Jilid 9 : Perampokan Cing Liong Piauw Kiok

5.8K 81 2
                                    

MENDADAK terasalah olehnya disamping tubuhnya terdapat bayangan putih sedang berkibar nan berputar dengan cepatnya bahkan terdengar suara tersampoknya pakaian terkena angin, dengan cepat dia menolea kearah sana entah sejak kapan gadis cantik pengangon kambing itu sudah berada di tepi sungai dan sedang memutarkan tububnya dengan cepat, tangannya yang halus dengan lemah lembut sedang berputar menari.

Melihat kejadian itu Liem Tou menjadi heran, tanyanya.

"Nona Wan Giok, kamu sedang berbuat apa?" Gadis itu tetap bungkam, sedang gerakannya tetap dilanjutkan tanpa berhenti.

Liem Tou melihat dia tidak diberi jawaban juga tidak bertanya lagi, dengan tenangnya dia berdiri disamping memandang seluruh gerakannya, sejenak kemudian barulah dia sadar kalau gadis cantik pengangon kambing itu sedang berlatih silat, terlihat jurus jurus serangannya berubah dengan cepat bahkan tangan serta kakinya melancarkan serangan serangan dengan kecepatan luar biasa.

Liem Tau yang menandingi jurus jurus serangan itu semakin dilihat terasa olehnya seperti pernah ditemui disuatu tempat, setiap jurus yang dimainkan sangat hafal dalam ingatannya.

Pikirnya dalam hati.

"Dia sedang berlatih ilmu silat, kenapa aku tidak melihat lagi beberapa saat ?"

Karenanya dia tetap berdiri disana tanpa mangucapkan kata kata lagi, seluruh perhatiannya di tujukan pada gerakan jurus jurus serangannya, semula jurus itu memang mudah, tetapi makin lama jurus jurus serangan yang dilatih gadis cantik pengangon kambing berubah semakin mendalam bahkan perubahannya pun semakin rumit.

Liem Tou semakin memusatkan perhatiannya lagi, dengan matanya yang melotot keluar sangat besar dia memperhatikan gerakan itu, bahkan ketika diam diam mengingat kembali jurus jurus serangan yang tercantum dalam kitab pusaka "Toa Loo Cin Keng" dalam bagian "ilmu pukulan serta telapak" terasa olehnya itu sangat mirip bahkan boleh dikata persis dengan jurus yang dimainkan gadis ini.

Liem Tou tidak berpikir panjang lagi, dengan cepat dia menghafalkan huruf yang pernah dihafalkan dari kitab itu.

Setiap kali Liem Tou mengucapkan sepatah kata tubuh gadis itu pun memainkan jurus-jurus sesuai dengan kata kata Liem Tou itu.

Waktu itulah Liem Tou baru sadar kalau gadis itu mempunyai niat untuk membantu dia melatih ilmu silatnya tidak terasa hatinya betul - betul merasa sangat berterima kasih, siapa tahu ketika dia selesai membaca huruf itu gadis itupun berhenti melatih, sambil berjalan ke arahnya bentaknya dengan nyaring.

"Liem Tou aku kira kau seorang lelaki sejati yang betul-betul bijaksana, tidak tahunya kamu berani mencuri lihat orang lain sedang berlatih ilmu silat."

Sekalipun Liem Tou merasa sangat diluar dugaannya atas semprotan kata-katanya ini tetapi dia tahu dalam hatinya punya niat mengajari jurus jurus silat itu karenanya sambil tersenyum sahutnya.

"Nona Wan Giok. kamu bantu aku memahami bagian ilmu pukulan dari kitab pusaka "Toa Loo Cin Keng" dalam hatinya merasa sangat berterima kasih, tetapi perkataan tadi yang menuduh aku mencuri belajar ilmumu seharusnya dibalik menjadi kamu yang mencuri belajar ilmuku"

Gadis cantik pengangon kambing itu menjadi sangat gusar ujarnya lagi.

"Jelas sekali kau yang mencuri belajar ilmu silatku kini balik biiang aku yang curi belajar IImumu , kamu punya kepadaian apa sehingga berharga bagiku untuk mencuri belajar."

"Ayahmu mencuri kitab pusaka Toa Loo Cin Keng-ku dan baru dikembalikan pagi tadi, kepandaian silat yang termuat di dalamnya sejak lama kalian sudah curi belajar, masih ada apanya yang bisa diributkan lagi ?"

Raja Silat (Yu Long Yin Feng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang