Runa meringis membayangkan rasa sakit sambil menatap Tomi yg terus menggosok punggung kepalanya akibat pukulan tas dari bu Prita. Bagaimana bu Prita bisa muncul?
Prita sedang berjalan-jalan ke supermarket yg sama dengan yg dikunjungi Runa. Secara tak sengaja Prita melihat Runa sedang mendorong troli keluar dari supermarket saat dia baru saja akan masuk. Prita membatalkan niatnya untuk belanja dan mengikuti Runa yg masuk kedalam restoran fastfood dan mengamati Runa dari jauh.
Prita hendak menyapa Runa saat Runa hanya berkeliling tadi. Tapi diluar dugaan ada seorang pria asing yg tiba-tiba mengamit lengan Runa. Prita mengurungkan niatnya dan kembali mengikuti Runa yg masuk kedalam cafe bersama pria itu. Dan saat Runa setengah memekik saat pria itu menahan lengannya disitulah kesabaran Prita habis. Dengan keras Prita memukulkan tas tangannya ke belakang kepala pria itu hingga ia kesakitan sekarang.
Tomi yg malang.
"Jangan ganggu menantu saya lagi, atau saya akan bikin kepala kamu gagar otak!" ancam Prita langsung menarik lengan Runa membawanya pergi tanpa perduli dengan pengunjung cafe yg menatap mereka.
Prita masih menarik lengan Runa, membawanya menjauhi cafe tersebut dengan perasaan kesal. Sementara Runa mengikut tanpa membantah Prita yg terlihat sedikit menakutkan. Sebenarnya Runa sangat bingung dengan kemunculan Prita secara mendadak. Banyak pertanyaan hilir mudik dalam pikirannya, tapi melihat situasi yg tak memungkinkan akhirnya dia hanya bisa pasrah.
****
Runa masih berkutat didapur dengan perasaan yg campur aduk. Sesekali Runa melirik perempuan paruh baya yg asik mendengar celoteh Abi. Prita dan Abi sedang melihat album foto rekreasi ke kebun binatang beberapa bulan lalu. Iya sekarang Prita sedang dirumahnya setelah berhasil pergi dari supermarket.
Ingatan Runa kembali menerawang memutar kejadian di mall tadi siang. Prita terus menggadeng tangan Runa meninggalkan mall. Sampai diloby mall Prita hendak memanggil taksi tapi Runa menghentikan dan menggiringnya untuk menuju parkiran, tempat mobil Runa bertengger. Pada akhirnya Runa membawa Prita untuk ke rumahnya karna wanita itu tak mengatakan apapun sepanjang jalan kecuali makian untuk anaknya, Deni. Kok jadi Deni yg dimaki?
Runa sudah menghidangkan beberapa masakannya dimeja makan. Sementara Prita tetap mendengar celoteh Abi tentang gajah.
"Bu, makanannya sudah siap. Mari makan malam dulu." Kata Runa menginterupsi kegiatan Prita dan Abi.
"Baiklah." Kata Prita bangkit dari sofa.
Tak lama sebuah dering ponsel sangat asing memenuhi ruang tengah. Suara ponsel dari dalam tas tangan milik prita. Segera Prita menggeser tombol hijau dan menjawab panggilan entah dari siapa. Sementara Runa menggendong Abi dan mendudukkannya dikursinya.
"Kenapa baru telpon?" tanya Prita dengan nada kesal pada orang disebrang.
"..."
"Iya cepatlah, atau kamu akan menyesal jika terlambat." Prita langsung mengakhiri panggilan dan menyelipkan ponselnya kedalam tasnya.
Prita bergabung dimeja makan. Tatapan kagum tersirat diwajahnya saat melihat masakan hasil karya Runa.
"Waaahhh kamu memang mantu idaman." Puji Prita dengan senyum kagum.
"Maaf bu menunya sederhana, saya tidak bisa masak yg aneh-aneh." Kata Runa.
"Siapa pria tadi?" tanya Prita to the poin.
Seketika raut wajah Runa berubah tak nyaman, tapi sebisa mungkin Runa menyembunyikannya.
"Ceritalah nak, setidaknya bebanmu berkurang sedikit." Bujuk Prita saat melihat raut wajah Runa berubah. "Apa dia selalu mengganggumu seperti tadi?" tanya Prita hati-hati.
"Dia mantan pacar saya bu." Jawab Runa pias. "Dia memang selalu begitu, sikapnya keras kepala. Tapi saya tidak mau terlalu menanggapi karna saya ingin fokus mengurus Abi dan pekerjaan saya." Sambungnya dengan nada mantap.
"Siapa nama pria itu?" tanya Prita menyembunyikan kebahagiaan setelah mendengar jawaban Runa. Setidaknya Deni memiliki peluang sangat besar karna Runa tidak berniat balikan dengan mantannya itu.
"Namanya Tomi." Jawab Runa singkat.
"Kalau dia mengganggu kamu lagi-"
Tok tok tok
Suara ketukan pintu secara kasar menghentikan ucapan Prita. Dan senyuman aneh terbit diwajah Prita membuat Runa mengernyit heran.
"Biar saya buka pintu dulu, bu." Kata Runa beranjak dari duduknya.
Runa bergegas membuka pintu. Jujur saja perasaannya tak nyaman saat bu Prita menanyakan tentang Tomi. Tapi apa daya dia sepertinya harus menjelaskan dan mencairkan rasa penasaran diwajah Prita yg terlihat jelas.
"Cari sia-astaga!" pekik Runa saat melihat siapa yg berdiri didepan Rumahnya.
💚💚💚
Hallo eike hadir hehe..
Thankiyu buat vomenter sejati..
Btw eike mau kasih info masalah agreement dalam proses revisi, jadi bang Deni updatenya dikit aja yg penting tepat waktu yes..
Ailopyu genk..

KAMU SEDANG MEMBACA
Single
RomanceCerita ini hanya fiktif belaka apabila ada kesamaan nama atau tokoh merupakan hal yg tidak disengaja dan hanya kebetulan semata. Ini cerita tentang abang Deni yg berusaha ngejar jodohnya. Perempuan berkepribadian hangat dan keibuan atau memang udah...