Disaat aku masih sibuk membolak balik buku dan membaca artikel di layar laptop , bel rumah berbunyi menngejutkanku dan vil . hingga aku putuskan untuk bangkit dari duduk bersila dengan tumpuan meja ruang tamu , aku memutar daun pintu dan mendapati seorang wanita berambut pendek pirang , berbaju putih membawa tas tangan dan tersenyum lebar kearahku . aku tak asing dengan senyumanya , senyuman yang akhir akhir ini selalu kutemui , selalu mengembang saat aku berbicara padanya tapi bagaimana dia tau alamat rumahku? Dan untuk apa dia datang kemari?
“hi , maisie!”
“hi , aunty teri . what makes you coming here? Come in , aunty”
“thank you”
Aku tak tau apa yang membawa aunty teri datang kerumahku , ia duduk disofa sementara vil masuk ke kamar sebelum aku membukakan pintu untuk aunty teri , akhir akhir ini aunty teri memang dekat denganku , aku pun juga dekat dengan anaknya maksudku semua anaknya . mulai dari brandon , collin , trevor , ethan dan juga chloe , ya! chloe moretz .
“maaf aunt , sedikit berantakan”
Buku buku dan alat tulis berserakan dimeja mulai kubersihkan dan laptopku ku tutup secara paksa agar tak mengganggu penglihatan aunty teri .
“kau sedang belajar maisie?”
“begitulah”
“kau kuliah dimana?”
“University of California , aunt”
“that’s really good , semester akhir?”
“yes”
Aku meninggalkanya untuk beberapa detik , menaruh buku bukuku di atas kasur kamar dan langsung kembali ke ruang tamu .
“what drinks do you want me to make for you , aunt?”
“can I have the best drink that you ever could make?”
“sure , wait for a few minutes”
Segera menuju ke dapur untuk mempersingkat waktu , setidaknya kemarin aku telah memenuhi kulkasku dengan bahan makanan yang cukup untuk beberapa hari kedepan dan aku memutuskan untuk membuatkan aunty teri segelas lemonade karena aku tak ingin membuatnya menunggu terlalu lama di ruang tamu .
“it smells like a glass lemonade right?”
“yeah , you alright!”
“c’mon sit next to me , I have to talk to you , maisie”
“oh okay”
“tapi sebelumnya apa aku boleh meminum lemonade buatanmu?”
“tentu saja , aku masih mempunyai lemonade yang lain . mungkin aunty bisa membawanya pulang jika perlu”
“dengan senang hati”
Senyuman itulah yang selalu mengingatkanku dengan ibuku , nama mereka tak sama tapi aku menemukan banyak kesamaan diantara mereka , senyuman hingga kehangatan yang sama antara teri moretz dan cathelyn tully ibuku , kuharap aku bisa menganggap aunty teri sebagai ibu keduaku .
Setelah ia meminum beberapa teguk , ia kembali membenarkan posisi duduknya .
“okay , sebaiknya aku tak mengulur waktu seperti ini tapi memang aku harus mengatakanya secepatnya , sayang”
Tanganya mengelus helaian rambutku seraya masih dengan senyumnya yang mengembang namun matanya tetap memberiku tatapan yang sedikit aneh , aku tak bisa membaca pikiranya but I’m curious .
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unavoidable (Greyson Chance Love Story) (EDITING)
Fiksi Penggemarsejarah tak mencatat jalan rumit yang menghiasi kehidupanku karena tak ada sedikitpun ruang kertas tulisan sejarah yang menginginkanku untuk bersama dengan pria yang bahkan menurutku tak pantas berdiri denganku, selamanya . ini bukan cerita sebuah k...