bab 26

4.5K 163 10
                                    

Yoshira menggerakan matanya dan tak lama mata hitam legam gadis itu terbuka melihat kesekliling ruangan asing. Tapi ada yg membuat gadis itu menjadi terkejut saat melihat sosok di samping kanannya yg sedang memegang tangan Yoshira.

Perkalan bibir mungil itu tersenyum saat mengetahui jika itu adalah lelaki yg Ia nantikan untuk menemaninya. Terasa ada pergerakan dari tangan Yoshira, Yohan pun menengadah dan matanya tertuju pada gadis yg menatap intens sosok Yohan.

Tapi terlihat Yoshira sedikit mengernyit saat melihat baju yg di pakai Yohan adalah baju rumah sakit yg sama seperti dirinya pakai.

"Kamu.. dirumah sakit ?" Itu perkataan pertama yg di lontarkan Yoshira.

"Aku ingin menjelaskan sesuatu." Balas Yohan serius dengan perktaannya. Lelaki itu tak ingin jika terlambat memberitahu Yoshira. Gadis yg terbaring itu menunggu penjelasan yg akan di katakan oleh Yohan.

"Sebenernya, aku mendonorkan ginjal ku padamu. Aku tak ingin kamu terus merasa sakit atas sakitmu. Maka dari itu aku.. mendonorkan padamu."

Sesaat hanya hening, bahkan Yoshira tak tau harus berkata seperti apa. Keterkejutan yg di dapatkan membuatnya sangat bingung harus menjawab apa.

"Aku tak butuh rasa kasihan dari lo" Yohan menatap Yoshira terkejut.
Gadis itu begitu marah karena seperti dianggap kasihan karena sakit yg di deritanya. Ia ingin sosok yg di cintainya tak menganggap mengasihani bahkan sampai memberikan donor untuknya.

"Bu-bukan maksud aku begitu. Aku-"

"Kita putus. Tinggalkan aku sendiri" Yoshira tak ingin menatap sosok Yohan. Dirinya membuang muka merasa marah dengan emosi meluap di dalam dirinya.

Ia lebih baik mati tanpa donor orang yg di cintainya daripada harus lelaki yg di cintainya yg mendonor. Yoshira gadis egois yg tak suka di kasihani.

Perlahan Yohan pergi meninggalkan Yoshira yg terdiam menangis dengan air mata mengalir mengenai pipinya. Satu sisi dia merasa bersalah. Di satu sisi lagi Ia merasa ego nya yg mendominasi karena kekesalan yg di rasakannya.

Gadis itu menatap pintu yg tertutup saat Yohan pergi meninggalkan kesedihan terdalam. Bahkan kata kata yg seharusnya tak ia katakan yg akan menyesali seumur hidupnya.

Perkataan tajam yg mampu membuat sosok Yohan merasa sesak bahkan Yoshira pun merasakan kesakitan yg begitu pilu.

Haruskah Yoshira menarik kata katanya ?

Haruskah Yoshira mengejar Yohan?? tapi perilaku Yohan yg membuatnya merasa terhina dan tersakiti..

Dalam satu perkataan semua akan berakhir dengan cepat bahkan semua akan berbeda dengan yg akan terjadi selanjutnya.

Tak bisakan Yoshira berterimakasih dahulu pada Yohan ?

Banyak pertanyaan yg menggeluti di hati dan pikirannya. Gadis itu menangis histeris pada kesalaahan yg di lakukannya..

Semua telah usai, kenangan, kebahagian usai dalam sekejap~

YoYoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang