Chapter 2 : The Fall of CH - 47

1.6K 61 2
                                    

Pagi cerah mewarnai hari – hari yang dialui oleh Andi seorang anggota Pasukan Garuda yang merupakan pilot dari TNI AU lulusan PSDP TNI 1 tahun yang lalu berpangkat Letnan Satu Penerbang dan merupakan lulusan terbaik, karirnya pun bisa dikatakan cemerlang meskipun belum genap setahun aktif dinas militer belum lama ia naik pangkat setelah berhasil operasi militer pembebasan sandera di Singapura. Ia kini tinggal bersama kakaknya yaitu Beby, sepeninggal kedua orang tuannya akibat serangan dari FCDPAA yang saat itu belum resmi menjadi anggota ATC yang biasa disebut dengan sekutu blok barat membuatnya ia harus hidup serba mandiri. Hanya Beby satu – satunya yang ia miliki ada dalam keluarganya. Ia baru saja bangun dari tidurnya ia juga menoleh memandangi foto keluarganya lalu melamun.

"Andi........" teriak Beby membuyarkan lamunannya.

"Iya Kak." Balas Andi.

"Ayo keluar, Kakak udah buatin sarapan nih." Seru Beby.

"Iya Kak bentar." Balas Andi.

Dengan segera ia langsung beranjak dari tempat tidurnya lalu mandi. Setelah mandi, berpakaian rapi dengan mengenakan seragam dinasnya, langsung Andi menuju ke ruang makan terlihat Beby sudah menunggunya dari tadi.

"Eh, ganteng sekali adek Kakak." Ucap Beby tersenyum.

"Emang sudah dari dulu Kak." Balas Andi sembari mengambil piring.

Seperti biasa, sebelum berangkat ia selalu melihat Kakaknya Beby bersama dengan pacarnya yaitu Lettu Timur seniornya setelah sarapan pagi dan Andi sudah tahu betul jam berapa Timur datang ke rumahnya dan keperluannya apa yaitu menemui Kakaknya. Timur sudah berada di depan rumah dengan mobilnya.

"Selamat Pagi Bang!" sapa Andi sambil menghormat kepada Timur.

"Pagi. Kakakmu mana?" balas Timur.

"Masih di dalam Bang." Jawab Andi.

"Eh Mas Timmy." Ucap Beby yang muncul dari belakang Andi.

"Kak aku berangkat dulu ya." Ucap Andi sembari berjalan menuju motornya.

"Iya hati –hati ya......." balas Beby.

"Ijin bang saya berangkat dulu." Ucap Andi kepada Timur lalu berangkat memacu motornya.

"Iya hati – hati." balas Timur. "Malam ini kamu ada acara nggak?" tanya Timur kepada Beby.

"Nggak ada Mas." Jawab Beby. "Paling aku pulangnya sore." Lanjutnya.

"Nanti malam ikut aku yuk....." ajak Timur kepada Beby.

"Kemana Mas?" tanya Beby.

"Wes lah pokoknya ikut aku saja." Jawab Timur sambil keceposan logat jawanya.

Beby hanya mengangguk.

Rutinitas setiap pagi, Timur selalu mengantar Beby berangkat ke tempatnya bekerja yaitu di perusahaan sebagai HRD di perusahaan milik BUMN. Beby adalah anak ke 6 dari 7 besaudara, namun semuanya telah tiada ketika penyerbuan kota Jakarta beberapa bulan yang lalu. Kini ia hanya tinggal bersama adik satu – satunya yaitu Andi. Selain memiliki perusahaan, Beby juga adalah seorang Psikolog bagi korban perang khususnya anak – anak yang mengalami trauma akibat perang. Tak jarang Beby bersama dengan perusahaannya selalu menyumbangkan sebagian hasil dari perusahaannya untuk korban perang dan beberapa kegiatan sosial lainnya. Hal ini juga sangat disenangi oleh Timur yang merupakan kekasihnya atas bentuk upaya dan sikap bela negara melalui kegiatan sosial.

World At War IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang