidupanku karena tak ada sedikitpun ruang kertas tulisan sejarah yang menginginkanku untuk bersama dengan pria yang bahkan menurutku tak pantas berdiri denganku, selamanya . ini bukan cerita sebuah k...