Madam Octa

4.2K 351 38
                                        

  Aku sudah tiba dua puluh menit sebelum mom dan dad bangun. Aku menyembunyikan laba laba itu dibagian belakang lemari  bajuku, dibawah tumpukan baju, meninggalkan cukup banyak lubang supaya madam octa bisa bernapas. Dia akan aman disana.
  Aku menyelinap keatas tempat tidur dan berpura pura tidur. Dad membangunkanku jam delapan kurang seperempat. Aku bersiap untuk pergi sekolah. Dan aku menyempatkan diri hanya untuk melihat keadaan madam octa. Laba laba itu belum bergerak sejak aku mencurinya. Aku sudah mengguncang pelan sangkarnya tapi tetap tidak bergeming.
  Aku ingin tetap berada dirumah dan mengawasinya tapi itu tidak mungkin. Mom pasti tau kalau aku sedang berpura pura sakit. Mom terlalu pintar untuk dibohongi.
  Hari itu rasanya seperti seminggu. Detik detiknya seperti merentang menjadi hitungan jam. Bahkan waktu istirahat dan makan siangpun terasa lambat!. Aku mencoba untuk bermain sepak bola tapi hatiku tidak berada disana. Aku tidak bisa berkonsentrasi dikelas dan terus menerus memberikan jawaban konyol bahkan dengan pertanyaan mudah sekalipun.
   Akhirnya sekolah telah usai dan aku berlari pulang. Tapi saat ditengah perjalanan pulang, aku merasa seperti ada yg mengikutiku tapi saat aku membalikan badan tidak ada  siapapun, ini terasa aneh tapi sangat nyata. Ini benar benar seperti ada seseorang dibelakangku. Tapi saat aku membalikan badanku lagi hasilnya tetap nihil tidak ada siapapun. Aku merasa seperti orang bodoh yg sedang tersesat dihutan. But i dont care, saat aku mencoba untuk melanjutkan perjalanan pulang samar samar aku mencium aroma hmm like a citrus i guess. Rasanya aku pernah mencium aroma ini entah dimana aku lupa. Aku terdiam, mencoba  menghirup pelan pelan aroma yg kurasa citrus ini dengan mata terpejam. Menikmati setiap harumnya ketika masuk kedalam rongga hidungku dan mempengaruhi pikiranku. Sangat sangat menenangkan, seperti aromatik lavender yg sering mom berikan padaku ketika aku tidak bisa tidur ataupun merasa sedang gugup. Mengabaikan perasaanku yg ketakuan seperti diikuti, mengabaikan leher belakangku yg merinding seperti ada yg mengedus di area sana dan membuatku mengerang kegelian dengan mata terpejam. Ini hebat! Ingatkan aku untuk meminta mom membelikan lilin aromatik beraroma citrus ini. Benar benar terasa tajam dan menenangkan, membuatku tidak bisa berkutik, sesuatu dalam tubuhku seperti ada yg ingin keluar. Setelah puas dengan menghirupnya, aku bersemangat untuk pulang dan tidak perduli dengan perasaan yg seperti diikuti itu. Aroma citrusnya memengaruhi pikiranku. Aku bergegas berlari pulang dan langsung naik kekamar.
   Madam octa masih berada ditempat yg sama seperti sebelumnya. Aku mulai khawatir jangan jangan dia sudah mati, tapi aku bisa melihatnya bernapas. Lalu aku baru sadar kalau dia sedang menunggu diberi makan. Aku sudah sering melihat laba laba seperti itu sebelumnya.
   Tapi aku tidak yakin harus memberinya makan apa. Tapi aku rasa tidak akan berbeda dengan makanan laba laba biasa. Aku bergegas ke kebun dan berhenti sebentar untuk mengambil botol kosong didapur.
   Tidak perlu waktu lama untuk mengumpulkan dua ekor lalat mati, beberapa serangga kecil, dan cacing. Lalu aku kembali ke kamar, menutup pintu kamarku dan menyandarkan kursi agar tidak ada yg bisa masuk dan meletakan sangkar madam octa diatas tempat tidurku. Dan bingo madam octa langsung menyergap makanannya.
   Aku mendapat ide dan mengambil buku harianku dari bawah kasur. Buku harian itu adalah milikku yg paling berharga. Karena aku menulis segalanya di buku itu. Sebenarnya aku ingat hampir semua pengalamanku, tapi kalau aku lupa aku hanya tinggal membukanya itu langsung beres.
   Aku membuka lembaran terakhir dan menuliskan semua tentang madam octa.
      Hari selasa malam terasa menyesakkan. Aku bertanya tanya apa yang dipikirkan Mr.Axciel saat dia bangun dan laba labanya hilang serta pesan yg kutinggalkan. Akankah dia pergi seperti yg kuminta atau apakah dia akan datang untuk mencari hewan peliharaanya? Who know, karena mereka bisa saling berbicara telepati, mungkin saja dia bisa mengejar jejaknya sampai sini.

To be continue .....

Dohh jelek yah...
maaf ya udah setaun ga apdet eh pas apdet malah kaya sinopsis cerpen aka pendek banget. abis udah ngetik cape2 di emon, eh emonnya rusak terus dijual, cedihhhnichhhh. Jadinya ngetik ulang deh, bikinnya juga niat ga niat sih hehee *digampar readers*. lgi ga semangat buat ngetiknya, abis belom gajian jadi terasa cape sangattttt. Mungkin skitar seminggu atau 2 minggu lagi bkal apdet, dijamin gua semangat plus plus plus ngetiknya scara udah gajian *yaelah malah curhat* skedar tau aja emon itu laptop ue yg luthuue loch hahaa

Dont mind to voment?! See ya...

My Damn MasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang