chapt 10

846 74 20
                                    

“Akak..akak..!” pekik Abi saat Runa menurunkannya ditaman komplek sore itu.

“Pelan-pelan, jangan lari!” kata Runa memperingatkan Abi yg berlari menghampiri teman barunya.

Sudah sejak siang Abi merengek minta pergi ketaman. Setiap sore hari Mbak Ida memang membawa Abi untuk berjalan-jalan. Dan karna ini akhir pekan Runa bisa menemaninya sore ini.

Abi berlari riang menghampiri seorang bocah laki-laki berumur sekitar 4 tahun. Dia sedang bermain mobil dan mendorongnya dengan tangan. Abi langsung bergabung tanpa takut. Bocah laki-laki itu memberikan mobil lain yg berukuran lebih kecil untuk Abi. Dan mereka mulai asik bermain tanpa perduli waktu mulai senja.

“Abi ayo pulang nak, hari sudah mulai gelap.” Kata Runa menginterupsi.

“Diki, ayo pulang.”

Runa menoleh kesumber suara dan mendapati seorang wanita sangat cantik.

“Apa kamu Ibu Abi?” tanyanya.

“Iya saya Runa, Maminya Abi.” Kata Runa menjulurkan tangannya.

“Saya Kiftia, Bundanya Diki.” Sambut Kif memperkenalkan diri.

“Senang bertemu anda.” Kata Runa.

“Terdengar terlalu formal, hahaha..” ucap Kif tertawa. “Santai saja, aku senang Diki bisa berteman dengan Abi.”

“Aku juga Kak, tapi sepertinya kami harus pulang karna hari sudah hampir gelap.” Kata Runa menggendong Abi.

“Oh ya, hari sabtu depan datanglah kerumahku. Diki ulang tahun, dia akan senang jika Abi bisa datang.” Kata Kif memberikan kartu undangan bergambar superman.

“Tentu saja kami akan datang.” Kata Runa. “Baiklah kalau begitu kami pulang sekarang. Say bye sama tante dan Kak Diki.” Perintah Runa pada Abi.

“Bye aunty, bye Kak Iki!” kata Abi melambaikan tangannya.

****

Deni tampak kesal setelah hampir satu jam ia terjebak macet. Salahnya memang karna pulang telat, apalagi ini hari sabtu. Dia kembali melirik jamnya yg mulai bergeser semakin larut. Dia pasti sudah ketinggalan acara makan malam.

Deni sedang dalam perjalanan kerumah Dimas sekarang. Kif sudah mengabari beberapa hari lalu kalau Diki hari ini ulang tahun. Dan karna dia masih ada pekerjaan jadilah ia pulang telat dan terjebak macet sekarang.

Dan setelah satu jam lebih, akhirnya dia sampai dirumah Dimas. Dia membawa kotak berukuran besar yg dibungkus kertas kado bergambar ironman.

Diki pasti menyukainya.

“Deni kau baru datang?” sambut Kif menatap Deni yg baru masuk ruang tengah.

Suasana Rumah lebih ramai. Kif mengundang Risa dan Nouval. Btw Nouval sudah menikah dengan Risa, dan mereka sudah punya anak perempuan berumur satu tahun. Dan sepertinya hanya Deni malam ini yg akan kesepian. Tambahkan juga jadi bahan bullyan bagi Dimas, Nouval dan juga Risa.

“Maaf, aku terjebak macet jadi agak sedikit terlambat.” Kata Deni bergabung diruang tengah.

“Ooommm!!” teriak Diki berlari menghampiri Deni yg baru saja duduk.
“happy birthday boy, kau sudah besar sekarang.” Sambut Deni mengacak rambut keponakannya sayang.

“Mana hadiahku?” tagih Diki penuh harap.

“Ini untukmu jagoan!” kata Deni menyerahkan kardus besar yg ia bawa.

“Hanya satu?” tanya Diki. “Aku sudah bilang aku ingin dua kado, uncle!” kata Diki kesal.

“Hadiah itu berisi dua mainan, boy.” Kata Deni.

SingleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang