Aku kembali menggendongnya yang masih menggunakan handuk itu , begitupun aku , apa sleep dress ini cukup pantas untuk menerima tamu di pagi hari seperti ini? well , aku tak peduli . berjalan melewati kamar tidur , ruang makan dan ruang tamu , akhirnya jari jarikupun menyentuh kunci dan memutar mutarkanya lalu memutar daun pintu agar pintu rumah ini bisa terbuka .
“hi! Are you ready?” seorang pria dengan t-shirt putih polos dan menggenggam flower bouquet di tanganya , ia tersenyum manis , sangat manis sekali .
“what the hell are you doing here , greyson?” seketita aku tersentak karena greyson mengunjungi rumahku , untuk pertama kalinya , di pagi hari , dengan kondisi aku masih belum mandi dan vil pun masih belum menggunakan baju . ini sungguh memalukan . tapi dia kenapa membawa satu bucket bunga segar? Aku bisa mencium baunya .
“aku? Disini? Tentu untuk menjemputmu , maisie” ia mulai melihatku dari atas kebawah hingga ke atas lagi , mungkin dia heran atau bahkan terkaget karen aaku masih menggunakan sleep dress dengan rambut yang diikat seadanya . aku melihat vil sedetik lalu kembali melihat greyson yang masih dalam senyumannya .
“menjemput untuk apa? Seingatku aku tak mempunyai janji untuk hari ini , tapi masuklah dulu aku tak mau ada yang mengetahui kalau kau berada disini” aku membukakan pintu rumahku lebar lebar lalu menutupnya rapat rapat agar tak ada seorangpun yang melihat greyson berada disini , aku mempersilahkanya duduk di sofa ruang tamu , ugh kuharap rumah ini tak cukup jorok untuk seorang greyson chance .
“wait wait , aku lupa untuk memberimu ini . ini untukmu” greyson menahanku yang akan kembali masuk kekamar untuk menggantikan baju vil karena ia mulai merasa kedinginan karena sampai saat ini ia masih menggunakan handuk baju .
“you are not in hangover or what else right? Don’t you?” aku masih takut untuk menjulurkan tanganku dan mengambil bucket bunga yang cantik dengan pita di bagian genggamanya itu .
“aku tidak mabuk , aku bahkan tak pernah merasakan bagaimana rasanya alkohol . ambillah , ini memang untukmu” ia kembali menyodorkan bucket itu .
“thank you so much , I really liked this cute bouquet .” hidungku mencium aroma semerbak dari rangkaian bunga yang cantik ini . “tapi kau mau apa kerumahku pagi pagi seperti ini?” aku membiarkan vil mengambil satu bunga dari bucket ini lalu memakainya di salah satu telinganya .
“kukira kau membaca pesan singkat ku semalam” ia mulai menyandarkan punggungnya di sofa .
“mungkin aku terlalu sibuk untuk menidurkan vil , nanti akan ku cek karena saat ini aku sibuk mengurus vil . kau duduk saja disitu , aku akan kembali dalam waktu um… 15 menit” tanpa menghiraukan greyson , akupun kembali kedalam kamar dan menutup pintunya rapat rapat dan menaruh bucket bunga itu sebuah vas kosong diatas meja rias .
Aku mengambil handphoneku lalu membuka notification yang menunjukkan bahwa ada pesan yang belum terbaca .
From : GC
Besok ibuku mengundangmu untuk datang kerumah , jam 8 pagi . will you? Jika kau mau aku akan menjemputmu bersama vil .
Astaga! Aku tak sempat membaca pesan ini , kalau saja aku kemarin sempat membaca pesan ini mungkin aku akan lebih menyiapkan semua , tak seperti sekarang ini . aku bahkan belum mandi . ergh!
Aku menurunkan vil , membuka handuknya lalu mengganti pakaianya dengan rompi sekolah kotak kotak yang berwarna pink dan garis putih dan rok mini yang khusus untuk anak kecil . menyisir rambut sepunggungnya setelah itu menjepit poni depanya kesamping dengan jepit rambut berbentuk pita . aku membuka pintu kamar dan mendapati greyson masih dalam posisi duduknya .
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unavoidable (Greyson Chance Love Story) (EDITING)
Fiksi Penggemarsejarah tak mencatat jalan rumit yang menghiasi kehidupanku karena tak ada sedikitpun ruang kertas tulisan sejarah yang menginginkanku untuk bersama dengan pria yang bahkan menurutku tak pantas berdiri denganku, selamanya . ini bukan cerita sebuah k...