Chapter 36 : Between Duty and Love

987 31 1
                                    

Malam hari di Teluk Aden pukul 18.30 . . . . .

Suasana malam yang tenang dan damai, sebuah kapal melintas di  lautan teluk Aden. Kapal Kargo milik Indonesia bernama MV Putra Samudera sedang melintas di tengah lautan. Kapal tersebut sedang berlayar dari Jakarta, Indonesia menuju ke Malaga, Spanyol.

"Sekarang kita dimana?" Tanya seorang ABK kepada Nahkoda kapal.

"Sekarang kita telah sampai di Teluk Aden." Jawab Nahkoda.

"Malam ini cuaca sedang baik." Kata ABK.

"Iya, semoga saja kita tidak menghadapi badai besar sampai di Malaga." Kata Nahkoda.

"Kita tetap waspada ketika sampai di perairan sini." Kata ABK yang berusia sekitar 30 tahunan itu.

"Ada apa Kapten?" Tanya Nahkoda kapal.

"Di kawasan ini sedang terjadi konflik jadi kita harus waspada  saat melintas di sini selama perjalanan menuju ke Aden untuk bersandar di pelabuhan sana." Kata ABK yang tak lain adalah Kapten Kapal dari MV Putra Samudera.

Di anjungan kapal juga terdapat alat Navigasi yang di mana bisa mendeteksi apa saja di sekitar kapal termasuk kapal dan ikan. Selain itu juga dapat mendeteksi gelombang lautan. Di Navigasi hanya menampilkan titik - titik kecil yang merupakan sebuah kapal kecil yang sedang berada di lautan.

"Taasi waa bartilmaameedka aan ku soo aragnay baakadkeenna." ( Itu dia sasaran sudah masuk ke perangkap kita pak. ) Kata seorang pria yang menaiki kapal motor  bersama dengan ketiga orang lainnya.

"Waa hagaag waa waqtigii aan loola cararay bartilmaameedka!" ( Baiklah saatnya kita langsung menyerbu ke sasaran! ) Perintah orang yang ada di sebelahnya yang tak lain adalah atasan dari orang itu.

Di tengah lautan malam itu kapal Putra Samudera masih melintas. Nahkoda masih tapak fokus mengendalikan kemudi kapal. Seorang ABK lain memandang lautan yang luas di kala malam itu dan tak lupa melihat ke alat Navigasi. Tak lama kemudian muncul beberapa objek yang mendekati kapal itu.

"Kapten, sepertinya ada yang objek yang mendekati kita." kata ABK yang merupakan Navigator.

"Ada berapa objek?" Tanya Kapten kapal.

"Lebih dari 10 Kapten. Ini seperti kapal motor ataupun perahu kecil." Jawab Navigator.

"Coba saya lihat." Kata Kapten Kapal langsung melihat Navigasi.

Sementara dimana tak jauh dari posisi kapal itu berada, beberapa perahu motor sedang mendekati kapal angkut yang sedang melintas di perairan Aden. Perahu motor itu berjumlah lebih dari 15 unit. Lalu perahu - perahu tersebut langsung berada di kapal. Beberapa orang yang naik di perahu itu langsung naik ke Kapal Putra Samudera. Orang - orang tersebut membawa senjata api. Sementara di dek Kapal, tampak seorang ABK sedang asyik mendengarkan musik dengan ditemani segelas kopi dan makanan kecil. Saat ia sedang bersantai tiba - tiba . . . . . .

"MH.......!!!" ABK tersebut langsung dibekap mulutnya oleh seseorang dari belakang.

Di sisin lain, seorang ABK lain yang sedang berjaga - jaga sambil berjalan mengelilingi kapal. Saat ABK sedang melihat ke pinggiran tiba - tiba . . . .

"Don't move!" ( Jangan bergerak! ) Kata seseorang yang muncul secara tiba - tiba sambil menodongkan senjata api.

ABK itu langsung angkat tangan.

"Hey siapa kalian?!" Teriak salah seorang ABK yang melihat ada sekelompok orang asing berada di kapal.

ABK itu melihat orang asing itu membawa senjata api laras panjang. Saat itu juga ABK itu langsung berusaha untuk lari namun apa yang terjadi????

World At War IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang