Chapter 1 : Ambalat Battle

5.5K 104 12
                                    

Suasana malam gelap di suatu tempat yaitu sebuah daerah yang jauh dari keramaian kota. di sebuah pohon ada seekor burung hantu yang sedang hinggap di ranting pohon dengan mengeluarkan suara merngerikannya. Terlihat seorang pria berusia 30an berambut gondrong dengan ikat kepala, mengenakan kaos warna hitam, celana jeans, sepatu kets dan membawa senjata jenis AK – 47 sedang berlari menuju menyusuri jalan setapak sebuah perkebunan dengan sesekali menoleh ke belakang. Beberapa menit kemudian dia sampai ke sebuah rumah yang terletak di sebuah perkampungan yang berada di pesisir pantai. Di sana terdapat banyak sekali orang sedang mengangkat barang dari perahu dan sebagian sedang berjaga dengan senjata laras panjang seperti M16, AK – 47, Shootgun hingga RPG. Pria tersebut langsung mengetuk pintu, dari pintu tersebut terdapat lubang kecil seseorang mengintipnya. Setelah pintu terbuka, pria tersebut langsung melangkahkan kakinya ke dalam rumah dan pintu tertutup kembali.

"Ada apa?" Tanya seorang pria yang tadi membuka pintu.

"Ada berita penting buat Bos besar!" jawab pria yang berambut gondrong berikat kepala.

"Ada apa?" Tanya seorang pria berjambang dengan mengenakan kacamata hitam, mengenakan topi flatcap, membawa tongkat panjang, dan ada pistol di sebelah kanannya sambil mengeluarkan asap dari mulutnya setelah menghisap rokok yang muncul bersama dengan 5 orang di belakangnya.

"Bos, ada pihak luar yang masuk ke wilayah kekuasaan kita! Mereka berhasil masuk dan membunuh sebagian dari kita!" jawab pria gondrong tersebut.

"Apa?!" Pria yang tadi membukakan pintu terkejut.

"Apa?! Pihak luar yang masuk ke sini?! Mana mungkin mereka bisa masuk dengan mudahnya ke wilayah kita." Kata pria berjambang yang merupakan 'Bos Besar' mereka dengan enteng. "Dan tak mungkin mereka bisa menembus pertahanan kita yang sudah dipasangi jebakan. Jadi siapapun yang masuk ke sini sama saja mau mencari mati! Jangan orang biasa ataupun Polisi! Tentara saja tidak akan bisa masuk ke sini! Hahahahahaha.........!!!!!" Sambungnya lalu tertawa.

"Hahahahaha............................" Kelima orang yang bersamanya ikut tertawa.

Di tengah tawanya mereka, tiba – tiba lampu dalam rumah kecil tersebut langsung padam. Lalu disusul dengan suara seperti benda jatuh dari luar.

"Siapa itu?! Berani sekali mematikan lampu?!" Seru pria berjambang itu membuka kacamatanya.

Seketika seluruhnya langsung mengeluarkan pistolnya, sedangkan pria berambut gondrong tersebut mengarahkan senjatanya ke arah pintu.

"Gali! Periksa keadaan di luar!" Perintah bosnya kepada pria berambut gondrong bernama Gali. "Bunny, ambil senter di belakang!" Sambungnya kepada pria yang berada di sebelahnya.

"Baik!" sahut keduanya.

Keduanya langsung melaksanakan perintah bosnya. Pria bernama Gali perlahan mendekati pintu sambil mengarahkan senapan AK – 47nya dengan tangan gemetar dan keringat dingin yang bercucuran dia membuka pintu. Dengan hati – hati Gali membuka pintu lalu keluar dengan perlahan – lahan. Sementara Bunny sudah mengambil senter lalu memberikan kepada bosnya. Mereka masih dalam kondisi siap dengan senter yang menyala. Tiba – tiba.........

BRUAK!!!!

Seketika keenamnya langsung mengarahkan senjatanya ke arah luar tepatnya ke pintu. Keenamnya tampak memandang pintu dengan raut wajah tegang keringat bercucuran dengan tangan gemetar memegang senjata mereka. Secara mengejutkan muncul sekelebat bayangan hitam yang ada di hadapan mereka.

BCUT!

"Arrrgggghhh....................." Salah satu dari mereka langsung jatuh secara tiba – tiba.

World At War IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang