“m-ma-maisie?”
Aku terkejut dan terbata bata melihat maisie sedang berpelukan dengan seorang pria ang tingginya sama dengan tinggi badanya , kulihat maisie begitu nyaman didekatnya bisa kulihat dari matanya yang terpejam dan kepalanya yang menyadar di bahu pria itu , lalu bagaimana aku bisa sebodoh ini? mengira bahwa porsche turbo putih yang terparkir di depan rumah maisie adalah mobil baru maisie , pasti mobil sport ini milik pria itu , lalu kenapa aku bisa sebodoh ini membiarkan mereka berdua mengabaikanku?
“greyson?”
Seketika mereka berdua melepas pelukan hangat mereka dan mengarah sinis kepadaku , bukan sinis mungkin tatapan yang mengatakan bahw amereka tak menginginkan aku berada disini .
“you must be jayden sierra and why did you hug my girlfriend?”
“girlfriend? You must kidding me huh”
“no , I’m sure that I’m not kidding you right now”
Kedua mataku melirik kearah mata coklat besarnya seakan akan tanganku sudah mengepal dan siap untuk melemparkan sebuah pukulan kearah wajahnya .
“who was allowed you to come to my house?” suara maisie kembali terdengar lembut menembus lubang telingaku .
“no one but I need to talk to you , babe . my parents want me to say to you that they’re really sorry”
“don’t call me babe because im not your babe anymore!”
“hear that? Self-confidence”
“shut your fucking mouth up , jayden!”
“and you must shut up your mouth also greyson , you’re coming around and saying sorry when everything has already destroyed by you and your family , you can go away please and take back your sorry from here”
“but maisie , please listen to me . I want you back so bad , i’m really sorry about my family actually my mom but…………..”
“go away please!”
Ia berteriak dengan tetesn air mata di sudut runcing mata indahnya , aku terdiam dan tak kuasa melihat tetesan itu terus mengalir semakin deras semakin deras , aku tak ingin meninggalkanya dengan keadaan seperti ini , sungguh .
“ssshhh , don’t waste your tears please”
Aku melihat ibu jari jayden mengusap air mata maisie dan aku berpikir keras bagaimana caranya saat ini aku bisa merebut posisi jayden karena itu seharusnya aku , seharusnya kau yang mengusap air mata nya , seharusnya aku yang berada disampingnya untuk saat ini .
“but maisie , I never meant to made you cry like this . I’m so sorry if I did , yeah I’m so sorry if I did”
“no , you didn’t . go away please!”
Sedikit demi sedikit aku melangkah mundur dari hadapan maisie dan jayden dengan air mata yang masih membasahi pipi maisie , sebuah kesalahan besar jika aku membiarkan wanita yang paling aku cintai menangis dan aku harus meninggalkanya bersama pria lain , apalagi pria seperti jayden .
Hinga aku menutup pintu mobilku keras keras lalu pergi meninggalkan welland avenue street untuk kesekian kalinya kau tak bisa menembus hati maisie untuk luluh dan membiarkan ku masuk dan berbicara padanya untuk beberapa lama , entah itu 5 menit atau lebih tapi selama hampir 1 bulan aku tak pernah bisa berbicara padanya lebih dari 5 menit berbanding terbalik dengan keadaanku dulu , aku bisa berbicara dengan maisie sampai larut malam bahkan sampai berhari hari .
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unavoidable (Greyson Chance Love Story) (EDITING)
Fanfictionsejarah tak mencatat jalan rumit yang menghiasi kehidupanku karena tak ada sedikitpun ruang kertas tulisan sejarah yang menginginkanku untuk bersama dengan pria yang bahkan menurutku tak pantas berdiri denganku, selamanya . ini bukan cerita sebuah k...
