Prolog

8.8K 167 12
                                    

Tahun 2011

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tahun 2011

Sudah hampir 20 tahun Uni Soviet setelah terpecah menjadi 15 negara salah satunya adalah Rusia merencanakan membentuk sebuah uni kerjasama antar negara pecahan Uni Soviet yang digagas oleh Presiden Rusia Vladimir Putin bertujuan untuk kerjasama ekomoni. Di balik itu semua ada pihak yang khawatir akan pengaruh Rusia jika Uni Eurasia berkembang menjadi salah satu kekuatan yang sulit ditandingi diantaranya adalah NATO dan Uni Eropa yang khawatir akan pengaruh Rusia. Dari adanya rencana dibentuknya Uni Eurasia muncul adanya perang dingin.

Tahun 2015

Sejak diresmikannya Uni Eurasia, muncul berbagai spekulasi bahkan kabar tentang bangkitnya Uni Soviet di abad ke- 21 ini. NATO pun menjadi khawatir akan pengaruh Rusia yang bisa saja menjadi ancaman yang berbahaya. Tak hanya di ekonomi saja, apalagi di bidang politik yang semakin memanas sejak adanya konflik di berbagai negara khususnya di Eropa dan Asia terutama timur tengah. Selain itu juga berbagai gangguan keamanan seperti terorisme yang semakin merajalela di berbagai belahan dunia membuat situasi semakin memburuk. Dari konflik tersebut sehingga muncul ada wacana Perang Dunia Ketiga.

Tahun 2016

Secara tiba - tiba Inggris keluar dari Uni Eropa merasa terganggu dengan peraturan yang diterapkan oleh Uni Eropa. Selain itu juga banyaknya gangguan keamanan seperti terorisme dan konflik di eropa membuat Inggris meninggalkan Uni Eropa yang dikenal dengan nama 'British Exit' atau 'Brexit' yang berdampak pada khawatirnya NATO terutama Amerika yang menjadi mitra dari Inggris di NATO. Inggris merupakan pemeran penting dalam NATO terutama dalam hal militer dan politik.

Tahun 2021

Konflik di eropa pun semakin memuncak ditandai dengan adanya perang di berbagai negara yang sudah sangat mengkhawatirkan yang diawali rivalitas antara Rusia dengan NATO. PBB pun akhirnya turun tangan dan mengadakan kesepakatan perdamaian di Jeneva, Swiss. Namun apakah yang terjadi? Pada malam hari tepatnya di depan kantor PBB tiba - tiba diserang oleh sekelompok pasukan tak dikenal dengan menggunakan senjata api bahkan senjata berat dan juga bahan peledak. Dalam serangan tersebut menewaskan salah satu perwakilan dari NATO yaitu seorang perwira tinggi militer dari Amerika. Sejak peristiwa tersebut banyak pihak yang mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh sekelompok orang dari Rusia atau lebih tepatnya adalah dari Spetnaz atau pasukan khusus dari Rusia yang sengaja melakukan serangan ini. Akan tetapi pihak Rusia membantahnya, konflik pun semakin berlanjut dan juga semakin memanas yang berujung pada perang antara Rusia dengan NATO. Selain itu juga konflik tersebut merembet hingga ke luar eropa yaitu ke Asia dan Afrika. Sejak adanya konflik tersebut, Inggris pun kembali bergabung ke dalam Uni Eropa setelah terlibat konflik dengan Rusia. Dari konflik tersebut berimbas adanya terbentuknya dua blok kerjasama militer yaitu barat dan timur. Blok barat menamakan dirinya dengan Allied Troops and Commonwealth atau ATC yang terdiri dari negara anggota NATO dan pesemakmuran, sedangkan blok timur menamakan dirinya dengan Axis Powers and Socialist Front atau APSF yang terdiri dari negara yang menentang NATO seperti Rusia dan Cina terutama negara berpaham ideologi sosialis dan ideologi kiri seperti Korea Utara. Konflik ini pun pengaruhnya sangat besar sekali bahkan sampai ke Asia termasuk Asia Tenggara apalagi konflik antara Indonesia dengan negara tetangganya yaitu Malaysia dan Singapura. Selain itu juga Indonesia juga berkonfrontasi dengan Australia dan Selandia Baru sehingga Indonesia harus berkonfrontasi dengan 4 negara yaitu Malaysia, Singapura, Australia, dan Selandia Baru yang termasuk dalam FCDPAA. Belum sampai itu saja, Inggris dan Belanda pun juga ikut dalam konflik ini dengan bergabung dalam FCDPAA. Dari konflik tersebut terjadilah sebuah agresi militer yang dilakukan oleh FCDPAA ke Indonesia yang mengakibatkan hancurnya berbagai kota di Indonesia. Semenjak kejadian itu Indonesia pun menjadi semakin kacau hampir seluruh aktivitas lumpuh total akibat agresi militer dari FCDPAA. Ditengah situasi yang sedang genting itu pemerintah Indonesia didesak oleh rakyat untuk menyatakan perang namun pemerintah sendiri masih terlalu banyak pertimbangan sehingga muncul rasa ketidakpercayaan pemerintah oleh rakyat Indonesia bahkan militer pun juga tidak sepaham dengan pemerintah. Suatu hari di terjadi sebuah serangan besar- besaran oleh FCDPAA hingga jatuhnya korban semakin banyak hingga adanya penahanan beberapa pejabat beserta keluarganya baik dari pemerintahan maupun militer.

Komando Pasukan Garuda Jaya

Sejak saat itu juga secara resmi TNI dan Polri tergabung dalam satu lembaga yaitu Angkatan Bersenjata Republik Indonesia karena situasi Indonesia yang semakin parah. Panglima ABRI Jenderal TNI Hardiyanto Adi Wijaya pun juga membentuk sebuah unit khusus yang dinamakan dengan Komando Pasukan Garuda yang terdiri dari gabungan dari 4 matra di ABRI yaitu TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Polri terutama dari Brimob dan Gegana untuk mengatasi konflik baik dari dalam maupun dari luar negeri terutama ancaman dari FCDPAA dan juga terorisme yang kadang bisa mengancam keamanan, sebagai Komandan dari unit ini adalah Mayjen TNI Budi Santoso dan Wakilnya adalah Brigjen TNI ( Mar ) Charis Murdianto. Pasukan ini terdiri dari 4 Resimen Pasukan Utama, 1 Resimen Pasukan Cadangan, 1 Komando Satuan Kapal Cepat, 1 Komando Satuan Kapal Amfibi dan Kapal Bantu, 1 Skuadron Udara, 1 Unit Tempur Mekanis, 1 Komando Satuan Bantuan Tempur dan Teknis, dan 1 Bantuan Administrasi. Anggota dari pasukan ini adalah terdiri dari pasukan elit yang dimiliki oleh TNI maupun Polri seperti Kopassus, Marinir, Korp Paskhas, Brimob, dan pasukan elit lainnya. Salah satu kegemilangan dari unit ini adalah ketika operasi militer ke Singapura dalam upaya pembebasan tawanan di Singapura yang menjadikannya sebagai awal dari keberhasilan dari pasukan ini dan seluruh anggotanya mendapat kenaikan pangkat luar biasa. Salah satu dari anggotanya yang meraih prestasi gemilang ini adalah Lettu Inf Zelado Adhi Permana dari Kopassus yang membebaskan Nabilah Ratna Ayu Azalia anak kedua dari Jenderal TNI Hardiyanto Adi Wijaya dari cengkraman Raymer. Dari prestasi tersebut Zelado mendapatkan piagam penghargaan dan kenaikan pangkat luar biasa dari Letda menjadi Lettu.

Jakarta 2021 . . . . . .

Sejak sebulan resmi berpacaran dengan Nabilah, Zelado kini telah melepas status kejombloanya selama bertahun - tahun. Setelah melalui berbagai perjuangan dan juga banyak sekali rintangan, akhirnya Zelado berhasil mendapatkan cinta dari Nabilah meskipun sudah hampir terpendam selama 7 tahun lamanya ditambah lagi lebih dari 1 tahun tidak bertemu dengannya bahkan sempat dikabarkan gugur dalam suatu pertempuran di Sungailiat. Akan tetapi dia berhasil lolos dan berhasil meyakinkan berbagai pihak terutama dari TNI dan juga orang yang dicintainya berhasil selamat dari maut. Setelah meraih prestasi yang gemilang dalam karir militernya, Zelado juga akhirnya bisa memacari Nabilah yang tak lain adalah mantan member JKT48 yang telah graduate dua bulan sebelum berpacaran dengannya. Akan tetapi perjalan cinta keduanya akan menemui berbagai rintangan dan batu terjal karena Zelado sebagai seorang prajurit harus siap bertugas kapan saja dan harus meninggalkan kekasihnya ke medan tugas hingga selesai. Nabilah pun juga harus merelakan Zelado pergi demi tugas negara sebagai prajurit. Tak hanya itu saja, ketiga sahabatnya mengalami hal ang sama yaitu Jalil dengan kekasihnya Viny, Timur dengan kekasihnya Beby, dan Billy dengan istrinya yaitu Yessa. Mereka semua terlibat dalam sebuah dilema sebagai seorang prajurit yang dinamakan 'Antara Tugas dan Cinta' yang menjadikan harus berbagi cinta antara kekasih dengan negara yang mengharuskan terpisah antara jarak dan waktu.



Bagaimanakan cerita mereka selanjutnya????? Ikuti Ceritanya!



World At War IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang