Chapter 19 : There Was No Way To Run Anymore!

692 35 3
                                    

"Cepat segera bawa seluruh warga ke Sangihe!" Seru Letkol Bayu kepada pilot helikopter.

Helikopter tersebut langsung lepas landas dan meninggalkan lapangan.

"Untuk yang lainnya segera evakuasi ke pantai!" Seru Letkol Bayu kepada anggota tim Rajawali yang lain.

"Siap Dantim!" Kata Kapten Arief.

DOR! DOR! DOR!

Situasi baku tembak pun semakin tak berimbang ketika para teroris terus berdatangan untuk menyerang tim Rajawali. Tim dibagi menjadi dua yaitu evakuasi dan penghambat serangan. Letkol Bayu langsung mengevakuasi seluruh warga yang berhasil dibebaskan dari penyanderaan. Posisi pasukan terdesak, para warga pun harus dievakuasi di tempat yang lebih aman. Mayor Aldo beserta beberapa anggota dari tim Rajawali mencoba untuk membendung serangan dari RSLA.

"Mereka semakin banyak!" Kata Sertu Erik.

DOR! DOR! DOR! TRATATATATATATAT.......!!!!!

Kapten Edo tampak kesulitan mencari ruang tembak yang tepat untuk melakukan penembakan sehingga harus berkali – kali menghindari dari terjangan peluru lawan begitu juga dengan Jalil yang kesulitan bergerak.



Di Makorem 131 / Santiago . . . .

Seluruh pasukan dari 700 Raider berlarian menuju ke lapangan ketika terdengar suara sirine berbunyi. Mereka sudah mengenakan perlengkapannya sebelum sampai di lapangan.

"Seluruh pasukan segera berkumpul!" Seru seorang perwira berpangkat Mayor kepada pasukannya.

Setelah pasukan berkumpul, mereka terlebih dahulu melakukan pengecekan sebelum berangkat ke medan laga.

"Perhatian semua, tim Rajawali sedang terdesak sekarang kalian seluruhnya untuk segera membantu mereka. Sebagai Tim Penyapu, ini saatnya kalian untuk menyapu bersih seluruh lawan. Setelah ini kalian langsung berangkat! Selamat bertugas!" Seru Mayor itu.

"Raiders!" Seru pasukan Raider.

Pasukan langsung menuju ke helikopter yang sudah di siapkan di lapangan Makorem. Mereka bergegas agar bisa secepatnya mampu membantu tim Rajawali dan menggempur RSLA. Pasukan yang dilibatkan sebanyak 2 kompi pasukan yang diterjunkan dalam operasi Ratulangi ini.



Di Kawaluso . . . .

Sementara baku tembak masih berlangsung antara tim Rajawali dengan ratusan anggota RSLA. Sudah hampir satu jam mereka baku tembak. Tiba – tiba . . . .

DOR!

"Aaaaarrrgggghhhh.......................!!!" Satu anggota dari tim Rajawali tertembak.

"Ada yang tertembak!" Teriak seorang Pratu Laut.

"Cepat tolong dia!" Perintah Serma Ujang.

Dengan segera anggota tim Rajawali itu langsung menolong rekannya yang tertembak di bagian dada kanannya. Prajurit itu langsung membawa rekannya ke tempat lebih mana.

"Bertahanlah bantuan akan segera tiba!" Kata prajurit itu sambil menutupi luka yang dialami rekannya.

Mayor Aldo masih berlindung di balik pagar dari tembok mencoba untuk berpindah tempat namun sulit karena setiap kali bergerak selalu mendapat serangan dari RSLA.

World At War IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang