Jilid 48. Air Terjun Beracun

3.8K 53 0
                                    

Teringat peristiwa setahun yang lalu sewaktu masih berada di dalam perkampungan Ie Hee San Cung di gunung Ha Mo san, jikalau bukan gadis ini yang telah turun tangan menghadang diri Boen Ing mungkin pada waktu itu sukar baginya untuk meloloskan diri dari kematian.

Tak terasa lagi ia sudah menaruh perasaan sangat terima kasih terhadap gadis ini, kakinya sedikit menutul permukaan tanah dengan cepat badannya lantas berkelebat ke depan bermaksud hendak menangkap tangannya yang halus.

Siapa sangka air muka Siauw Giok Cing mendadak berubah hebat.

"Liem Tou! kau ingin berbuat apa???" bentaknya keras. "Kau benar-benar tidak tahu malu???"

Mendengar teguran tersebut Liem Tou segera merasakan hatinya berdesir, seketika itu juga wajahnya berubah jadi merah jengah.

"Cing moay ! Berkat pertolonganmu sewaktu berada di gunung Cing Shia, aku merasa sangat berterima kasih terhadap dirimu," sahutnya gelagapan.

"Sudah ... . sudahlah ! Buat apa kita ungkap kembali peristiwa yang telah terjadi pada masa yang lalu?? Kini Hujienmu dikurung dalam air terjun beracun "Hwee Puh Tok Cian", kau Cepat-cepatlah pergi menolong dirinya lepas dari mara bahaya, kalau tidak kemungkinan sekali ia akan menemui ajalnya saking murung dan tersiksanya!"

"Apa itu air terjun beracun ? Dimana letaknya?" seru Liem Tou dengan hati tergetar sangat keras.

Tak terasa lagi Siauw Giok Cing menghela napas panjang.

"Setelah Hudjien mu kena ditawan ke dalam lembah oleh Boe Beng Kok su sebenarnya ia ada maksud melepaskan kembali ia pergi. Tetapi sewaktu ia menerima berita yang mengatakan kau telah ditolong pergi oleh kerbaumu, karena takut mendatangkan bencana di kemudian hari maka ia lantas punahkan maksud hatinya ini dan ingin menggunakan perempuan tersebut sebagai orang tanggungan untuk memaksa dirimu. Oleh karena itulah akhirnya ia mengurung Hujinmu di dalam Air Terjun Beracun. Siapa sangka Pouw siangcu ternyata adalah seorang setan perempuan yang terkutuk, selama satu tahun ini entah ia sudah menggunakan berapa ribu macam siasat untuk mencapai maksud hatinya itu."

Mendengar perkataan tersebut air muka Liem Tou berubah hebat, sinar matanya berkilat.

"Sekarang dia bagaimana??? Apakah Wan moay sudah menjadi mangsanya???"

"Hmm! kalau ia sudah jadi mangsa kebinatangan Pouw siangcu, hari ini sekali hantam...." Giok Cing berkata perlahan sambil melirik sekejap ke arah pemuda tersebut.

Liem Tou tidak mengerti maksudnya, tetapi Siauw Giok Cing pun tidak memberikan penjelasan. Setelah menggelengkan kepalanya kembali sambungnya lebih lanjut;

"Di dalam markas besar perkumpulan Sin Beng Kauw, di mana-mana sudah dipasangi alat rahasia hawa beracun serta kabut beracun, jika kau berani mendatangi pada pagi hari tanggung akan menemui suatu bencana yang tiada taranya. Menurut penglihatanku jauh lebih baik kita menunggu dulu sampai malam hari telah tiba dan mereka tidak melihat posisimu saat itulah kau baru berusaha untuk memasuki lembah tersebut nanti malam aku akan pimpin kau pergi menemui Wan moay!"

"Apa? sebelum Wan moay berhasil tolong keluar apakah setiap saat bisa ditemui???"

"Soal ini kau tidak usah mengurus, mari ikutilah diriku!" Siauw Giok Cing tertawa.

"Bagaimanapun jikalau kau mendatangi lembah Boe Beng Kok pada pagi hari tak akan mendapatkan keuntungan apa pun!"

Sekali lagi Liem Tou melirik sekejap ke arah lembah Boe Beng Kok. Ketika itu Pouw Siauw Ling sekalian sudah berlalu dari sana dengan demikian suasana di dalam lembah pun kosong.

Buru-buru ia putar badan dan berlalu mengikuti dari belakang Siauw Giok Cing.

Agaknya terhadap sekitar jalan pegunungan ini Siauw Giok Cing sangat mengenalnya, setelah turun dari gunung dan berputar beberapa kali sampailah mereka di sebuah jalan besar.

Raja Silat (Yu Long Yin Feng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang