Jer tiba tiba muncul dirumahku. Aku sama sekali tidak menyangka dia akan datang. Mom menyuruhnya naik kekamarku.
Dia memandang sekeliling kamarku seolah olah sudah bertahun tahun di tidak datang. "Aku hampir lupa bagaimana rupa tempat ini" katanya.
"Jangan konyol, baru minggu lalu kau kemari"
"Rasanya sudah lebih lama dari itu" dia duduk dan menatapku dengan wajah serius dan sedikit terlihat kesepian. "Kenapa kau menghindariku?"
"Apa maksudmu?" Aku pura pura tidak tau.
"Kau menjauhiku akhir akhir ini. Awalnya tidak terasa tapi setiap hari kau semakin jarang meluangkan waktu bersamaku. Aku merasa bingung, tapi aku tau malam itu setelah pertunjukan kau pasti tetap berada disana, mungkin naik ke balkon dan melihat apa yg terjadi antar aku dan zivon apollinariyov vur rumanouw".
"Im never see like that"
"Youre not??"
"Im not!!" Aku berbohong
"Really?"
"Yes. Dont u trust me??"
"Kau tidak melihatku berbicara dengan zivon apollinariyov vur rumanouw??"
"I said im not jer!"
"You---"
"Listen jer. Apapun yg terjadi antar kau dan mr.axciel itu urusanmu. Aku tidak disana, tidak melihatnya, tidak tau apa yg sedang kau bicarakan. Nah sekarang kalau---"
"Dont lie to me ken!"
"Im not"
"Kalu begitu bagaimana kau tau aku sedang membicarakan mr.axciel??"
"Sorry???"
"Aku tadi mengatakan aku berbicara dengan zivon apollinariyov vur rumanouw bukan mr.axciel??. Kecuali kau ada disana, bagaimana kau bisa tau kalau zivon apollinariyov vur rumanouw dan mr axciel adalah orang yg sama??" Jer tersenyum. Aku terdiam, haruskah aku mengatakannya.
"Baiklah. Aku mengaku. aku ada disana waktu itu"
"Berapa banyak yg kau lihat dan kau dengar??"
"Semuanya.."
"Semuanya?? Itu sebabnya kau menghindariku karena dia bilang aku jahat ??"
"yeaah. Tapi sebagian besar karena apa yg kau katakan. Jer kau memintanya mengubahmu menjadi vampir!. Bagaimana kalau dia mengubahmu dan kau memburuku?. Kebanyakan vampir pertama tama memburu orang yg mereka kenal kan??". Ucapku kesal
" dalam buku dan film bisa dibilang yaa. Tapi ini lain. Ini kehidupan nyata. Aku tidak akan pernah melukaimu ken!". Kata jer sendu
"Mungkin. Mungkin tidak. Intinya aku tidak mau mencari tau. Bagaimana kalau kau bertemu vampir lain dan dia mengabulkan permintaanmu?? Atau bagaimana kalau mr axciel benar dan kau memang benar benar jahat dan--".
"AKU TIDAK JAHAT KENNN" teriak jer dia mendorongku ke tempat tidur dan melompat keatas dadaku "tarik kembsli ucapanmu" teriaknya "kalau tidak aku akan memutuskan kepalamu dan--"
"Baiklah! Baiklah" ucapku. Jer menekan dadaku dengan keras, wajahnya memerah karena marah. Beberapa detik kemudian amarahnya mulai mereda dan dia berguling disebelahku.
"Maaf" gumamnya "tadi aku benar benar kelewatan. Tapi aku kesal sakit rasanya mendengar perkataan mr axciel dan menerima perlakuanmu yg mengabaikanku. Kau sahabat baikku jer satu satunya orang yg bisa kuajak bicara. Kalau kau memutuskan persahabatan kita, aku tidak tau apa yg akan kulakukan". Dia mulai menangis. Aku terdiam, rasanya menyakitkan ketika sahabat terbaikmu menangis karenamu. "Tidak apa apa. Aku akan tetap berteman denganmu. Ayolah jer berhenti menangis ya??!".
"Aku pasti terlihat bodoh" gumamnya sambil mencoba untuk berhenti menangis.
"Hmm. Aku rasa akulah yg bodoh seharusnya aku tetap berada disisimu. Aku tidak pernah memikirkan apa yg telah kau rasakan. Aku hanya memikirkan diriku sendiri dan madam--" aku menegang dan berhenti bicara. Jer menatapku curiga " apa yg mau kau katakan tadi?"
"Tidak ada. Hanya salah bicara"
"kau pembohong yg payah michaelis. Katakan padaku apa yg mau kau katakan tadi"
Aku mengamatinya dan menimbang nimbang haruskah aku memberitahunya
"Tapi ini rahasia. Apa kau bisa menjaga rahasia ini??"
" tentu saja"Setelah berusaha menyakinkan diriku sendiri bahwa jer tidak akan memberitahukan hal ini kepada siapapun. Aku mulai menceritakan kronologisnya ketika aku mencuri madam octa dari tangan sang alpha. Awalnya jer menatapku tidak percaya.
" kau.... kau" jer terbata bata. Wajahnya terlihat pucat.
" kau ..."
" idiot. Bodoh. Gila. Kau sadar tidak sih apa yg kau lakukan? Kau mengerti masalah yg sedang kau hadapi??"
"Hah??" Jawabku bingung
" kau mencuri peliharaan vampir. Kau mencuri dari kaum yg tidak mengenal kematian!. Menurutmu apa yg akan dia lakukan kalau sampai dia menangkapmu?? Memukul pantatmu dan menyuruhmu menulis 'aku menyesal' lima puluh kali??. Kita sedang membicarakan vampir!! Dia akan merobek tenggorokanmu dan melemparmu untuk dimakan labah labah! Dia akan mencincang tubuhmu dan--"
"He cant do that!!" ucapku tenang.
"Of course he can jer"
"He's not. Listen to me. He cant do that. Cause he had gone with his friends. and he will never go back" ucapku
"Entahlah. vampir punya daya ingat yg panjang" jer mengingatkanku.
Setelah perdebatan panjang antara aku dan jer. Akhirnya aku mengeluarkan madam octa, tapi sebelum itu terjadi aku meminta mom untuk tidak mengganggu belajar kami dengan alasan aku sedang mengajari jer bermain suling. And then she is trus me.
Setelah Aku mengeluarkan madam octa dari lemari. Aku mulai membuka sangkarnya. Jer terlihat sangat pucat dia seperti orang mau pingsan. Tapi berusaha menyakinkannya kalau ini tidak akan berbahaya kalau dia tetap tenang tanpa suara mengejutkan.
Ketika kami sedang asik bermain bersama madam octa dan jer mulai menikmatinya. Aku mulai menyuruh madam octa menaiki tubuh jer. Awalnya jer ragu tapi yah aku berusaha menyakinkannya lagi. Madam octa bermain main dibahu jer dan membuat jaring jaring kecil disana, bergelantungan dari bahu yg satu ke bahu sebelahnya. Jer bergidik ngeri ketika madam octa merangkak ke wajahnya, tapi dia menikmatinya begitu pula aku. Madam octa pun turun ke bahu kanannya siap siap meluncur ke lengan kiri jer.
Sampai ketika pintu terbuka dan ello melangkah masuk. Biasanya ello tidak akan pernah masuk ke kamarku sebelum mengetuk pintu. Dia anak yg baik tidak seperti anak seusianya yg nakal. Tapi malam itu karena nasib buruk dia langsung menerobos masuk.
"Hey ken mana--" dia mulai berbicara lalu terdiam. Dia melihat jer dan labah labah mengerikan itu di bahunya.taring hewan itu berkilat kilat seolah siap menggigit. Sehingga ello pun melakukan hal wajar oleh orang yg melihat pemandangan ini.
Dia menjerit.
Suaranya mengejutkanku. Aku menoleh, sulingnya lepas dari bibirku dan konsentrasiku buyar. Hubunganku dam madam octa terganggu.
Jer menjerit ketakutan dan langsung melompat berdiri. Dia mencoba menepis nepis labah labah itu. Tapi madam octa mengelak dan tangan jer tidak berhasil mendorongnya. Sebelum jer mencoba lagi. Madam octa menundukan kepalanya segesit ular, dan menghujam dalam dalam ujung ujung taringnya keleher jer. Jer langsung terlihat kaku setelah labah labah itu menggigitnya. Jeritannya tertahan dalam tenggorokan, bibirnya membiru, matanya membelalak. Dia berjalan terhuyung. Lalu diapun roboh ke lantai seperti orang orangan sawah.To be continued ....
================================
Maaf ya lama updatenya, abis lagi gak mood buat ngelanjutin ceritanya. Pasti makin aneh yah nih cerita. Yaudah insyallah Chap selanjutnya dilanjutin. ditunggu aja yaaaa ....
seee u soonn dont forget vomenttnya yaksss ..... muaaahhh

KAMU SEDANG MEMBACA
My Damn Master
De TodoKen Michaelis seorang anak SHS biasa, sampai dia mengunjungi Cirque Du Freak bersama jeremy. sejak bertemu dengan madam octa si laba laba tarantula yg akan mempertemukannya dengan axciel kozlovsky sang master. tanpa mereka sadari ken dan jer terjeba...