Chapter 16 : Appointment of an Officer

1.1K 33 10
                                    


Di rumah dinas Timur . . . .


Pagi ini menjadi pagi pertama bagi Timur dan Beby yang merupakan pasangan suami istri yang baru menikah sehari yang lalu. Mengawali aktivitas terbarunya Beby menjalankan tugasnya sebagai seorang istri yaitu menyiapkan sarapan pagi untuk suami tercintanya yang akan berangkat bekerja hari ini. Ketika Beby sedang membuat minuman teh tiba – tiba ada sepasang tangan yang melingkar di pinggangnya.


"Eh." Beby terkejut dengan seseorang yang memeluknya dari belakang.

"Beb, pagi – pagi udah rajin banget?" Tanya Timur.

"Duh, ngagetin aja kamu ini Mas." Kata Beby sambil menuangkan air ke dalam gelas. "Memang rajin Mas. Kan aku istri kamu."Sambungnya lalu tersenyum.

Timur mencium pipi Beby. Lalu meletakan kepalanya di pundaknya Beby hingga nafasnya membuat menggelitik leher Beby sehingga Beby merasa sensasi yang berbeda dan luar biasa.

"Beb," Ucap Timur tepat ditelinga Beby.

"Iya Mas." Sahut Beby yang masih mengaduk minumannya.

"Aku mau kita nanti malam lakuin kayak tadi malam ya......." Pinta Timur.

Seketika Beby langsung menghentikan aktivitasnya. "Apaan sih Mas? Udah sono sarapan dulu habis itu berangkat nanti kalau telat bisa dihukum sama komandan lho!" Tegurnya.

"Masih ada waktu buat kamu." Pinta Timur.

"Emang mau apa lagi sih Mas Timmy sayang?" Beby mengusap pipi Timur.

"Mau main tempur lagi kayak tadi malem." Jawab Timur.

"Oh, mau lagi yah? Emang mau minta berapa ronde?" Tawar Beby dengan senyuman yang menggoda.

"12 gimana?" Tawar Timur.

"Ih 12? Semalem aja baru 3 ronde udah KO, gimana sih Mas? Payah!" Ejek Beby.

"Kan aku masih capek sayang, mungkin malam ini aku bisa deh." Kata Timur semakin erat memeluk Beby.

"Ih alesan!" Kata Beby judes.

"Kamu tolong ngertiin aku dong." Kata Timur sambil memelas.

"Beneran lho? Kalau KO lagi awas saja. Jangan minta bonus!" Kata Beby tegas. "Aku juga minta syaratnya." Sambunya meminta syarat kepada Timur.

"Apa itu syaratnya sayang?" Tanya Timur.

"Pokoknya awal bulan temani aku belanja di supermarket!" jawab Beby tegas. "Dan aku juga minta mentahannya juga buat malam ini!" Sambungnya.

"Yah kamu ini Beb, kan belum cair say." Tawar Timur.

"Pokoknya aku nggak mau tahu!" Pinta Beby.

"Kamu kok gitu sih? Yaudah aku cari pelampiasan aja deh." Kata Timur.

"Mau pelampiasan?" Seketika Beby ekspresinya menjadi menakutkan. "Yaudah kalau gitu jangan harap minta jatah sama aku. Malam ini juga punya Mas Timmy aku sunat dua kali!" Ancamnya.

"Buset! Kalau disunat dua kali, bisa hilang dong senjataku? Terus aku gimana bisa nyenengin kamu?" Tanya Timur dengan ekspresi cemas.

"Mau pilih mana? Mau nurut aku atau enggak?" Ancam Beby.

World At War IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang