chapt 12

927 69 26
                                    

Btw thanks buat semua yg udah voment dan kasih krisan.
Jgn bosan untuk baca single walau flow ceritanya pelan..
Jujur eike lagi sibuk beberapa hari ini, dan ngerjain ini disela kesibukan.
Buat para toge lover (julukan untuk siapa ini?) ailopyufuuulll..

💚💚💚

Sejak Runa pulang Deni kembali berbaring di atas sofa ruang tengah yg menurutnya lebih nyaman. Runa pulang sejam yg lalu bersama Abi. Deni sedikit kecewa karna tak lagi mendapatkan perhatian dari Runa, tapi sudahlah ini lebih baik daripada Mamanya membuat masalah nanti.

"Sayang sekali Runa sudah menikah, padahal Mama suka dengan dia." Kata Prita saat sedang berbicara dengan Kif.

Prita sedang duduk didapur mengamati Kif yg tengah memotong buah. Dengan jelas Deni dapat mendengar ucapan Mamanya, karna sejak tadi dia hanya terpejam tak tertidur.

"Jika dia belum menikah tapi dia sudah punya anak, apa Mama tetap setuju?" tanya Kif penuh selidik.

"Maksud kamu apa sayang?" kata Prita penuh tanya. "Apa Runa ham-"

"Adopsi Ma." Tukas Runa membenarkan asumsi Prita.

"Jadi Runa masih single?" tanya Prita berbinar.

Semoga saja Mama tidak melakukan hal yg tidak-tidak dengan memaksa Runa. Gumam Deni dalam hati.

Prita cenderung lebih atraktif sejak kejadian Kif ditusuk oleh Fania. Apapun yg membuat Kif sedih Dimas akan langsung kena damprat. Prita juga lebih menyayangi Kif dibanding anaknya sendiri. Dimas selalu salah dan Kif selalu benar. Mungkin jika Deni menikah dengan Runa hal yg sama akan terjadi. Prita akan lebih menyayangi Runa dibanding Deni.

****

Runa hanya diam saat seseorang menarik kursi didepannya. Dedi menatap Runa kesal, pasalnya seharian kemarin dia menghilang tanpa kabar. Deni menyesap kopi milik Runa tanpa permisi. Sementara Runa hanya memutar bola matanya.

"Jadi seharian kemarin kamu dimana?" tanya Dedi meletakkan cangkirnya kembali.

Runa mengangkat tangannya memberi kode pada waiters untuk memesan secangkir kopi lagi, sebelum menatap Dedi yg sudah tak sabar mendengar penjelasan darinya.

"Aku menginap dirumah teman." Jawab Runa seadanya.

Dedi menatap tak percaya, sepengetahuannya Runa tak punya teman dekat selain dirinya. Yah Runa membatasi kehidupan sosial semenjak dia jadi gosip punya anak diluar nikah. Parahnya Runa tak pernah mengklarifikasi hal tersebut dan membuat semua orang beropini macam-macam tentang hidupnya.

"Kau sedang bercanda?" tanya Dedi tak percaya.

"Runa!" panggil Bima yg berjalan menghampiri meja mereka.

Dedi mengumpat kesal karna kecemasannya belum terjawab. Dan sekarang Bima si pengganggu itu datang. Sementara Runa tersenyum renyah menyambut kehadiran Bima.

"Sorry aku telat." Kata Bima mengambil posisi duduk disamping Runa.

"Nggak masalah, kamu mau ngomong masalah apa?" sambut Runa.

"Apa kalian sudah janjian sebelumnya?" tanya Dedi kesal.

"Iya, kami membuat janji untuk bicara tentang furniture." Jelas Bima.

"Baiklah aku akan mendengar saja kalau begitu, silahkan lanjutkan." Kata Dedi kemudian menyesap kopinya lagi.

Runa dan Bima tampak serius membicarakan beberapa furniture yg menurut Bima unik. Untuk beberapa saat Dedi hanya menyimak pembicaraan kedua orang dihadapannya itu.

SingleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang