Chapter 14 : We Are Airman!

935 38 2
                                    

Di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Timur . . . .


Hari ini Beby sedang berada di taman makam pahlawan. Setiap minggu ia selalu mendatangi makam adiknya di sini yang belum genap 40 telah pergi meninggalkannya.


"Dek, Kakak sekarang sendirian nggak ada yang menemani lagi." Kata Beby sambil mengusap batu nisan bertuliskan nama Kapten Pnb ( Anumerta ) Andi Harris Hariyanto.


Di saat Beby masih berada di samping makam Andi tiba – tiba, angin berhembus dengan kencang disertai dengan debu membuat Beby menutupi matanya. Kemudian angin tersebut kembali ke kondisi semula, perlahan Beby membuka matanya. Dan ia terkejut dengan sesosok orang yang berdiri dihadapannya.


"Kamu....." ucap Beby menggantung.

Orang tersebut hanya tersenyum.

"Andi?" Beby terkejut tidak percaya.

Orang tersebut adalah arwah dari Andi wajahnya pucat, ia menangguk dengan perlahan.

"Iya, ini aku adikmu Andi." Ucap Andi dengan suara yang merdu.

"Tapi kamu kok tinggalin Kakak?" tanya Beby dengan nada yang meninggi.

Andi hanya diam saja.

"Sekarang tak ada lagi yang menemani Kakak. Andi, Kakak sayang banget sama kamu Dek." Kata Beby dengan wajah sendu.

"Kak Beby nggak sendirian kok, masih ada Bang Timur." Kata Andi. "Kakak pasti cinta kan sama Bang Timur?" Tanya.

Beby hanya diam tak menjawab pertanyaan Andi dan tak kuasa menahan airmatanya.

"Aku tahu Kakak ini mencintai dia dan tak mau kehilangan dia. Kak, jangan bersedih ya, mungkin ini sudah takdirku untuk pergi. Tapi Kakak juga jangan terlalu larut dalam kesedihan ini. Relakanlah aku Kak. Aku percaya Bang Timur bisa menjaga Kakak dan aku yakin Kakak bisa bahagia sama dia." Kata Andi lalu tersenyum.

"Andi, kamu kok bilang gitu?" Beby airmatanya masih meleleh.

"Kak, aku bilang begitu karena dialah yang paling bisa menjaga dan membuat Kakak bahagia. Aku juga yakin karena dia bisa dan pantas untuk Kak Beby. Percayalah Kak!" Kata Andi lalu tersenyum lagi.

Andi pun perlahan pergi meninggalkan Beby, angin pun kembali berhembus dengan kencangnya membuat Beby kembali menutup matanya. Dan Andi pun menghilang entah kemana.

"Andi, Kakak memang cinta sama Mas Timmy tapi kamu adalah prioritas dan kamu adalah orang yang paling Kakak sayangi Dek." Ucap Beby dalam hati.



Di Mabes ABRI, Cliangkap, Jakarta Timur . . . . .


Jenderal Hardi sedang di ruang monitor bersama dengan para perwira tinggi lainnya baik dari Mabes ABRI sendiri maupun dari Angkatan. Setelah mendapat kabar bahwa pasukan garuda yang dilibatkan telah berhasil merebut kembali kota Sabang, ia merencanakan serangan ke dua pangkalan milik ATC di Andaman dan Colombo dimana kedua tempat itu adalah pangkalan militer milik ATC terutama di Andaman yang terdapat ada 2 kapal induk milik RN yang berlabuh di sana dengan melakukan serangan udara. Sementara pasukan garuda yang dilibatkan masih berada di Sabang dan belum ditarik kembali karena masih menunggu pasukan dari Raider, Marinir, Paskhas yang diterjunkan untuk mengamankan kota Sabang untuk sementara waktu karena pasukan pengamanan perbatasan pun banyak yang gugur akibat serangan dari ATC yang mendadak.

World At War IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang